Sahabat Silat ... Memang ironis sih ... tetapi kami yakin, kemenangan/hasil di lapangan bukan hanya ditentukan oleh faktor2 teknis tersebut ...mudah2an saja masih ada semangat juang yang tinggi dari rekan2 sahabat silat atlet Indonesia (walaupun ditengah2 keprihatinan...) ..... satu hal yang pernah kami dptkan dari seorang sepuh dari Gunung Merapi Jawa Tengah :
"Nak Jangan Pernah Menganggap Lemah Lawanmu, Karena Justru di Kelemahan Lawanmu itulah terkadang Tuhan Menguji Budi dan Ketaqwaanmu" "Dalam Olah Keprajuritan (di jawa Silat biasa disebut olah kanuragan/keprajuritan) apa yang yang terlalu tampak justru akan menjerumuskanmu, pakailah hati dan budimu untuk mengetahui dalamnya lautan ilmu lawanmu...." Mudah2an atlet2 Pencak Silat kita seperti itu ... tetapi kalau kebalikannya ... Yo Wis apa mau dikata ... Yang penting Maju Terus, Jangan Pantang Mundur .... Eko Hadi S Corporate Legal & Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 ----- Original Message ----- From: O'ong Maryono To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 30, 2007 9:04 AM Subject: Re: [silatindonesia] Murid Mondok Sahabat silat Perlu menambahkan informasi, kedatangan team yang baru lalu di Papdeokan iti bukan team nasionalnya, itu hanya team Vietnam Selatan dari Ho Chi Mint City. Team Vietnam juga masih pelajar mereka rata-rata adalah dari sekolah menengah olah raga selesai berlatih pagi mereka pergi kesekolah, siang latihan beban dan malam berlatih technik. Saptu sore mereka baru diperbolehkan pulang. Yang berbeda hanya mereka pesilat hasil dari budi daya program yang sama dan pesilat Indonesia hasil pruduk perguruan yang secara keseluruhan konsisinya tidak sama. Ibarat mangga atau duren montong budi daya di Thailand sepanjang tahun terus berbuah, dan rasanya standard, sedangkan mangga Probolinggo atau duren Parung tergantung cuaca. Tentu hasil dan rasanya tidak standard. Bagaimana menurut anda untuk meningkatkan prestasi Pencak Silat Indonesia ? Vietnam tidak lagi memerlukan pelatih atau mendatangkan pelatih tanding dari Indonesia. lagi..... Semoga succes Pesilat Indonesia di Sea Games 24 di Nakon Rachasima Thaialnd mendatang Eko Nugroho <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dalam kesempatan diskusi Silek Kumango beberapa waktu lalu kebetulan di tempat di sebelahnya sedang berlatih atlet silat DKI, dan kebetulan juga sekilas ada komentar dari kawan2 bahwa sebelumnya juga dilakukan latih tanding antara Pesilat Vietnam dg atlet pelatnas/pelatda di beberapa tempat yg hasilnya ternyata Pesilat Vietnam lebih unggul. Dan kawan tersebut mengatakan ini bisa dimaklum, kerana pesilat Vietnam tsb rata2 berlatih 5 - 6 jam/hari. Beda dengan di sini yang rata2 berlatih 2 kali dalam seminggu. Kiranya dari tulisan saya di bawah ini bisa sedikit memberi gambaran sejauh mana kualitas dan kuantitas latihan kita. Salam Berikut tulisan saya di Blog Mixed Fighting beberapa waktu lalu di: http://mixedfighting.blogspot.com/2006/06/karate-kyokushin-uchideshu.html [Karate] Kyokushin Uchideshu Friday, June 30, 2006 "Uchideshu" dalam bahasa Jepun kalau ditinjau dari sudut nahwu dan balaghah nya bermakna "rumah". Bila diterjemah bebas "Kyokushin Uchideshu" bisa bermakna "murid mondok" atau murid yang mondok dan berlatih di rumah (honbu/dojo pusat) kyokushin. Program "kyokushin ucideshu" atau murid mondok ini dilaksanakan oleh Sosai Masutatsu Oyama di dojo pusat/honbu di Tokyo dalam rangka mewujudkan salah satu dari 11 Motto Masutatsu Oyama yaitu motto ke-6 yang berbunyi, "Jalan Seni Beladiri dimulai setelah 1,000 hari latihan dan dapat dikuasai setelah 10,000 hari latihan". Sosai Masutatsu Oyama sendiri awalnya pernah menyepi dan berlatih dengan keras di pegunungan selama kurang lebih 16 bulan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai isi 11 Motto dari Masutatsu Oyama bisa tengok Un Off Site Kyokushin Karate Indonesia pada menu 11 Motto. Jadi menurut Sosai Masutatsu Oyama, bahwa setelah berlatih 1,000 hari dengan minimum latihan 6 jam per hari, barulah jalan seni beladiri di mulai. Maka bisa dibayang kualitas rata-rata latihan beladiri masyarakat pada umumnya tak terkecuali di Jepun yang hanya 2 kali dalam seminggu dengan lama latihan 2 jam. Jadi bisa dihitung dalam seminggu hanya menempuh latihan 4 jam, 1 bulan 16 jam, dan 1 tahun = 52 minggu maka akan ketemu 208 jam latihan. Itupun dengan catatan dalam 1 tahun tidak pernah absen. Jadi kalau dihitung berdasarkan program latihan dari Sosai Masutatsu Oyama 208 jam/6 jam maka akan ketemu sekira 35 hari latihan saja. Dalam program kurikulum reguler kyokushin, dari kyu-9 (sabuk putih) sampai kyu-3 (hijau strip) rata-rata dalam setiap tingkatnya harus menempuhi 4 bulan atau 16 minggu dikalikan 4 jam/minggu atau setara dengan 64 jam latihan. Dan kalau dibanding dengan program uchideshu maka setara dengan 10 - 11 hari latihan saja. Program uchideshu yang dicanang oleh Sosai Masutatsu Oyama di dojo pusat/honbu dalam setiap harinya murid melahap 6 jam latihan dengan dibagi menjadi 3 kali latihan dengan masing-masing latihan 2 jam, yaitu pukul 10.00 - 12.00, pukul 15.00 - 17.00, dan pukul 19.00 - 21.00. Dalam 2 jam latihan, biasanya terdiri dari latihan dasar (kihon) yang wajib dilakukan dan selanjutnya bisa bervariasi antara latihan Kata (Jurus), Fisik, atau Kumite (Pertarungan). Di awal-awal program ini dicanangkan oleh Sosai Masutatsu Oyama sekitar akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an banyak berdatangan murid-murid dari seluruh dunia untuk belajar langsung pada Oyama di dojo honbu. Dan banyak diantara mereka yang tidak kuat dan hanya bertahan dalam hitungan bulan. Dari program ini Sosai Masutatsu Oyama banyak menghasilkan atlet-atlet yang handal yang banyak menjuarai berbagai turnament International. Kancho Akiyoshi Matsui Chairman IKO Kyokushin sekarang pengganti Masutatsu Oyama pernah menjalani program ini dan selain pernah menjuarai Turnament di Jepun juga menjadi Juara 3 pada World Open Tournament tahun 1984, dan Juara 1 pada World Open Tournament tahun 1987. Fransisco Filho dari Brazil tercatat juga pernah menjalani program ini. Filho mulai berdomisili di Jepun sekira tahun 1990-an dan aktif melatih dan berlatih di dojo honbu. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain Juara 3 pada World Open Tournament tahun 1995, dan Juara 1 pada World Open Tournament tahun 1999, serta Juara 1 K-1 Grandprix Tahun 1997 yang di partai Final mengalahkan Andy "samurai with the blue eye" Hugg. Orang Indonesia yang pernah mengikuti program Uchidesh adalah Shihan Nardi T. Nirwanto, pendiri Kyokushin Indonesia yang berlatih langsung di bawah Sosai Masutatsu Oyama di dojo honbu selama 6 bulan. Jadi kalau dihitung taruhlah kalau dalam satu minggu libur 1 hari, maka dalam satu bulan menempuhi 26 hari latihan, dan selama 6 bulan Shihan Nardi sudah menempuhi 26 x 6 = 156 hari latihan. Dan pada saat mengikut program ini Shihan Nardi sudah ada menyandang tingkatan Dan III (mohon diralat kalau saya salah). Pengalaman Shihan Nardi dalam mengikut program ini boleh ditengok di website rasminya PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia. Dan salah satu murid Shihan Nardi yaitu Shihan JB. Sujoto yang kemudian mendirikan organisasi sendiri yaitu Kyokushin Karate Indonesia tercatat beberapa kali mengikut special training dan berlatih langsung ke Jepun di bawah asuhan Sosai Masutatsu Oyama, akan tetapi tidak menempuhi waktu yang lama, hanya dalam hitungan minggu saja. Dari paparan di atas kiranya bolehlah kita perbandingkan dengan kondisi kita di sini, sudah sejauh mana sebenarnya posisi kita dalam seni beladiri. Kondisi dalam Uchideshu mungkin bisa disetarakan dengan atlet yang sedang menjalani pelatnas dimana dalam seharinya bisa melahap 5 - 6 jam latihan. Dan kondisi ini penulis yakin sangatlah sulit dilakukan oleh kebanyakan dari kita yang majority pekerja atau pelajar/mahasiswa. Jadi memang untuk menjadi profesional dituntut ketekukan dan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya bahkan sekolah atau cita-cita masa depan. Dan kondisi ini pula yang membuat prestasi olah raga kita pada umumnya tidak beranjak maju, kerana para atlet selain harus latihan keras juga harus berkutat dengan masalah ekonomi dan masa depan yang kurang mendapat perhatian dari yang berkepentingan. __________________________________________________________ How would you spend $50,000 to create a more sustainable environment in Australia? Go to Yahoo!7 Answers and share your idea. http://advision.webevents.yahoo.com/aunz/lifestyle/answers/y7ans-babp_reg.html [Non-text portions of this message have been removed] Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia http://www.silatindonesia.com (Situs Utama) http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis) http://www.silatindonesia.com/forum/ (Webforum) http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto) http://silat.4-all.org (Milis) Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat: http://www.silatindonesia.com/forum/ KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA --------------------------------------------- silatindonesia The Begining Of Global ORientation Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional --------------------------------------------- Yahoo! Groups Links O'ong Maryono 73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com [Non-text portions of this message have been removed] ---------------------------------------------------------------------------- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.1/822 - Release Date: 5/28/2007 11:40 AM [Non-text portions of this message have been removed]