-
From: A Nizami
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, October 10, 2008 4:59 AM
Subject: [SPAM] Balasan: [ppiindia] DEMO SAJA! Re: PPI Belanda Kecam Anggota
DPR RI ke Eropa
Kenyataannya hukum dan sistem politik kita memang
menjiplak Barat/Belanda.
Contohnya KUHP saja
,
kita lupa
> anggarannya berapa. Ayo kita sikapi serius persoalan kunker ini.
Tidak sekadar
> DEMO.
>
> Â
>
> Tks
>
> Â
>
> EDY SUPRATNO
>
> Â
>
> Â
>
>
>
> --- Pada Kam, 9/10/08, yustamb <[EMAIL PROTECTED]> menu
saya sebenarnya sependapat kalo ke luar negeri tidak perlu
sebanyak 12 orang, tapi yang di pertanyakan adalah tanggung jawab
mereka, apakah mereka hanya jalan-jalan atau benar-benar melakukan
studi banding. Nah bentuk pertanggung jawaban itu harus di
presentasikan di hadapan seluruh rakyat in
TED]> menulis:
Dari: yustamb <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [ppiindia] DEMO SAJA! Re: PPI Belanda Kecam Anggota DPR RI ke Eropa
Kepada: ppiindia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 9:17 AM
selama ini kita sering mendengar tentang anggota dpr yang ke
Kenyataannya hukum dan sistem politik kita memang
menjiplak Barat/Belanda.
Contohnya KUHP saja merupakan warisan Belanda. Banyak
istilah2 hukum dari Belanda yg dipakai.
Menjiplak sih boleh saja asal selektif dan
efisien/tidak boros.
Masak studi banding harus 12 orang. Memang belum
pernah ada yan
selama ini kita sering mendengar tentang anggota dpr yang ke luar
negeri, tapi jarang kita dengar mereka mem-presentasi-kan hasil studi
banding mereka di depan publik, atau bisa saja di buat seperti
tulisan yang di muat di koran, agar semua orang tahu kwalitas kerja
mereka selama berkunjung k
Ada 11,5 juta rakyat Indonesia yang kelaparan/busung
lapar. Kok tega2nya 12 anggota DPR studi banding dgn
uang saku Rp 3 juta/hari (di luar hotel)?
Pakai dong Google, mahasiswa Indonesia di sana, dan
KBRI. Atau kalau memang harus, cukup 2 orang saja.
Sebaiknya PPI tetap menyambut mereka dengan sp
7 matches
Mail list logo