Terimakasih pak Iwan yang telah mengkritisi postingan saya... Tapi,
apa iya saya memojokkan orang yang berdiri di Majlis Taklim?? Apa
saya pernah berkata seperti itu? Dan, siapa tuh Pak kalau boleh saya
tahu orang yang saya pojokkan tersebut?? :)
Hadits itu adalah berlaku untuk siapa saja, dan
benar..dan saya juga sepakat bahwa niat adalah awal dari sebuah amalan, dan terkadang dalam amalan/perbuatan suka berbelok tanpa sadar dari niat awal, mungkin disinilah peran iblis dalam mempengaruhi manusia. tulisan saya adalah mengkritisi pendapat pak wandy yang secara umum memojokan orang
amien,,,amien,,amien,,
wassalam
KnC
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Segala amal perbuatan itu memang tergantung dari niatnya. Dan niat
> saya mengetengahkan hadits tentang berdiri yang diperbolehkan dan
> berdiri yang tidak diperbolehkan adal
Segala amal perbuatan itu memang tergantung dari niatnya. Dan niat
saya mengetengahkan hadits tentang berdiri yang diperbolehkan dan
berdiri yang tidak diperbolehkan adalah bukan untuk mempermasalahkan
hal2 furu'. Apa ada ikhtilaf mengenai masalah ini? Jika memang iya,
mohon dima'afkan karena n
Intermezzo sedikit,,,
kalau dalam pertandingan bola di senayan ,maka pada saat mau masuk ke
gawang biasanya penonton pada berdiri terus duduk lagi,,,berdiri
lagi,,terus duduk lagi, sebaiknya memang tidak secara harfiah dalam
mengartikan suatu hadist karena mengandung hikmah,juga berkaitan
dengan ke
kesimpulan saya bahwa berdiri yang dilarang adalah berdiri yang dilandasi dengan kesombongan agar manusia mau menghormatinya, dan ini berkaitan dengan hati seseorang yang mana orang lain tidak akan tahu niat dalam hati setiap orang. Sedangkan didalam majlis taklim, bila ada yang datang seora