--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro wrote:
>
> kalau pak hasan sih, setelah lulus dari FMIPA UGM, doi ambil S2 dan S3
> nya di Jepang. sempat menjadi dosen di universitas t (kampung
> halamannya seperti dalam cerita), namun tuntutan dan pilihan hidup
> membuatnya balik lagi ke
coba bayangkan kalau Emak ikut pengajian ustadz kira2 apa yang akan dia lakukan?
apakah pasrah bahkan menyarankan agar suaminya berpoligami
tidak akan menuntut macam2, karena pekerjaan istri hanya di balik
layar (tidak perlu sampai turun ke ladang)
salam,
--
wikan
2009/4/21 bmuncar :
>
>
> Kisah
Kisah yang mengharukan. Anehnya Emak yang gigih ini bahkan tidak pernah ikut
pengajian ustadz karena dihardik sang ayah.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, FRIDA CHAN wrote:
>
> Bagus bangt...
> aku permisi copy paste yaa...
> buat disimpan di arsipku sendirii..
> tenang, aku masukin s
Bagus plot ceritanya. Bagus pula kandungan ceritanya. Kartini tidak harus
mengaji dan khatam membaca kitab suci untuk berjuang. Kartini juga tdk boleh
takut mengalami 'empty nest syndrome', ditinggalkan anak-anaknya yg terbang
meninggalkan sarang, mencari makan sendiri. Hakekatnya, tugas Kartini