Mas Wikan dan Mbak Ratna,

Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas shale
di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky....

Apakah memang kita bisa menemukan shale source rock yang matang dengan
kedalaman yang relative dangkal di Indonesia, sehingga bisa menekan biaya
produksi untuk gas shalenya. Kalau ternyata ongkos untuk memproduksi gas
shale ( dengan ribuan sumur dalam >1000 m , masih harus melakukan fracturing
atau horizontal untuk meningkatkan recoverynya) ternyata lebih mahal dari
CBM / konvensional gas di Indonesia, tentunya gas shale menjadi "kurang
menarik".

Oleh karena itu saya sempat menanyakan apakah sampai saat ini ada lapangan
cbm yang sudah berproduksi secara ekonomis, sehingga bisa kita bandingkan
dengan produksi gas konvensional atau di masa yang akan datang dengan "gas
shale".

2011/7/22 <wikanwindra...@yahoo.com>

> ** Untuk kriteria dangkal, murah, dan mudah sepertinya tidak harus begitu.
>
>
> Beberapa lapangan shale gas berproduksi berada pada kedalaman yang cukup
> dalam. Selain berkaitan dengan kematangan batuan sumber untuk berada pada
> jendela gas, juga kondisi menghasilkan tekanan tinggi (overpressure)
> merupakan kondisi yang akan mendukung untuk menghasilkan recovery yang lebih
> tinggi.
>
> Sebuah penyiaran berita dari Woodmack menyebutkan bahwa saat ini shale gas
> dari Haynesville (lebih dalam dan clayly) telah terproduksi (2.8 bcf)
> melebihi Barnett (lebih dangkal dan brittle - 2.3 bcf).
>
> Sulit dan mahal adalah model investasi untuk shale gas. Estimasi biaya per
> lokasi (pemboran dan perekahan hidraulik secara masif) sekitar USD15-20 jt
> dan memerlukan ratusan hingga ribuan sumur produksi horizontal dan observasi
> microseismic.
>
> Salam,
> WW
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *Date: *Thu, 21 Jul 2011 11:53:41 +0800
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
> maksud saya : banyak organik konten dan sudah matang sbg source rock.
>
> 2011/7/21 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
>
>> sepertinya kriterianya tdk beda jauh dengan cbm....
>> harus banyak organic content, dangkal sehingga mudah dan murah untuk
>> pemboran rapat /horizontal/ fracturing untuk meningkatkan recovery factor,
>> volume dan area penyebaran yang luas sehingga ekonomis.
>>
>> Apakah ada gas/oil  shale di Indonesia seperti kriteria di atas ?
>> mong omong gimana progress produksi cbm ya ? apa sudah ada yang
>> berproduksi secara ekonomis ?
>>
>> 2011/7/21 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>>
>>> Dimana potensi Shale Gas dan Shale Oil di Indonesia ?
>>> Telisa shale, Gumai Shale ?
>>>
>>> rdp
>>> ------------------------------------------------
>>> EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>>>
>>> KAMIS, 21 JULI 2011 07:20 WIB
>>> JAKARTA - Penemuan shale gas di Amerika telah mengubah gambaran gas
>>> secara dramatis. Peningkatan produksi shale gas telah mengubah AS dari
>>> importir gas menjadi mandiri dan juga turut mendorong harga gas untuk turun
>>> secara alami. Bahkan, menurut Annual Energy Outlook dari U.S. Energy
>>> Information Administration (EIA), output produksi gas  AS diperkirakan akan
>>> meningkat hampir tiga kali lipat antara 2009 dan 2035.
>>>
>>> Kesuksesan shale gas yang mengesankan di Amerika, mengundang pertanyaan
>>> tentang potensi shale gas global. Untuk itu, EIA menerbitkan laporan
>>> perkiraan volume shale gas global di luar Amerika Serikat. Laporan ini
>>> menandai upaya pertama perkiraan volume recoverable shale gas pada skala
>>> global. Perkiraan dilakukan dengan menilai 48 cekungan shale gas di 32
>>> negara di luar AS (di mana sumber dayanya telah diketahui). Sumber daya AS
>>> sendiri adalah sebesar 862 Tcf, sementara 48 cekungan global tersebut
>>> diperkirakan mengandung recoverable sumber daya shale gas 5.760 Tcf.
>>> Sehingga total recoverable sumber daya shale gas global menjadi sebesar
>>> 6.622 Tcf.
>>>
>>> Dalam perspektif perbandingannya, perkiraan recoverable sumber daya gas
>>> dunia saat ini (tidak termasuk shale gas) adalah 16.000 Tcf, yang berarti
>>> sumber daya shale gas menambah lebih dari 40% volume gas dunia.
>>>
>>> Penelitian tersebut mengecualikan beberapa tipe potensi sumber daya shale
>>> gas oleh karena keterbatasan data, juga mengecualikan potensi di cekungan
>>> lepas pantai. Dengan demikian, potensi sumber daya shale gas tentu lebih
>>> besar dari ini hitungan awal ini.
>>>
>>> Namun demikian, pengembangan shale gas global mungkin akan terhambat oleh
>>> isu kelestarian lingkungan, karena fluida fracking yang digunakan dalam
>>> proses pengeboran shale gas, ditengarai mencemari air tanah. Alasan lainnya,
>>> eksplorasi shale gas global di luar Amerika Serikat dapat tertunda bila
>>> harga gas masih rendah. Akan lebih murah bagi negara-negara untuk membeli
>>> gas daripada untuk mengembangkan sumber daya mereka sendiri. Meksiko
>>> misalnya, saat ini membangun enam pembangkit listrik tenaga gas, tetapi
>>> berencana untuk meningkatkan impor gas sebagai bahan bakar pembangkitnya,
>>> meskipun perusahaan milik negara Petroleos Mexicanos (Pemex) baru saja
>>> menemukan sebanyak satu triliun kaki kubik cadangan gas.
>>>
>>> Dengan isu pemanasan global, kita semua membayangkan sumber daya
>>> terbarukan akan membangkitkan listrik kita di masa depan. Tetapi faktanya,
>>> batubara, minyak, dan gas alam saat ini mencukupi lebih dari 80% kebutuhan
>>> energi dunia.  Kontribusi tenaga nuklir hanya 6%, dan energi terbarukan
>>> hanya 2% dari energi global (yang akan meningkat paling tinggi 7% pada
>>> 2035). Jadi sepertinya shale gas akan memainkan peran yang semakin penting
>>> ke depan. (KO/SM)
>>>
>>>
>>> http://www.esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan/4758-eia-potensi-shale-gas-di-dunia-6622-tcf.html
>>>
>>> --
>>> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>>>
>>>
>>>
>>
>

Kirim email ke