Precedence: bulk


PAN PECAH, GUS DUR TERGODA JADI PRESIDEN

        JAKARTA (SiaR, 27/7/1999), Partai Amanat Nasional (PAN) mengalami
perpecahan menyusul kesediaan Amien Rais, Ketua Umumnya, menjadi pemimpin
kekuatan fraksi Islam yang berubah menjadi Fraksi Reformasi atau kekuatan
poros tengah. Kalangan pimpinan PAN yang terdiri atas kalangan aktifis muda
akan meminta penjelasan Amien atas sejumlah manuvernya berkaitan dengan
kekuatan poros tengah dan pencalonan Gus Gur.

        Tindakan Amien dinilai tak mencerminkan aspirasi semua kalangan di
partai yang berplatform non-agama ketika bergabung dalam kekuatan poros
tengah yang terdiri atas PPP, Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan, Partai
Nahdlatul Umat, Partai Kebangkitan Umat, dan beberapa partai Islam kecil
lainnya. Kekuatan ini berusaha "merayu" Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
dengan merayu Gus Dur menjadi Presiden RI keempat. 

        Sejumlah pendiri PAN kepada SiaR mengatakan tak pernah terbayangkan
dalam benak mereka PAN akan berkoalisi dengan PPP dan partai-partai Islam
lainnya. "PAN jelas pecah. Suara para legislatifnya nanti di MPR tak akan
satu," ujar seorang pengurus PAN.

        Di kalangan pimpinan PKB sendiri juga terjadi perpecahan. Kendati
Gus Dur dalam Istigosah Qubro di Senayan, Minggu (25/7) lalu masih mendukung
Megawati jadi Presiden, namun dalam serangkaian pembicaraannya dengan Amien
Rais, Gus Dur digambarkan sangat kepingin jadi Presiden. "Ia tengah mencari
cara, bagaimana Megawati akan mendukungnya jadi Presiden. Jelas Gus Dur
sudah tergoda rayuan Amien," ujar seorang pimpinan PKB.

        Di kalangan PKB sendiri terjadi perpecahan antara kelompok yang
mendukung agar PKB bergabung dalam poros tengah dan kelompok yang tak
menginginkan Gus Dur terjebak dalam skenario Amien Rais dan kawan-kawannya.
Iskandar Muhaimin, Wakil Sekjen PKB dan Matori Abdul Jalil, Ketua PKB adalah dua
tokoh yang sadar bahwa penglihatan Gus Dur yang terganggu membuatnya kurang
pantas jadi Presiden.

        Sumber SiaR di PAN mengatakan, Amien Rais berbalik arah seratus delapan
puluh derajad karena kesal dengan Megawati yang menciptakan kondisi
seolah-olah PAN amat tergantung pada  PDI-P. Kejengkelen Amien lainnya
adalah aksi cap jempol darah yang dilakukan para pendukung Megawati.

        "Sebenarnya, kalau Megawati mau bergerak, kekuatan Poros Tengah ini akan
bubar," ujar sumber tadi.***

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Reply via email to