sebenarnya spiritualitas itu ada semenjak manusia itu ada.
 
dan bentuknya bisa pada keyakinan beragama seseorang tapi intinya secara
naluriah semua orang (saya sebut semua karena ini berlaku pada semua
manusia) menyakini adanya satu kekuatan yang maha kuat yang diatas kemampuan
manusia.
 
seperti seorang atheis dalam sebuah kapal yang akan karam pasti dia akan
memanjatkan doa keselamatan kepada apapun yang dia pecayai dapat
menyelamatkan hidupnya.
 
terlepas dari keyakinan dan agama apapun, aspek spiritualitas dalam beladiri
sudah tercermin. seperti halnya kita selalu berdoa sebelum melakukan latihan
dan setelah melakukan latihan.
 
keyakinan dan laku tertentu dalam beladiri yang sifatnya diyakini akan
membantu dalam keahlian beladiri (kesaktian) juga merupakan bentuk ekspesi
spiritual yang mewarnai beladiri itu sendiri.
 
sebenarnya tujuan akhir dari pelajaran beladiri adalah kebijakan, bukan
angkara murka. kebijakan menunjukkan bahwa kita sudah bisa menguasai
tingkatan beladiri yang paling tinggi yaitu pengendalian diri dan
mengalahkan diri sendiri.
 
untuk bisa mencapai itulah maka faktor agama menjadi katalis terbaik agar
kita dapat mencapai kebijakan sebagai manusia ciptaan tuhan agar dapat
memberikan rahmat bagi seluruh alam
 
Best Regards,

KRNov

Kiki Rizki Noviandi
Email -  <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED]
Web Blogs - http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki 
Microsoft Most Valuable Professional Profile-
https://mvp.support.microsoft.com/profile=a193ecaa-4663-4c84-8517-bb2da1af07
3d
 

  _____  

From: O'ong Maryono [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 16 Maret 2007 8:45
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat )



Yang terhormat

Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya, kenapa
anda mencemohkan orang lain dan merujuk semuanya dalam
sariat Islam, tidak semua praktisi pencak dan silat
itu Islam.
Itu namanya bukan tujuan untuk pelestarian pencak dan
silat.
Bukannya perbedaan itu menambah kekayaan budaya
Nusantara.
Contoh Perguruan terbesar Bakti Negara di Bali
bermotto "Pencak silat beladiriku dan HIndu agamaku" 

Anda mau menolak kenyataan ini.
Kenapa kita tidak bisa duduk berdampingan dan hidup
harmonis, dari pada saling mencurigai...
Maaf saya punya murid di 22 propensi di Thailand yang
agamanya Budha dan Islam, mereka hidup berdampingan
dlm Keluarga Besar Pencak Silat Nusantara.

Wassalam

O'ong maryono 

--- Anak Laut <[EMAIL PROTECTED] <mailto:lihatlaut%40yahoo.co.id> co.id>
wrote:

> Saya Mau tambahin lagi bahwa tanpa kesadaran
> spritual, kadang pesilat lupa diri ingin
> sesakti-saktinya dengan jalan yang kurang masuk
> akal, ( saya tidak membicarakan beladiri lain, hanya
> silat) coba perhatikan laku mereka yang mau
> cepet-cepet sakti, mandi kembang, baca doa yang
> nggak jelas apa maksud dan tujuannya dan kepada
> siapa doa itu di tujukan. dan yang semakin
> angker-nya kadang-kadang di tambahin dengan laku
> yang semakin aneh dengan pantangan dan syarat puasa
> segala yang menurut agama (contohnya Islam) tidaka
> ada kewajiban apalagi sunnahnya. maka hal-hal
> seperti ini menandakan kekuatan Imannya lemah ( kuat
> dan lemahnya Iman seseorang hanya Tuhanlah Yang
> tahu) tapi dari sini jelas terlihat hanya ada hawa
> nafsu yang aktif mengarahkan menusia agar menjadi
> sakti, bodo amat dengan jalan benar apa salah. 
> 
> "Jujur saja perbuatan ini, sekali lagi hanya tuhan
> saja yang tahu", manusia hanya bisa menilai dengan
> apa yang menjadi pedoman hidupnya, apakah ingin
> menjadi sakti, apakah ingin hidup lebih damai dengan
> rasa kecintaanya pada Tuhannya. apapun yang kita
> perbuat ujung-ujungnya adalah kasih dan kuasanya
> Tuhan, tidak ada yang lain dan tidak perlu yang lain
> apalagi mahluk yang hanya sederajat.
> 
> Begitu pentingkan unsur spritual dalam olahraga
> beladiri, sangat penting agar dihati ini tumbuh
> kecintaan bukan lagi rasa ingin membunuh,
> membeladiri memang penting akan tetapi keselamatan
> diri lebih penting. sehingga berhati-hatilah belajar
> silat kalau tidak tahu Ilmunya. 
> 
> Maaf kalau sedikit menyinggung aliran-aliran lain.
> tidak ada maksud negatif loh.
> 
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Alda Amtha 
> To: silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com 
> Sent: Thursday, March 15, 2007 6:45 PM
> Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana
> silat )
> 
> 
> penjelasan mas Dasaman top banget...... ane
> sependapat nih.....(biasa,
> kalo ilmu belon sampe, kita gayanya dukung
> mendukung aja dah dulu....)
> 
> --- In silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com,
> "dasaman_allaria"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > --- In silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com, 
> > "devil_buddy" <devil_buddy@> wrote:
> > > jadi bagaimana agar beladiri bisa di eksplore
> tanpe terikat 
> > filosofi 
> > > spiritual, jikapun pake filosofi maka
> filosofinya adalah bagaimana 
> > > caranya agar bisa membela diri dgn teknik,
> trik, mental dll tanpa 
> > > harus ada upacara ritual, atau pemahaman
> filosofis dari setiap 
> > > gerakannya, jadi gerakan itu diekplore agar
> berguna dan bukan utk 
> > > menjelaskan suatu pemahaman spiritual
> > >
> > Di sini mungkinlah bedanya antara beladiri
> "self-defense" dan 
> > beladiri "martial art."
> > 
> > Begitu kita ngomong beladiri sebagai jalan
> hidup, IMO itu namanya 
> > "martial art."
> > 
> > Kalau hanya sekedar teknik untuk membela diri,
> tanpa masalah filosofi 
> > spiritual, itu IMO lebih ke "self-defence."
> > 
> > Kalau beladiri sebagai ajang pembuktian diri...
> bisa jadi itu namanya 
> > "martial sport." (Lho, ada kategori lain lagi?)
> > 
> > Untuk self-defense sendiri, gak perlu yang
> namanya spiritual, teknik 
> > kelit, elak, pukul, grappling, seringkali yang
> dibutuhkan hanyalah 
> > "keawasan" agar tidak jatuh dalam kondisi harus
> pakai beladiri dan 
> > bila sudah kepepet... "KEBUASAN."
> > 
> > Makanya bila diperhatikan di dunia barat,
> pelatihan beladiri yang 
> > murni bertujuan "self-defense" sangat menekankan
> aspek "keawasan" dan 
> > "KEBUASAN" ini.
> > 
> > Masalah jurus, teknik, dsb? Mungkin baik pesilat
> maupun MMA bakal 
> > bilang kayak anak bayi yang gak tahu apa2.
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

O'ong Maryono
73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, 
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: +6641058853 

E-mail:[EMAIL PROTECTED] <mailto:oong53%40yahoo.com> com
www.kpsnusantara.com


 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke