kenapa bapak bapak acaranya sabtu malam ? soale banyak yg masih kerja di
hari sabtu, atau yg cari overtime sampai jam 6 sore di kantor. akhirnya
sampai rumah yah udah jam 7 maleman gitu lah ... huehehehhee
On 1/29/07, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo di masyarakat sub urban biasan
kalo di masyarakat sub urban biasanya diaturnya begini :
1. tiap awal bulan ada rapat level RT
2. ibu ibu hari sabtu awalbulan sore jam 4-5 sore
3. bapak bapak jam 8-10 malam
isu yg dibicarakan sama, kalau ada pembicaraan yg penting dan perlu suara
dari ibu ibu, biasanya sih ada kesepakatan suara
Dear akhi Sabri...yang berbahagia
=>Jaman sekarang Nama Gadis sudah tidak hilang lagi, istri saya tidak
pernah dipanggil Bu Sabri :=)) baik Istri pertama maupun istri kedua.
Dua-duanya selalu memperkenalkan diri dengan nama mereka sendiri dan
masyarakat mengakuinya tuh.
==
Jadi akhi sab
Kalau pendapat saya justru itu menjadi masalah ketika eksistensi
perempuan di ranah publik berada di bawah otoritas laki-laki,
seakan-akan hak perempuan untuk tampil dimuka publik jadi nomor dua
setelah laki-laki. Ini kan berdampak terhadap penegmabangan potensi
perempuan di ranah publik, tentu saj
On Thu, 2007-01-18 at 08:14 +, Chae wrote:
> Maksudnya begini Mba, kadang yang di akui secara hukum negara dan
> hukum agama adalah para laki-laki atau suami sebagai satu-satunya
> pihak yang mewakili kepentingan keluarga.
>
> Pada keberadaan perempuan dalam ranah publik pun jika dia berstatus
Maksudnya begini Mba, kadang yang di akui secara hukum negara dan
hukum agama adalah para laki-laki atau suami sebagai satu-satunya
pihak yang mewakili kepentingan keluarga.
Pada keberadaan perempuan dalam ranah publik pun jika dia berstatus
istri tidak lepas dibawah otoritas para suami.
--- In w
Maksut mba perempuan/ibu/isteri mewakili rumah tangganya misalnya
yang gimana? kepemilikan, mewakili keluarganya di acara2, buka
rekening bank? ato gimana?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau boleh usul bagaimana kalau keterwakilan pere
kalau boleh usul bagaimana kalau keterwakilan perempuan dalam rumah
tangga sebagai istri menjadi lebih seimbang dengan laki-laki sebagai
suami. Ironisnya seakrang ini keterwakilan perempuan dalam rumah
tangga sangat kecil dan tidak seimbang dengan para suami bahkan dengan
anak laki-lakinya sendiri.