Precedence: bulk MEMBUBARKAN DIREKTORAT SOSIAL POLITIK SURABAYA, (TNI Watch! 3/3/2000). Anggota DPRD Jawa Timur, Farid Al Fauzi, mengusulkan agar Direktorat Sosial Politik (Ditsospol) dibubarkan. Panitia anggaran DPRD Jawa Timur juga menolak pengajuan anggaran Rp 6 miliar yang diajukan Ditsospol. Apa itu Ditsospol? Di zaman Orde Baru Ditsospol (di tingkat propinsi dan Dinas Sospol di Kabupaten/Kodya) adalah kepanjangan intelijen ABRI. Beban tugas dan wewenang dinas itu tak jelas, fungsi pembinaan yang dijalankannya bersifat intervensi. Ditsospol selama ini bertugas "menghambat" kemandirian organisasi sosial politik atau lembaga masyarakat lain yang ada di daerah-daerah. Ditsospol lebih banyak melakukan pembatasan dan campur tangan serta merekayasa kongres pada saat pemilihan ketua umum. Sedangkan tugas dinas sebagai intel, sifatnya malah menekan, bahkan menciptakan konflik internal organisasi. Kepala Ditsospol atau Kepala Dinsospol selalu dijabat seorang perwira militer. Kepala Ditsospol biasanya berpangkat Kolonel dan Kepala Dinsospol biasanya perwira berpangkat Mayor. Kedua pos ini biasanya dijabat perwira dari Angkatan Darat. Peran Disospol dan Dinsospol yang paling menonjol misalnya merekayasa Kongres IV PDI di Medan untuk menumbangkan Megawati Soekarnoputri. Marsekal Muda TNI Graito Usodo, Kapuspen TNI, menanggapi usul pembubaran itu mengatakan, akan menarik semua anggota TNI yang berada di Ditsospol atau mempensiunkannya. "Ini karena di pusat TNI juga sudah menghapuskan fungsi Sospol-nya," katanya, Kamis (2/3). Namun, Graito mengatakan, Ditsospol adalah lembaga yang berada di bawah naungan Depdagri, sehingga ia tidak berwenang membubarkannya. Graito Usodo mengatakan, TNI kini punya paradigma baru. Ada tiga hal pokok yang kini sedang dan akan dijalankan TNI, pertama, berkonsentrasi untuk kembali ke jati dirinya lagi dengan mencoba mengatur reformasi internal di tubuh TNI. Kedua, menjadikan prajurit yang lebih profesional, khususnya dalam menopang operasi-operasi, serta merivisi doktrin-doktrin pokok yang dianggap tidak sesuai lagi. Ketiga, lanjutnya, TNI kini sedang mengangkat citra baiknya dengan berbagai cara. Untuk menjalankan ketiga hal itu saya akui amat berat. Kenapa? "Karena selama tiga puluh tahun kami sudah berada dalam doktrin dan cara kerja seperti itu," katanya. Graito mengatakan langkah-langkah dalam kaitan membangun citra TNI yang baik itu antara lain, ketetapan untuk ke luar dari DPR pada tahun 2004, menjunjung tinggi supermasi hukum. *** ______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html