Precedence: bulk


Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka
PO Box 22202 London, SE5 8WU, United Kingdom
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/xp
Xpos, No 23/II/11-17 Juli 99
------------------------------

MILISI

(LUGAS): Semakin gencarnya intimidasi milisi pro integrasi terhadap penduduk
sipil Timtim maka sudah jelas siapa pemenang jajak pendapat yang akan
dilaksanakan Agustus itu. Dan ini mirip dengan pemilu-pemilu di Indonesia
selama ini.

Oleh sebab itu tak heran jika sejumlah diplomat asing di Jakarta risau dan
berharap pasukan PBB mau masuk ke wilayah tersebut. 

Bahkan konon Australia telah menyiapkan pasukannya di Darwin, kota terdekat
dengan Timor Timur. "Dalam waktu 27 jam ribuan pasukan di antaranya 200 tank
itu siap mendarat di Timor Timur," kata seorang jurubicara militer
Australia. Ribuan pasukan lain pun dari wilayah lain Australia mulai
digerakkan ke Kota Darwin yang terletak di bagian utara Australia itu. 

Memang, saat ini PBB sedang mempertimbangkan untuk menerbangkan sejumlah
peninjau militer ke Timor Timur. Harian The Washington Post Senin (5/7)
sempat menulis bahwa masyarakat internasional pun sedang mempertimbangkan
tindakan lebih keras lagi terhadap Indonesia. Dan Amerika Serikat juga
dikabarkan akan mengirim 10 perwira militer. 

PBB yang kian kecewa melihat TNI nampaknya sudah tidak sabar lagi untuk
meningkatkan personalianya di wilayah sengketa ini.

Diplomat PBB paling berhati-hati seperti Jamsheed Marker sudah
terang-terangan menyebut ulah milisia-milisia sebagai jagoan-jagoan atau
hooligans. Baru minggu lalu, utusan Sekjen PBB ini meninggalkan Jakarta
dengan penegasan bahwa jajak pendapat tetap seperti direncanakan. Tetapi
Senin lalu, di Sydney, Marker tampak mulai sangsi. Sumber diplomatik di New
York mengatakan, markas PBB di New York tampaknya memang mulai bimbang
gara-gara kemelut milisi yang tak ada henti-hentinya sementara aparat Polri
yang bertanggungjawab atas keamanan tidak kuasa atau tidak banyak bertindak.

Dan benar kata Menlu Alexander Downer, bahwa sudah saatnya dunia
internasional bertindak, sebab masa depan Timtim tidak mungkin lagi
diserahkan kepada penjahat dan penjarah yang bersenjata batu dan senjata
rakitan rumah. Dan tentara serta polisi Indonesia tak mau tahu dengan
situasi ini. Justru diduga keras, mereka lah pelindung para milisi tersebut. (*)

---------------------------------------------
Berlangganan mailing list XPOS secara teratur
Kirimkan alamat e-mail Anda
Dan berminat berlangganan hardcopy XPOS
Kirimkan nama dan alamat lengkap Anda
ke: [EMAIL PROTECTED]


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke