Bung Nugroho,
Kacamatanya dipakai dulu dong baru membaca, kalau tidak, maka akan
keliru...huahahahaa.
Baca referensinya si Ulil :
SUMBER BERITA :
http://islamlib. com/id/index. php?page= articleid=1125
PENGAKUAN ULIL ABSHAR-ABDALLA (tokoh
Anda betul bung Ludi, kadang ada yg membuat mengantuk dan membosankan juga.
Tapi selama hidup saya, saya belum pernah mendengar pendeta memprovokasi
jemaat untuk berbuat anarkis atau membenci umat/kaum yg lain khususnya yg
berbeda agama. Ajarannya selalu Kasihilah musuhmu, berdoalah bagi
thread anda masih tertera jelas tuh, ulil mengeluarkan isi hatinya
tentang kanon islam yang masih original.
di bagian mana tulisan ulil ada kalimat/ucapan seperti itu?
ulil menyampaikan analisa tentang perbedaan isi kotbah untuk
pendidikan umat, manfaatnya nanti untuk memperbaiki hubungan
Ooh, anda bukan mempersoalkan isinya dimana sudah saya tulis website/ sumbernya
itu ? Tapi yg dipersoalkan informasi di subject... ala mak..
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
thread anda masih tertera jelas tuh, ulil mengeluarkan isi
ooo rupanya Eddy Tanribra Gandranata dan Rudy Prabowo adalah
orang yang sama. alamak. punya berapa ktp pak?
At 11:02 PM 3/7/2007, you wrote:
Ooh, anda bukan mempersoalkan isinya dimana sudah saya tulis
website/ sumbernya itu ? Tapi yg dipersoalkan informasi di
subject... ala
Ghuhahaha...
Kotbah Sabtuan atau Mingguan juga tidak selamanya menyegarkan iman...
kadang-kadang ngantuk dan suntuk juga. Tergantung lha...
saragih karolus [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tidak usah jauh-jauh ke Amrik untuk mengetahui mutu
sebuah kotbah agama. cari aja mesjid dan
Saya kira bung Saragih bermaksud, ngapain jauh2 ke As, di indonesia kalau
kotbah jumatan, lebih kotor ucapan pengkotbahnya dp orang Kotbah di AS.
Sedangkan (mungkin) maksud bung Ulil di As aja kotbah jumatannya juga sangat
kotor, tetapi di Indonesia jauh lebih kotor lagi, maka beliau tidak mau
bung rudy, mengutip-ngutip ulil, moqsith, dll boleh saja.
tapi sebaiknya anda kutip ucapan mereka secara utuh.
tentu sesuai konteksnya. jangan dipenggal-penggal
seenaknya. atau diimbuhi konteks yang berbeda.
saya perhatikan di beberapa milis, motif anda sangat
jauh berbeda dengan motif ulil,
SUMBER BERITA : http://islamlib.com/id/index.php?page=articleid=1125
PENGAKUAN ULIL ABSHAR-ABDALLA (tokoh JIL)
Saya curiga, tampaknya masjid-masjid kita kini bukan lagi tempat umat bisa
menambah wawasan keagamaannya dengan cerdas, tapi justru menjadi tempat untuk
merawat kesemenjanaan atau
Tidak usah jauh-jauh ke Amrik untuk mengetahui mutu
sebuah kotbah agama. cari aja mesjid dan gereja
terdekat. hari jumat ikut kotbah jumatan, lalu sabtu
atau minggu ikut misa atau kebaktian.
Rasakan bedanya
--- Rudy Prabowo [EMAIL PROTECTED] wrote:
SUMBER BERITA :
10 matches
Mail list logo