Betul sekali bung Deddy,
Yang paling penting adalah, aturan mainnya harus jelas sehingga tidak
terjadi saling menyalahkan pada saat pelaksanaannya.
Di satu sisi, ABRI mendapat kesempatan untuk menunjukkan melaksanakan
niat baiknya untuk mendapat kepercayaan lagi dari rakyat. Di sisi yang
lain, r
Salut.!!!
Tindakan yang sangat positif dari pelajar. Mudah2an cepat membawa hasil.
---deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> Sabtu, 6 Februari 1999
> Peta Situs
>
>
salam,
saya tambahkan beberapa info baru.
NU dan muhammadiyah sudah mengeluarkan sikap
mendukung "tindakan tegas " ini.
Keterangan resmi dari ABRI pun mengatakan bahwa tindakan
tembak di tempat bertujuan melumpuhkan,bukan mematikan.
inikah bentuk konsensus yang anda maksudkan?
saya pribadi me
Sabtu, 6 Februari 1999
Berita
Utama
Senin, 8
Februari 1999
"Jangan-jangan Malah DPR Ditanyai Soeharto"
JAKARTA - Gagasan Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP)
Zarkasih Nur
Menarik Bung Budi,
Tapi pertanyaannya, bagaimana kita mengkategorikan "perusuh" itu.
Apakah setiap orang yang telibat kerusuhan lantas disebut perusuh dan
perlu di tembak di tempat? Sementara, setiap kerusuhan pasti
melibatkan ratusan bahkan ribuan orang, lalu apakah ABRI akan
menmbantai seribu o
...
>Rekan yth.,
>
>Menanggapi berita terakhir tentang: ABRI menyatakan perang terhadap
>kerusuhan-kerusuhan dan akan melakukan tembak di tempat terhadap
>perusuh, yang disampaikan oleh Pangab Wiranto, sungguh sangat tepat
>waktunya setelah segala kerusuhan yang terjadi di Indonesia selama ini
>t
Sebenarnya selain dhora, banyak juga wanita lain yang menderita seperti
cut keke, anise kayhatu, i made kece, uli sigar dan beberapa wanita
lainnya. Kalau lelaki semacam prawiro tidak berubah sikap dan selalu
memperlakukan istrinya dengan kejam dan tidak adil. Mana ada wece yang
tahan, iya enggak
Prawiro selama menikah hobinya mukulin si dhora. Dhora yang dari kampung
inipun tidak disekolahin agar tetap bisa dibohongi Prawiro. Akhirnya
Dhora tidak tahan dan memberi waktu kepada Prawiro untuk berubah. Kata
Dhora: "kalau kangmas selalu memperlakukan aku dengan kejam, ceraikan
saja daku biar
Negara kita masih 66% demokrasi karena masih 238 anggota mpr yang
diangkat. Karena itu wajar saja kalau kita belum mengenal demokrasi
diatas angka tsb :))
Demokrasi cuma milik orang berjiwa bebas, sebebas jiwa chairil anwar.
smile.
Helson Siagian wrote:
>
> Ternyata judul "Dear Permias and Reader
Buat teman-teman orang pajak ataupun bea cukai, apa benar barang-barang
bantuan dikenakan pajak??
Pajak ini kan ada jiwanya maksudnya latar belakangnya. Saya tidak
mengerti kalau barang bantuan juga dikenakan pajak atau cukai.
any comment?
> deddy priadi wrote:
>
>
Rekan yth.,
Menanggapi berita terakhir tentang: ABRI menyatakan perang terhadap
kerusuhan-kerusuhan dan akan melakukan tembak di tempat terhadap
perusuh, yang disampaikan oleh Pangab Wiranto, sungguh sangat tepat
waktunya setelah segala kerusuhan yang terjadi di Indonesia selama ini
terkesan 'dib
He.. he... rekan Ida,
Kita khan masuk dalam bagian keluarga Suharjono Prawiro.
Salam,
Budi
Notrida Mandica wrote:
>
> Heran...kenapa kita ribut-ribut
> tentang urusan rumah tangga orang?
>
> he..he..
>
> ida
>
> >Bravo Cak Nas..!!!
> >
> >Bagaimana kalau misalnya ada prolognya seperti ini:
Ternyata judul "Dear Permias and Readers..." cukup tepat.
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Sun, 7 Feb 1999, Notrida Mandica wrote:
> Dear Permias dan Readers...
>
> Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
> untuk untaian kalima
Oh... great...
it is very centered, indeed!
salam,
ida
>Puisi dari Sang Pujangga
>
>Aku Sang Pujangga
>dan ini PuisiKu
>kau bacalah
>jangan kau tulis lagi
>
>bicara dulu bahasaKu
>jelajahi dulu duniaKu
>alami dulu hidupKu
>pertanyakan dulu keberadaanKu
>
>b
Puisi dari Sang Pujangga
Aku Sang Pujangga
dan ini PuisiKu
kau bacalah
jangan kau tulis lagi
bicara dulu bahasaKu
jelajahi dulu duniaKu
alami dulu hidupKu
pertanyakan dulu keberadaanKu
baru nanti mungkin kau bisa mengerti PuisiKu
jangan kau terjemahkan
Sadarkah Aku?
Aku bisa percaya,
Tanpa tahu
Tanpa mengerti
Tapi aku pasti percaya,
Jika aku tahu
Walaupun aku tak mengerti
Namun bayangkan jika aku bisa mengerti,
Aku pasti tahu
Aku pasti percaya.
Percaya adalah asumsi
Tahu adalah fakta
Mengerti a
Dear Permias dan Readers...
Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar
seperti kemarin
getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi
Heran...kenapa kita ribut-ribut
tentang urusan rumah tangga orang?
he..he..
ida
>Bravo Cak Nas..!!!
>
>Bagaimana kalau misalnya ada prolognya seperti ini:
>
>Sejak awal si Dhora Fransisca memang nggak pernah pacaran dengan
Suharjono
>Prawiro. Lalu dengan setengah hati akhirnya mau saja diaj
19 matches
Mail list logo