Wah, sayang email anda ilang nih Bung Blucer.
Anda kok bisa menilai saya rasialis itu berdasarkan apa?
* Apakah karena masalah tauke?
* Ataukah karena saya menulis pendapat saya tentang perjuangan
untuk mengurangi kesenjangan sosial dengan jalan memberi perlindungan
kepada pengusaha
Wahditinggal tidur kok banyak banget emailnya.
Yak, Helson sudah muncul. Seperti biasa kemunculannya ya seperti ini.
Sudah jadi ciri deh. Menunggu sampai beberapa lama untuk membuat
matang suasana lalu mulai deh gosok sana gosok sini. Ciri khasnya
langsung menohok ke orang langsung. Dan
On Wed, 12 May 1999, Blucer Rajagukguk wrote:
Jaya ini hobinya ngeles, 'tauke' sama 'mas' kok disamain. Merasa pengalaman, tahu
segala
macam, tidak rasialis, paling demokrasi, eh...eh...faktanya ribut terus sama netters,
walaupun tentu ada beberapa fansnya :).
Ini pepatah lama untuk kita
Ya jelas mesti ngeles dong. Kalo punya argumen apa salahnya.
Lho yang begituan itu digolongkan sebagai ribut tho? Baru tahu.. Pengalaman ane
ada cuman sedikit, tapi kalau merasa paling pengalaman tentu tidak lah...
Jadi ente nggak perlu minder gitu dong. Kalau mau nerusin polemik kita ya
Cer:
Masa belek tidak terasa? Belek itu asin rasanya.
Rgds,
Alex
At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Okay mengenai pemakaian tauke dengan mas. Sebetulnya istilah apa saja
|kalo dipake secara nggak bener juga akan nggak bener. Sebaliknya kalo
|mau diplesetkan untuk diartikan salah juga akan salah, bagaimanapun
|kita mau bikin bener.
|
|Kayak 'tauke',
Mas Moko tulis:
At 11:59 AM 5/11/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak
|Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan
|bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari
|Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya
|jadi
Bung Moko yang ahli kata-kata aneh macam twisted truth dan sekarang
menunjukkan istilah baru yaitu derogatory, kalaupun anda menterjemahkan
sebagai racist's remark atau water mark juga terserah anda. Seperti saya
bisa menterjemahkan penggunaan istilah anda yang aneh-aneh sebagai
show off atau
Yang diomonmgin ini siapa sih... Patrick...?
Patrick is Patrick alias Bonniku alian CD Baloon -- sang penjual CD
bajakan -- kebetulan nenek moyangnya berasal dari sumut gitu...
kd.
--- Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Okay mengenai
Sorry, topiknya tetep tapi isinya beda.
Mas Vincent, saya terima postingnya kok tertanggal 11/3/98.
Apa di OK memang masih tanggal itu sekarang?
Salam,
Budi
Vincent Sitindjak wrote:
Mas Moko tulis:
At 11:59 AM 5/11/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Lha KAMU belum jadi tauke lagunya
he..he..he...
saya lagi ditengah nggambar menggunakan software trial version yang
tanggalnya dah lewat, jadinya tanggal di CMOS saya mundurin. Maklum dehh,
berhubung bukan tauke, engga mampu beli softwarenya yang $2500 itu.
Salam,
Vincent Sitindjak
Norman, OK
- Original Message -
ha ...ha
hik...hik...
KT
On Thu, 13 May 1999, Alexander Lumbantobing wrote:
Cer:
Masa belek tidak terasa? Belek itu asin rasanya.
Rgds,
Alex
There you go,
racist, racist, kulit putihnya ada nggak?
kan semuanya brown kekuning-kuningan...
apa bedanya kita orang Indonesia?
salam,
ida
At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Okay mengenai pemakaian tauke dengan mas. Sebetulnya istilah apa saja
|kalo dipake secara nggak bener juga
Salam kenal bung Moko. Saya setuju dengan pendapat anda.
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Thu, 13 May 1999, Moko Darjatmoko wrote:
At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote:
|Okay mengenai pemakaian tauke dengan mas. Sebetulnya
Kalau saya sich jelas memihak yang enggak rasialis :) Selama masih mencintai
negara ini, suku apapun, ras apapun, tidak berhak untuk dihina. Hanya yang
arogan saja, merasa suku ataupun kelompok lain lebih rendah dari suku atau
kelompoknya.
Hendro Susiyanto wrote:
Saya tidak bermaksud memihak
Si Patrick ini kan yang jualan CD bajakan, muncul dengan berbagai account.
Ada yang pake nama Bonnyku@, ada CDBaloon@. dlsb. Malah kadang pake
account yang mengesankan dia berada di negara lain (sempet pake extension
untuk Austria deh). Padahal dianya berdomisili di Virginia Tech, itu juga
Anti-diskriminasi bukan jargon mas. Kalau mengolahragakan masyarakat, dan
memasyarakatkan olahraga boleh-lah disebut jargon. Diskriminasi ini salah satu penyakit
sosial. Di Indonesia benih penyakit ini sudah mewabah, sebentar lagi tinggal panenan.
Silahkan saja kalau belum sadar sama penyakit
Bung Brawi,
tetap yang namanya panggilan seperti itu masih terasa 'menyindir' orang lain
atau lebih tepatnya 'hinaan' yang diasosiasikan kepada kepada golongan
keturunan. Tidak semuanya keturunan itu tauke kan? atau tidak semua
pedagang itu keturunan kan...Makanya tolong janganlah membawa-bawa
he...he...he.., memang sedikit yang tahan banting kayak eyang troy :) Lagian istilah
eyang
troy buatan siapa sich, kok bukannya cucu troy, gitu.
Andrew G Pattiwael wrote:
ketidak tahuan? mungkin.
tapi saya melihat perilaku anda, malah menunjukan kesok tahuan itu lho...
Lantas apaan nih
- Original Message -
From: Andrew G Pattiwael
seperti yang sudah saya bilang, sepertinya memang susah diskusi antar
tingkat yang lebih tinggi dan tingkatan yang agak rendah seperti saya ini.
ya udah tau gitu koq terus aja bolak-balik, kaya ping-pong aja...
Jaya ini hobinya ngeles, 'tauke' sama 'mas' kok disamain. Merasa pengalaman, tahu
segala
macam, tidak rasialis, paling demokrasi, eh...eh...faktanya ribut terus sama netters,
walaupun tentu ada beberapa fansnya :).
Ini pepatah lama untuk kita semua, terutama untuk.guehe..he..:
Semut
Oh...
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Wed, 12 May 1999, Andrew G Pattiwael wrote:
ketidak tahuan? mungkin.
tapi saya melihat perilaku anda, malah menunjukan kesok tahuan itu lho...
Lantas apaan nih memakai-makai nama norwich
Ah...
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Wed, 12 May 1999, Blucer Rajagukguk wrote:
he...he...he.., memang sedikit yang tahan banting kayak eyang troy :) Lagian istilah
eyang
troy buatan siapa sich, kok bukannya cucu troy, gitu.
"Hm..." yang saya berikan untuk menanggapi Daeng Ida ternyata memotivasi
9 (sembilan) orang teman untuk berkomunikasi ke saya lewat jalur
pribadi (10 orang kalau termasuk yang di jalur umum). Ada yang
bernostalgia membahas masa lalu, ada yang hanya bertanya, ada yang
bertanya sekaligus ngasih
ikutan Ah... juga
Pada saat2 dinamika diskusi berada pada point seperti ini, saya jadi
membayangkan, gimana seandainya hal ini terjadi pada diskusi secara
langsung (face to face). Berantem kali ye..??
Makanya...ya nggak terlalu surprising lah kalau antara pendatang madura
dengan penduduk
hot discussion bukan berarti berantem khan :). Kayak di korsel sama taiwan,
sering juga tuch, anggota parlemennya tonjok-tonjokan.
Dodo D. wrote:
ikutan Ah... juga
Pada saat2 dinamika diskusi berada pada point seperti ini, saya jadi
membayangkan, gimana seandainya hal ini terjadi pada
-- I disapprove of what you say, but I will
defend to death your right to say it. - Voltaire
Dipotong dari Signature-nya Bung Brawi
Saya memang berbeda pendapat dengan Bung Brawi, namun saya harus
menghargai Hak dan Kebebasan Bung Brawi untuk mengeluarkan pendapat
Kebebasan Mengeluarkan
Saya juga pengen tau ya...gimana kalau berdialog sambil bertatap muka,
saya bertatap muka dengan Bung Brawi, Kang Dodo, dan rekan2 lainnnya.
Apa saya bisa sevokal di milist, saat saling berpandang-pandangan,
melihat bagaimana raut muka masing-masing peserta dan tentunya ada
perasaan 'tidak enak'
Kalau yang ini sih...antara kelompok yang TIDAK SOK pinter dengan yang ...
nggak tau deh...
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Wed, 12 May 1999, Dodo D. wrote:
ikutan Ah... juga
Pada saat2 dinamika diskusi berada pada point seperti
Saya tidak bermaksud memihak ke salah satu dari anda berdua tapi kan tidak
selayaknya anda membawa-bawa RAS untuk memaki orang lain...yang tauke lah
yang apa lah.
Masalah Tionghoa adalah masalah kebangsaan. Tidak cukup mereka diberi label
bahwa mereka adalah bagian dari warga negara
30 matches
Mail list logo