Precedence: bulk


KEJUTAN GUS DUR TENTANG PENUNJUKKAN KAPOLRI BARU

        JAKARTA, (TNI Watch!, 6/1/2000). Pembawaan Gus Dur yang sering
membuat kejutan sejak dulu, masih terbawa-bawa hingga sekarang, meski telah
menjadi orang nomor satu di negeri ini, yang lazimnya -- sebagai Presiden --
penuh dengan formalitas dan protokoler. Namun begitulah Gus Dur, sifat
eksentriknya tetap berubah.

        Adakah manfaatnya jika Gus Dur terus mempertahankan sikap
eksentriknya? Mungkin ada beragam pendapat atas pertanyaan yang satu ini,
namun satu hal yang jelas, pembawaan eksentrik Gus Dur selaku Presiden,
telah berhasil melakukan demistifikasi atas negara. Negara bukan lagi
sesuatu yang angker, sebagai mana yang dicitrakan di masa (terutama)
Presiden Suharto. Kreasi Suharto atas negara memang keterlaluan, negara
dibuat sedemikian mistis, guna memenuhi obsesi Suharto terhadap kejayaan
Kerajaan Mataram.

        Kali ini Gus Dur lagi-lagi bermanuver "aneh" soal penunjukkan
Kapolri baru, untuk menggantikan Jenderal Pol Roesmanhadi. Ketika nama
Kepala Sespim Polri Letjen TNI Rusdihardjo, Selasa lalu (4/1) dilantik
sebagai Kapolri, sungguh di luar dugaan banyak orang. Mulanya santer
terdengar, yang bakal menggantikan Jenderal Roesmanhadi adalah Mayjen Pol
Bibit Rianto (Staf Ahli Kapolri) dan Mayjen Pol S Bimantoro (Asops Kapolri).
Karena kedua nama itulah yang mendampingi Jend Roesmanhadi, saat menghadap
Gus Dur beberapa hari yang lalu. 

        Tampaknya Gus Dur memiliki pikiran lain. Gus Dur mengerti, masih ada
calon lain yang lebih berkualitas ketimbang dua nama yang "diajak"
Roesmanhadi tersebut. Calon itu adalah Mayjen Pol Rusdiharjo, yang masih
menjabat sebagai Kepala Sespim Polri di Lembang, Bandung. Gus Dur mencari
figur yang kuat di Polri, yang diperkirakan sanggup memperbaiki citra Polri,
perwira itu juga disegani angkatan lain, terutama dari Angkatan Darat. Dan
yang paling mendekati kriteria itu adalah Mayjen Rusdiharjo. Rusdiharjo
adalah perwira yang brilian, tampan dan berdarah biru (kerabat Kasunanan
Surakarta). Dan lagi karir Rusdiharjo banyak dihabiskan di bidang reserse,
bidang penugasan yang merupakan fungsi pokok polisi dalam memerangi kejahatan.

        Rusdiharjo lahir di Solo, tanggal 7 Juli 1945, putera seorang
administratur perkebunan. Di depan namanya tertera gelar KPH (Kanjeng
Pangeran Hario), karena ia memang kerabat Sunan Pakubuwono XII. Sejak
berpangkat letnan dua, Rusdiharjo sudah bertugas di bidang reserse, dengan
menjadi kepala satuan reserse di Polres Jakarta Barat (1968-1971).
Selanjutnya tetap di bidang reserse ketika bertugas di Polda Kalbar
(1974-1979), dengan menjabat sebagai Kabag Reserse/Intel.

        Setelah lulus pendidikan Sespim Polri tahun 1979, Rusdiharjo
menjabat sebagai Kepala Subdit Reserse Narkotika hingga tahun 1989. Masa 10
tahun bergelut di bidang reserse narkotika, menjadikan Rusdiharjo sangat
ahli dalam bidang ini. Ini sesuai dengan semangat masyarakat, untuk
memerangi narkotika.

        Pengalaman Rusdiharjo di luar negeri cukup banyak, antara lain
mengikuti pendidikan DEA (Drug Enforcement Administration) di Washington DC
(1981), dan Narcotic Training Course di Bangkok (1983). Ia juga mengikuti
kursus Conspiracy Investigation di Manila (1986), Prevention of Offenders di
Tokyo (1991), dan Senior Police Management di Kuala Lumpur.

        Sebelum menjabat Direktur Reserse Mabes Polri, di awal September
1993, Rusdiharjo yang lulus Lemhanas tahun 1992 ini, mendapat kepercayaan
memimpin Kontingen Polri Garuda XII Civil Police yang bertugas sebagai
pasukan perdamaian di Kamboja (1993). Sebelumnya Rusdiharjo yang lulus
Sekolah Staf dan Komando Gabungan ABRI (1987), menjabat Kapolwil Daerah
Istimewa Yogyakarta (1989-1992). Unik juga perjalanan Letjen Pol Rusdiharjo
ini, ia menapaki jabatan Kapolri, tanpa pernah menjadi Kapolda. ***

_______________
TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI,
dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan
ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya
agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama.


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Reply via email to