Precedence: bulk MEMIHAK GOLKAR, PIMPINAN REDAKSI RCTI DIMINTA MUNDUR JAKARTA, (SiaR, 27/7/1999) Pimpinan Redaksi Seputar Indonesia dan Bulletin Malam RCTI dituntut mundur oleh karyawannya yang lain karena dalam kebijakan pemberitaannya terlalu memihak kepentingan Golkar dan BJ Habibie. Ketiga pimpinan Redaksi PT Sindo (perusahaan yang mengelola berita Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia, Bulletin Malam, yang diminta mundur tersebut adalah presenter Chrys Kelana, Desy Anwar dan Adolf Posumah. "Ketiganya selalu memihak Golkar baik dalam mengolah berita maupun dalam acara-acara talk show RCTI," kata salah seorang staf RCTI. Selama ini memang Chrys Kelana yang merupakan salah seorang kunci dalam produksi berita-berita RCTI adalah kader Golkar tulen. Bahkan dalam Pemilu 1999 yang berlangsung bulan lalu itu, Chrys termasuk juru kampanye Golkar. "Chrys Kelana tidak bisa membedakan tugasnya di RCTI dan di Golkar. Bahkan seolah-olah Chrys memang sudah dipasang Golkar untuk menguasai RCTI," tugas sumber SiaR. Sementara itu, presenter Desy Anwar disebut-sebut para staf RCTI sebagai kader Golkar terselubung. Sebab, kata sumber, secara formal Desy memang tidak tercantum sebagai anggota Golkar. "Tapi dia kan adiknya Dewi Fortuna Anwar, salah seorang tangan kanan Habibie yang mati-matian membela Habibie baik di dalam maupun luar negeri. Desy dipakai Dewi untuk corongnya di RCTI," kata sumber ini kesal. Konon, selain intervensi-intervensi yang dilakukan orang-orang Golkar dalam acara-acara yang dibuat oleh PT Sindo, juga ada informasi Badan Intelijen ABRI juga sering mengintervensi kebijakan redaksional mereka. "Kami memiliki kopi dokumen keterlibatan BIA dan DPP Golkar di kebijakan pemberitaan RCTI," tutur sumber itu. Karena hal-hal itulah, 106 dari 250 karyawan PT Sindo menuntut para pimpinannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang. Yusman Mansyur, salah seorang karyawan yang jadi juru bicara mengatakan bahwa karena kebijakan para pimpinan PT Sindo itu membuat pemberitaan RCTI lebih dekat ke Golkar. "Oleh karena itu kami meminta agar pihak direksi segera melakukan peninjauan terhadap persoalan ini. Kami menuntut agar mereka segera diganti," tuturnya. Menurut Mansyur, para karyawan sudah dua kali menyampaikan protes mereka mengenai persoalan tersebut. Yaitu tanggal 7 Juni dan 22 Juli 1999. Namun sampai sekarang tidak ada tanggapan sedikit pun. "Karena tidak mendapatkan tanggapan, kami akan menggunakan hak. Paling lambat 28 Juli, jika tidak ada tanggapan, kami akan mengadakan pemogokan," katanya.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html