Precedence: bulk


PDI PERJUANGAN DEKATI PAN "PUTIH"

        JAKARTA (SiaR, 13/8/99). Setelah Badan Kontak Alumni Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mempertemukan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum
Partai Golkar Akbar Tanjung, Kamis (12/8) malam, maka sejumlah fungsionaris
PDI-P menyatakan akan menjajaki kemungkinan pertemuan Megawati dengan para
fungsionaris Partai Amanat Nasional dari faksi "putih".

        Hal ini ditegaskan salah seorang Ketua DPP PDI-P Soetardjo Soerjogoeritno,
Jum'at (13/8) ini, menanggapi pertemuan Megawati dan Akbar Tanjung.

        Menurut Soetardjo, setelah pertemuan penting tersebut, tak menutup
kemungkinan pihaknya melakukan pendekatan dengan para fungsionaris PAN yang
dinilainya tetap konsisten kepada kesepakatan Ciganjur dan Paso seperti
Faisal Basri, Albert Hasibuan, dan kawan-kawan.

        "Saya menyebut Faisal dan kawan-kawan itu sebagai PAN 'Putih', karena
konsistensinya terhadap kesepakatan Ciganjur dan Paso sebagai representasi
kesepakatan golongan reformis," ujarnya.

        Senada dengan Soetardjo, Wakil Ketua Balitbang PDI-P Sukowaluyo
Mintorahardjo menandaskan, pendekatan terhadap PAN "Putih" sebaiknya
direalisir sesegera mungkin, jika perlu dengan melakukan pendekatan kepada
person-person lainnya di kelompok poros tengah, yang berasal dari
partai-partai seperti Partai Bulan Bintang (PBB), ataupun Partai Keadilan,
dan sebagainya.

        Menurut Sukowaluyo, pendekatan yang bersifat person to person ini
memungkinkan untuk dilakukan, karena di tubuh suatu partai, saat ini, ada
yang merupakan representasi kelompok reformis, ada yang merupakan
representasi kelompok status quo.

        Ia mengungkap, di tubuh Partai Golkar ada faksi Akbar Tanjung yang kritis
terhadap Habibie, sebaliknya ada faksi "pro-Habibie". Demikian pula di kubu
PPP, ada faksi pro-Habibie seperti AM Saefuddin, tapi ada pula yang
anti-Habibie, yakni mereka yang sebagian berada di poros tengah, seperti
Zarkasih Nur. Di PAN, lanjut Sukowaluyo, juga demikian, ada yang setuju
poros tengah seperti Amien Rais, tapi ada pula yang kritis terhadap poros
tengah seperti Faisal Basri dan kawan-kawan.

        "Dari seluruh partai-partai besar, praktis hanya PDI Perjuangan yang sudah
bulat, yakni mencalonkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri sebagai
presiden," katanya.***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke