Betul mas, depth cut off untuk shale lebih dalam dari CBM. Shale mulai
prospektif di kedalaman 1000m sementara CBM hanya sekitar 200m.
Haynesville memang lebih besar dari Barnett, tapi production costnya juga dua
kali lebih besar karena lebih dalam. Di Amerika shale gas bisa ekonomis karena
Mas Wikan dan Mbak Ratna,
Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas shale
di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky
Apakah memang kita bisa menemukan shale source rock yang matang dengan
kedalaman yang relative dangkal di Indonesia, sehingga
Pak Kartiko,
Untuk dikatakan 'menarik' tentunya ada 2 hal yaitu dari sisi ekonomi dan dari
sisi geologi.
Dari sisi ekonomi seperti dituliskan sebelumnya, model investasi shale gas
adalah sulit dan mahal. Meskipun ditemukan resource yang dangkal pun tetap
diperlukan spacing sumur yang rapat
Rekan IAGI,
Adakah yang punya informasi tentang kedalaman dan debit akifer untuk daerah
Sungai Llilin, Sumatera Selatan? Lokasinya sekitar 125 km dari Palembang ke
arah Jambi. Saya dengar ada akifer di kedalaman 60 meter, tapi ada juga yang
anjurkan sebaiknya ambil air dari kedalaman 125 meter.
Kalau di Indonesia mungkin masih mending biogenic gas.
Tinggal cari daerah yang tertiary sedimentary loading nya besar, dekat dengan
konsumen dan kembangkan dengan konsep string of pearls
On Fri, 22 Jul 2011 14:48 ICT ratna asharina wrote:
Betul mas, depth cut off untuk shale lebih dalam
bogie set bogie.s...@gmail.com wrote:
Rekan IAGI,
Adakah yang punya informasi tentang kedalaman dan debit akifer untuk daerah
Sungai Llilin, Sumatera Selatan? Lokasinya sekitar 125 km dari Palembang ke
arah Jambi. Saya dengar ada akifer di kedalaman 60 meter, tapi ada juga yang
anjurkan
6 matches
Mail list logo