Precedence: bulk ANGGOTA MILISI JADI CALEG GOLKAR DILI (MateBEAN, 15/6/99), Partai Golkar 'Bawu" melakukan manuver politik yang sangat tidak terpuji dengan mencalonkan para pimpinan milisi untuk mewakili Partai Beringin itu untuk duduk dalam keanggotaan DPRD I Timtim. Dari daerah pemilihan Kabupaten Dili, terlihat nama Fransisco C., pensiunan polisi yang saat ini menjadi anggota Aitarak bersama Eurico Guterres, Wakil Panglima Perang Pro-otonomi. Mereka menduduki nomor urut 2 dan 3 sebagai caleg Golkar. Dari urutan 5 besar hingga 18 terlihat bahwa partai itu mencalonkan semua milisi bersenjata. Joao Tavares sendiri, menjadi caleg nomor 18 dari Golkar. Nomor 18 itu bukan nomor jadi. Yang sudah dipastikan menjadi anggota DPRD I Timtim adalah Eurico Guterres dan Fransisco, karena untuk daerah pemilihan Kabupaten Dili, Golkar hanya kebagian 3 kursi yang akan diisi masing-masing Armindo Mariano (Ketua DPD I Golkar Timtim), Eurico Guterres (Komandan Aitarak) dan Fransisco (Anggota Aitarak). Sedangkan PDI-P unggul dengan meraih lima kursi di DPRD I sedangkan PAN kebagian satu kursi. "Sewaktu kami mau nyoblos, KPPS menyuruh kami untuk melihat lebih dulu daftar caleg yang sudah terpampang di papan, dan betapa terkejutnya kami ketika nama Eurico di urutan tiga caleg Golkar. Sehingga kami tidak nyoblos Golkar dan kami memilih PDI Perjuangan," katanya. "Apa yang bisa Eurico lakukan di DPRD nanti? Masyarakat kita justru akan takut untuk menyampaikan aspirasinya ke DPRD Timtim. Dan apakah Eurico bisa menempatkan posisinya netral untuk menampung aspirasi dari kelompok masyarakat yang pro dan anti-integrasi?" kata Sico tokoh pemuda Timtim kepada MateBEAN. Perolehan suara di Kabupaten Dili terlihat bahwa daerah-daerah yang dulunya menjadi basis Golkar, mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Di Kecamatan Metinaro PDI-P menyapu bersih mendudukan dua wakilnya di DPRD. Di Kecamatan Atauro, Golkar dan PDI-P berimbang yakni mendudukan satu wakilnya di DPRD. Sementara di Dili Timur dan Dili Barat masing-masing PDI-P memperoleh 5 kursi di DPRD sedangakn Golkar hanya meraih 3 kursi. Kalau pemilu tak ada Operasi Fajar dari Golkar, kemungkinan besar Golkar tidak mendapatkan satu pun kursi di DPRD. "Soalnya pagi-pagi sekali kami didatangi oleh beberapa milisi mengancam kami untuk memilih Golkar. Kalian harus memilih Golkar, kalau tidak awas," kata beberapa warga menirukan ancaman para milisi.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html