Precedence: bulk Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka PO Box 22202 London, SE5 8WU, United Kingdom E-mail: [EMAIL PROTECTED] Homepage: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/xp Xpos, No 04/III/6-12 Pebruari 2000 ------------------------------ Dr. Thamrin Amal Tomagola, Pengamat Politik UI: "GUS DUR WAJIB ADILI WIRANTO" (DIALOG): Jenderal Wiranto harus diklarifikasi. Jika perlu Gus Dur segera mengambil tindakan tegas. Apalagi, rencana kudeta itu ternyata serius. Apa yang harus dilakukan Gus Dur? Berikut sebagian dari hasil wawancara wartawan OPOSISI dengan pengamat politik UI dan Ketua Forum Masyarakat Maluku, Dr Thamrin Amal Tamagola di Hotel Sahid, Jakarta. T: Kabarnya TNI pecah? J: Ada dua kekuatan yang sedang bertarung. Pertama, kelompok militer profesional dan reformis. Mereka ingin militer kembali ke basic. Dan, tidak mau terlibat terlalu jauh dalam wilayah politik. Kedua, kelompok militer yang ngotot berpolitik. Mereka ingin mempengaruhi kebijakan pemerintah agar sesuai kepentingan militer. Jadi, rencana kudeta militer sebagai kebijakan institusi, nggak mungkin. Wiranto telah menunjukan sikap tidak tergoda ketika peluang kudeta sangat mungkin dilakukan. Bila posisinya terdesak, bisa saja rencana kudeta itu terlaksana meski dilakukan segelintir oknum saja. T: Kenapa hubungan Gus Dur-Wiranto cs retak serius? J: Wiranto punya dosa besar. Lama dimanipulir Soeharto, sehingga tidak independen lagi. Mereka ibarat "alat pukul" Soeharto. Dipakai melindungi kepentingan ekonomi di Aceh, Kalimantan, dan Irian Jaya. Saat memasuki era reformasi, militer masih dibebani dosa-dosa selama rezim Soeharto. Bila dosa itu dibongkar, mereka tidak akan mau. Sikap nggak mau mengakui dosa selama rezim Orba inilah yang terjadi saat ini. T: Mungkinkah militer bargaining melalui kerusuhan? J: Nah, itu bukan kudeta tujuannya. Bila militer membiarkan dan mendalangi kerusuhan, itu merupakan strategi mengulur waktu sehingga berbagai kasus ekonomi politik yang menimpa mereka selama ini tidak cepat diproses. T: Adakah faktor persaingan elite? J: Ya. Pergulatan antara rezim lama (Orba, Red) dengan rezim baru, yang menghendaki supremasi sipil terhadap militer. Ada empat pilar yang mendukung Orba. Pertama, militer. Kedua, teknokrat. Ketiga, birokrasi sipil. Keempat, Golkar. Kepala semua pilar ini adalah Soeharto. T: Bagaimana bisa Anda katakan simpul kerusuhan Maluku itu Wiranto? J: Wiranto kan sejak rezim Soeharto, B.J. Habibie, dan sekarang menjabat Menkopolkam. Berarti, dia sudah lama menjadi orang pertama dalam bidang keamanan selama tiga rezim. Dia sangat tahu dengan berbagai kerusuhan yang terjadi. Laporan intelijen sangat lengkap. Jadi, sangat beralasan bila dia dipanggil untuk mengklarifikasi soal berbagai kerusuhan yang terjadi, termasuk Maluku. Sebagai aparat yang bertanggung jawab kan, ya dia. Berarti, Wiranto-lah titik simpulnya. T: Sejumlah umat Islam mengecam Gus Dur-Mega karena lambat mengatasi konflik Maluku. Bagaimana Anda melihat Islam anti-Gus Dur-Mega? J: Bila Islam modernis (poros tengah, Red) tidak hati-hati, maka mereka akan terjebak dalam skenario militer yang ingin menjatuhkan Gus Dur. T: Mungkinkah Tablig Akbar Sejuta Umat di Monas beberapa minggu lalu itu sudah menunjukkan bahwa mereka sudah terjebak? J: O, ya! Apalagi dengan demonstrasi ke Komnas HAM, ya itu sudah terjebak. Jadi, Islam radikal dipakai. Sehabis dipakai lalu dibuang, kan kasihan. Sejarah sudah membuktikannya. Saat militer kepepet, Islam dipakai. Bila tidak dipakai lagi, ya dibuang. Bila perlu disingkirkan dari pusat kekuasaan. T: Jadi Islam radikal sedang diperalat? J: Ada dua Islam modernis. Pertama, Islam modernis versi B.J. Habibie dengan ICMI. Kedua, Islam modernis poros tengah. Nah, Islam modernis kelompok B.J. Habibie & ICMI sangat mudah dipakai militer. Tetapi, Islam poros tengah bisa saja terjebak seperti Sejuta Umat Monas. (*) --------------------------------------------- Berlangganan mailing list XPOS secara teratur Kirimkan alamat e-mail Anda Dan berminat berlangganan hardcopy XPOS Kirimkan nama dan alamat lengkap Anda ke: [EMAIL PROTECTED] ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html