> From: "Anita Tammy" <[EMAIL PROTECTED]>
> To:
> Sent: Wednesday, October 19, 2005 8:56 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Profesi Dalam Islam?
>
>
> > AT: Ini logika standard orang-orang yg maunya hidup statis ala zaman
> > Rasul
yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Tri Budi
Lestyaningsih (Ning)
Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:30 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Profesi Dalam Islam?
Saya juga semula berfikir yang sama dengan mbak Anita. Tapi saya
etika kita memiliki kelebihan.
Wassalam
Ary
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Thursday, October 20, 2005 4:53 AM
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Profesi Dalam Islam?
(deleted)
> Maka harus ada ijtihad untuk zakat profesi! Menurut Masdar F. Mas
ailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Anita Tammy
Sent: Wednesday, October 19, 2005 9:57 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Profesi Dalam Islam?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]&g
er 20, 2005 4:31 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Profesi Dalam Islam?
Kalangan santri tradisional salaf termasuk yang menentang zakat profesi.
Konsep utama yang jadi pegangan adalah "tidak ada ijtihad dalam hal
ibadah" dengan konsep in
i sosial antar sesama manusia sehingga dapat dibenarkan
> terjadinya penambahan atas dasar perubahan sosial masyarakat
> dimana pekerjaan di masa modern ini semakin bertambah jenisnya.
>
> - Original Message -
> From: "Anita Tammy" <[EMAIL PROTECTED]>
> To:
&
inya penambahan atas dasar perubahan sosial masyarakat
dimana pekerjaan di masa modern ini semakin bertambah jenisnya.
- Original Message -
From: "Anita Tammy" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, October 19, 2005 8:56 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Adakah Zakat Pro
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 2. Mereka juga mengqiyaskan zakat profesi dengan zakat uang dan
harta, bahkan ada pula yang mengkaitkan dengan zakat hasil
pertanian. Mereka beralasan, jika petani saja harus mengeluarkan
zaka