-
From: Batara Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 30, 2007 1:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Kalau di Duri dulu, kami bikin semacam kuliah umum ttg peminyakan
Saya setuju dengan Lae ini, mudah2x program belajar mengajarnya sukses dan amal
ibadahnya semakin banyak... semoga sukses lae. GBU
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
-
From: Parvita Siregar
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 29, 2007 2:21 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Tanpa menyalahkan siapapun, kenapa ya, kita selalu kecolongan kalau soal
tulis menulis ya. Mungkin
fo untuk tambahan Mbak Liesye
Salam,
US
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, May 29, 2007 4:15 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Ada vit di year 3 ( 8
CTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, May 29, 2007 4:15 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Ada vit di year 3 ( 8 and 9 thn ) mereka dah bisa membedakan 3 jenis batuan
(beku,sed n metamorf)dgn contoh2 bat
PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Ada vit di year 3 ( 8 and 9 thn ) mereka dah bisa membedakan 3 jenis batuan
(beku,sed n metamorf)dgn contoh2 batuannya juga ore,mantle n crust...terjadinya
gunung api,deposition
nt: Tuesday, May 29, 2007 1:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Yah begitulah, sinyalemen Pak Noor memang tepat : “bad news is good news” kata
media. Konon di LN, seorang juragan koran pernah
Pak Awang,
kayaknya pernah difilemkan ya: "Batman Return" kalau nggak salah...:-)
salam,
- Original Message
From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 29, 2007 2:43:44 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensi
Sent: Tuesday, May 29, 2007 12:25:16 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Betul Pak Rovicky, isu bencana saat ini menjadi bahan yang sangat laku dijual.
Menyedihkan, masa bencana dijadikan begitu. Kalau kita para geologist akan ta
(ya iyalah pasti ia yang
pertama sebab ia juga yang membuat kasusnya he2..).
Salam,
awang
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, May 29, 2007 1:41 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaim
memang
media kita menganut -berita buruk adalah berita yang bagus untuk ditampilkan..?
salam,
- Original Message
From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 29, 2007 12:25:16 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial J
Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 29 May, 2007 12:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
Bagaimana dengan geoscientist ?
Betul Pak Rovicky, isu bencana saat ini menjadi bahan yang sangat laku dijual.
Menyed
Memang tulisan peneliti tamu di Tokyo itu, pengetahuan kegeologiannya dan
opininya sangat menyedihkan.
Tetapi, untuk membuat artikel balasan dalam bentuk opini, agak susah juga
masuk Kompas.
Bagaimana kalau IAGI menulis di Surat Pembaca? Menulis ke Surat Pembaca
lebih cepat dimuat, dan umumnya lebi
>
Rekan rekan
Kalau kita baca mengenai teori bencana yang
dipaparkan sdr Mu'man Nuryana memang "keterlaluan" dan kurang
berbobot.
Tapi kalau kita pelajari dengan baik teliti dan tanpa
praduga yang negatip hanya karena ybs BUKAN ahli kebumian maka ada
hal yang positip dan dapat diperti
Betul Pak Rovicky, isu bencana saat ini menjadi bahan yang sangat laku dijual.
Menyedihkan, masa bencana dijadikan begitu. Kalau kita para geologist akan tahu
bahwa yang ditulis Pak Mu'man Nuryana itu berlebihan, dan bahasa yang dipakai
untuk menerangkan geologi/kegempaan pun "lucu". Yang dimaks
mas vicky.
mungkin bapak nuryana sendiri lupa kalau tempatnya belajar di negeri
sakura.jepang sendiri mampu membangun teknologi untuk mengurangi resiko
gempa dan bertahan hidup di daerah yang rawan gempa...
bisa dibayangkan bila migrasi dilakukan dari sumatera dan jawa ke pulau lain
seperti
16 matches
Mail list logo