Precedence: bulk PBB MENGKAJI DOKUMEN INDONESIA MENGENAI TIMTIM DILI (MateBEAN, 21/7), Misi PBB di Timor Timur mengatakan, mereka kini sedang mengkaji apa yang tampaknya merupakan laporan rahasia pemerintah Indonesia, yang memperingatkan tentang pergolakan luas apabila rakyat memilih untuk merdeka. Sebagaimana diketahui, jajak pendapat bulan depan akan memberikan kesempatan kepada rakyat Timor Timur untuk menentukan pilihan, apakah akan menerima otonomi luas atau merdeka penuh. Jurubicara misi PBB di Timor Timur tidak bersedia secara langsung menanggapi kesahihan dokumen tersebut, namun mengukuhkan, para pejabat PBB kini sedang mengkaji isinya. Wartawan kami melaporkan, dokumen yang ditandatangani oleh seorang pembantu Menko Polkam Feisal Tanjung, itu, menyebutkan, Indonesia gagal merebut hati rakyat Timor Timur dan menyerukan agar disusun rencana untuk mengungsikan pegawai negeri dan kaum pendatang kalau rakyat Timor Timur memilih untuk merdeka. Dokumen yang pada hakikatnya adalah evaluasi keadaan di Timor Timur itu, menerima kemungkinan yang sangat nyata bahwa tawaran otonomi luas dari Indonesia mungkin tidak akan diterima dalam pemungutan suara bulan depan. Menurut dokumen tadi, dalam keadaan seperti itu, maka situasi di Timor Timur boleh-jadi akan serupa dengan keadaan di Aceh tahun 1998, ketika pasukan tempur ABRI yang ditarik dari Daerah Istimewa itu dicela dan dilempari batu oleh penduduk setempat. Hal yang sama dapat kiranya terjadi di Timor Timur, akan tetapi dalam ukuran yang jauh lebih sadis. Sementara itu tokoh pro kemerdekaan yang sekarang mengungsi ke Australia, Manuel Carrascalao, menolak peringatan yang dikemukakan dalam dokumen pemerintah yang bocor, bahwa bakal terjadi tindak kekerasan luas, jika hasil jajak- pendapat bulan depan mendukung kemerdekaan. Manuel Carrascalao, mengatakan, tidak ada rencana untuk membalas dendam atau menghancurkan harta milik kaum pendukung otonomi - yang ada hanya membatasi euphoria yang tidak perlu jika pihak pro-kemerdekaan menang. Pemerintah Indonesia telah mempertanyakan keabsahan dokumen itu. Tetapi, misi PBB di Timor Timur, UNAMET, mengatakan sedang mempelajari isi dokumen itu. UNAMET juga telah mengumumkan, ke-200 tempat pendaftaran untuk jajak-pendapat di Timor Timur dibuka hari ini, menyusul ditutupnya dua pos kemarin, karena kehadiran milisi pro-integrasi. Jurubicara UNAMET, David Wimhurst, mengatakan, terdapat rasa percaya yang semakin besar dalam proses pendaftaran. *** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html