Ant: Re: Ant: Re: Ant: [ppiindia] Penerapan Sistem Ekonomi Islam (dan semua Manusia amaliah)

2005-07-01 Terurut Topik Danardono HADINOTO
A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: Saat ini etika kurang dihargai. Karena itu, selain memperkuat etika, juga kita harus memperkuat agama agar agama bisa menjadi satu kekuatan yang positif untuk mengatur tingkah lakunya. Agar tidak jadi koruptor, dsb. DH: Dalam kenyataan, sulit, tak me

Re: Ant: Re: Ant: [ppiindia] Penerapan Sistem Ekonomi Islam (dan semua Manusia amaliah)

2005-07-01 Terurut Topik A Nizami
--- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Tak perlu kita mengutip dahulu Kitab Suci, untuk > tidak mencuri, tidak korupsi, tidak merugikan > manusia lain, untuk berbagi rasa dan harta. Bagi saya sebagai seorang yang beragama perlu sekali. Kita harus yakin bahwa mencuri, korupsi, merugi

Ant: Re: Ant: [ppiindia] Penerapan Sistem Ekonomi Islam (dan semua Manusia amaliah)

2005-07-01 Terurut Topik Danardono HADINOTO
Benar sekali. Namun, fakta yang demikian sederhana ini, yakni, bahwa apa yang ditulis secara bagus itu, adalah AJARAN tiap agama, seringkali diabaikan, dan kiranya hanya masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Apabila umat Islam , apalagi yang dipapan atas, menjalankannya, juga umat agama

Re: Ant: [ppiindia] Penerapan Sistem Ekonomi Islam (dan semua Manusia amaliah)

2005-07-01 Terurut Topik A Nizami
Penulis itu kan menulis berdasarkan pemahaman agama yang dianutnya. Menurut ajaran Islam dilarang hidup bermewah2an/boros, dilarang mencuri/korupsi/menyuap, menolong sesama, dsb. Disertai dgn argumen dari kitab sucinya. Kalau dia menulis menurut ajaran Kristen, Budha, atau Hindhu juga begitu, belu

Ant: [ppiindia] Penerapan Sistem Ekonomi Islam (dan semua Manusia amaliah)

2005-07-01 Terurut Topik Danardono HADINOTO
Mas Ambon, kalaukita baca baik baik misalnya kalimat ini: " Ketika berusaha, ia tidak akan berusaha dengan sesuatu yang haram, tidak akan melakukan riba dan menimbun barang, tidak akan berbuat lalim, tidak akan menipu, mencuri, korupsi, dan kolusi dan tidak pula melakukan praktek suap-meny