Setahun Berjalan, Setapak Langkah
  (Catatan menyambut ulang tahun FP3ST yang pertama)
   
   
   
  Dari ide dan keprihatinan Menuju Tindakan  Nyata 
   
  Banyak orang mungkin merasa prihatin akan perkembangan dan kemajuan budaya 
bangsa sendiri, termasuk Pencak Silat  di dalamnya.  Namun kelahiran sebuah 
wadah bernama Forum Pecinta dan Pelestari (Pencak) Silat Tradisional (FP3ST) 
merupakan suatu fenomena tersendiri yang bahkan tidak diduga oleh para 
penggasnya berkaitan dengan usaha pelestarian pencak silat tradisional. Untuk 
itu penting bagi kita semua agar kelahiran, perkembangan, kemajuan dan juga 
kelemahan forum menjadi pelajaran kita semua, khususnya bagi pihak-pihak yang 
memiliki kepedulian terhadap kelangsungan budaya leluhur bangsa: pencak silat.  
Sebuah pelajaran yang harus dipetik agar berguna bagi semua pihak untuk lebih 
melestarikan lagi pusaka leluhur ini.
   
  Berawal dari berdiskusi (lihat kisah  yang cukup lengkap dari sesepuh forum, 
Iwan—dibawah: salut untuk Iwan!) di dunia maya, kala itu masih bernama silat 
bogor—milis yang bersifat terbuka sehingga banyak praktisi maupun pemerhati 
silat yang terlibat dan bergabung di dalamnya.   
   
  Diskusi di milis itu berkisah tentang silat tradisional Jakarta (tenabang) 
sabeni yang kehadirannya semakin kurang dikenal dan dapat dikatakan berada  
pada tahap yang dikhawatirkan kelanggengannya.  Dari sana dengan bantuan dan 
kebesaran hati Mas Eko, sebagian kecil anggota milis copy darat, bertemu di 
rumah beliau dan bahkan kemudian berlatih bersama ilmu silat tenabang sabeni.  
Dari sinilah kemajuan terus bergulir menjadi terbentuknya forum dan semakin 
berkembang… 
   
  Inilah salah satu hal yang membedakan; banyak orang yang prihatin dan ada 
juga yang menyuarakan pentingnya pelestarian pencak silat tradisional dalam 
bentuk kata-kata atau tulisan dengan jangkauan yang begitu terbatas; tapi 
sedikit yang kemudian mengambil tindakan lebih nyata melakukan sesuatu: 
bertindak, dalam bentuk yang sungguh nyata dan konkret.  Yaitu berkumpul, 
berdiskusi, membentuk wadah dan berkerja dalam organisasi.  Apalagi dijiwai 
oleh semangat yang tulus ikhlas, tanpa pamrih dalam lingkungan kebersamaan dan 
kekeluargaan.    
   
   
  Apa yang mendorong forum lebih berkembang?
   
  Pertanyaan ini menggelitik penulis , tatkala menyadari bahwa satu tahun 
memang waktu yang tidak lama dan cepat berlalu dan dengan perkembangan yang 
demikian pesat dan mengejutkan.
   
  Lalu faktor-faktor pada saja yang membuat FP3ST dapat berkembang dengan 
demikian pesat dalam mengejawantahan  visi-misinya untuk pelestarian pencak 
silat tradisionil:
   
    
   Telah ada keperihatinan dan orang-orang yang mau berbuat sesuatu atas dasar 
keprihatiann itu.  Tanpa adanya kesamaan pandangan tentang kondisi keprihatinan 
pencak silat tradisi; sulit untuk berbicara tentang pelestarian
   
   
    
   Wadah atau Organisasi  :
    
   Adanya Wadah yang bagi mereka yang prihatin untuk berbuat sesuatu. Selama 
ini keprihatinan akan kondisi pencak silat tradisionil sudah banyak disuarakan 
di milis, forum diskusi dan sebagainya; namun tidak ada wadah yang jelas untuk 
menyatukannya dan mengubahnya menjadi sebuah roda kerja yang menggerakkan  dan 
menjadi nyata  
   Visi dan misi yang relative jelas dan spesifik.  Yaitu untuk pelestarian 
pencak silat tradisional (yang pada awalnya lingkupnya jabodetabek).  Sasaran 
yang hendak dituju sudah sangat spesifik terutama aliran yang hendak punah 
dengan criteria tertentu (lihat diskusi dan penjelasan soal ini dari Kang Kiki 
dan Mas Eko di milis).  Dan umumnya aliran ini belum terwadahi dalam IPSI. 
Dengan kejernihan  ‘visi’ ini lingkup dan arah kerja dapat diletakkan pada 
posisi yang jelas yang  pada akhirnya  membimbing semua langkah ke depan.    
   Adanya orang-orang  yang dengan segala keterbatasannya memiliki komitmen, 
dedikasi dan kinerja yang sungguh patut diacungi jempol. Juga termasuk di dalam 
nya tokoh-tokoh yang mendukung seperti O’ong Maryono, Edy Nalapraya, dll  
   Adanya kerja nyata dari wadah tersebut   
   Suasana dan atmosfer kekeluargaan; keihlasan dan dengan tulus menjadi jiwa 
yang semakin menggulirkan kemajuan Forum
   
    
   Publikasi yang Luas dan dengan Media Beragam
    
   Publikasi dari internet. Sejak awal didirikannya Forum ini terkait dengan 
salah satu teknologi modern yaitu internet dan mailing list.  Kehadiran website 
www.silatindonesia.com kemudian mengisi kekosongan informasi yang terkini dan 
update menyangkut pencak silat (tradisionil) Indonesia.  
  Selain website juga mailing list Silat Indonesia (tadinya silat Bogor); dan 
juga diskusi di berbagai milis dan webforum lainnya (seperti kaskus, wikimu,dll)
    
   Koran :  kehadiran wartawan tempo Mas Amal (bersama dengan Mas Eko dan teman 
lainnya) jelas merupakan kontribusi yang berharga bagi publikasi pencak silat 
secara lebih luas dan massal yang dengan demikian dapat semakin mempopulerkan 
dan sekaligus memberikan citra yang lebih baik terhadap pencak silat   
   TV: adanya Mas Aryanaz dan tim lainnya dari Trans TV dan TV pasti memberikan 
sumbangan yang tidak kecil bagi propaganda pencak silat tradisional dan juga 
keberadaan Forum pada khalayak ramai.    
   Media lainnya : pada akhirnya semakin mendorong media lainnya untuk juga 
melakukan publikasi seperti : tabloid gaya hidup sehat senior, indosiar, tvri 
dan lain-lain .
   
    
   Pelatihan 
  Banyak kelemahan para pemerhati dan mereka yang prihatin akan nasib pencak 
silat tradisional adalah bahwa tidak ada tindak lanjut nyata sesudah publikasi 
yang demikian luas kepada masyarakat.  
   
  Langkah nyata ini adalah pelatihan  bagi mereka yang berminat untuk 
melestarikan pencak silat tradisional.  Dengan dibukanya kelas bagi para 
peminat untuk melakukan latihan (copy darat) bersama pastilah memberikan darah 
segar tersendiri bagi forum. 
   
  Karena disana merupkan kesempatan untuk berkumpul dengan lebih manusiawi dan 
bersentuhan dengan segala macam kekayaan manusia yang berdarah dan daging. 
Mulai dari   latihan di rumahnya Mas Eko di pondok kelapa, latihan di padepokan 
dan juga di Cawang ; dengan menu yang beragam .  Ada cingkrik goning, ada 
sabeni, ada cikalong dan paseban lama (kemudian meluas lagi gerak saka, 
margaluyu dan sabandar).  Sehingga aspirasi yang  demikian bervariasi  dari 
masyarakat dapat ditampung. 
   
    
   Diskusi yang rutin dan berkesinmabungan 
  Sebuah cara ilmiah  yang secara rutin mempertemukan para praktisi silat dan 
semakin memperkaya wawasan akan keluasan pencak silat sekaligus mengikis 
kesempitan dan kefanatikan akan kebesaran aliran sendiri.  Hasil diskusi ini 
tentu menjadi tulisan yang menarik untuk media massa dan internet. 
   
    
   Jaringan : Buah dari publikasi dan diskusi adalah meluasnya jaringan Forum 
tidak hanya ke dunia pencak silat tapi juga beladiri lainya dan bahkan kepada 
badan-badan pemerintahan (pemkab Cianjur misalnya).  Pada tahap awal jaringan 
ini lebih terbatas pada para miliser di silatbogor, beberapa tokoh silat 
(O’ong) dan juga IPSI di padepoakan pencak silat .  Link ini semakin melebar ke 
praktisi dan master/sensei dari aikido/karate dan lain sebagainya yang menambah 
‘kewibawaan’ forum.  
   
    
   Kegiatan lain yang berkelanjutan : kegiatan ini baik disadari atau tidak 
menjadi perekat bagi semakin solidnya dan banyak memunculkan ide-ide yang 
brilian dan menggugah.  Mulai dari rapat-rapat persiapan; pertemuan informal 
atau kunjungan antar sesame anggota forum, sms dan email-an antar anggota, 
hingga kegiatan jalan-jalan, survey lokasi, wisata silat, shooting dan 
wawancara dengan TV/radio…
   
   
  Kelemahan: tempat kita berkaca untuk semakin diperbaiki
   
  Selain tentu saja hal-hal yang menggembirakan, kita juga mesti memperhatikan 
beberapa hal yang menjadi kekurangan kita.  
   
    
   Sumber Daya Manusia (SDM): terjadinya kekurangan dan pemerdayaan personil 
yang sudah ada, tetap merupakan persoalan yang patut diberi porsi khusus.  Hal 
ini terkait dengan kelangsungan forum dalam jangka panjang dan regenarasinya.   
 
   Kinerja wadah forum yang lebih rapi dan tersistematis menghadapi ledakan 
permintaan dan kemajuan akan informasi dan pelatihan pencak silat.  Termasuk di 
dalamnya sumber daya finansial; yang kendati memiliki potensi besar, namun 
pengelolaan dan pertangungjawabannya bukan merupakan pekerjaan yang dapat 
dilakukan dengan sambil lalu.  Hal yang penting lainnya adalah kerapian system 
dokumentasi yang saat ini terlihat masih tersebar, parsial, berada pada banyak 
tangan  dan belum dalam sebuah kerangka-rekam yang tersusun-rapi.    
   Dokumentasi itu meliputi VCD,/film yang pernah dibuat, tulisan teman-teman 
baik yang di milis maupun di media massa, dan buku-buku atau referensi lainnya 
dalam sebuah 'perpustakaan' pencak silat.  Rencana pembuatan buku pun masih 
menjadi PR yang menanti dituntaskan :)      
   Banyak hal memang terkait dengan percepatan pembuatan Yayasan Sahabat Silat 
dan kinerja nyata Yayasan tersebut; sekaligus men-sinergis-kan antara kerja 
Forum dan Yayasan, tanpa menjadi kontraproduktif dan tumpang-tindih.
   
   
  Penutup 
   
  Mendirikan sesuatu—meskipun tidak mudah—biasanya lebih gampang daripada 
merawat dan tetap menjaga staminanya, dan bahkan mengembangkannya untuk  lebih 
baik lagi. Namun tidak tepat jika kepesimisan menjadi alasan untuk berkecil 
hati melihat begitu banyak potensi untuk maju dan terus maju. Begitu juga 
dengan forum ini; sebuah setapak ---dari sekian ribu langkah yang mungkin masih 
harus ditempuh--, sudah diambil.  
   
  Hal ini tetap merupakan kemajuan besar. Langkah pertama selalu merupakan hal 
baik dan mengagumkan, namun langkah-langkah berikutnya lebih merupakan 
perjuangan, , ketekunanan, keuletan dan komitemen diri. 
   
  
  Dengan selalu ingat akan tujuan (Visi/misi) Forum, dengan selalu berjiwa 
dengan semangat awal forum (yang ber-kekeluargaan, tulus-ikhlas dan 
kebersamaan); dan dengan semakin mengobarkan tindakan dan kerja nyata ;
  Mari kita sambut tantangan bagi pelestarian pencak silat tradisional ..
  dalam kebersamaan, seperti yang sudah kita lalui setahun ini.
   
  Marii..
   
  Jakarta 7 Juni 2007
  (pulang dari pelatihan di puncak, masih  ngantuk J )
   
   
  Ian Samsudin
   _____ 

   
  Semoga banyak pihak dapat mengambil pelajaran dari adanya Forum dalam usaha 
untuk melestarikan pencak silat tradisional di manapun jua..
   
  (Tulisan ini didedikasikan sebagai bentuk penghargaan yang tidak daapt 
terkatakan kepada semua penggiat forum dan juga para sesepuh  yang peduli pada 
pencak silat tradisional)
   
   
   ================
  _____ 

From: iwan setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] 
Sent: 03 Juni 2007 1:59
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Subject: Re: [silatindonesia] 1 thn yg lalu

Setahun Bersama 
Di Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

Tak terasa setahun sudah kami bergelut dalam suatu komunitas yang sebelumnya
adalah segelintir orang yang prihatin dengan keberadaan silat-silat
tradisional. Berawal dari ketertarikan akan silat tradisional yang kental
dengan ketertutupan pakem yang dianutnya yang membuat kami ingin sedikit
menguak kedalamannya dan menyingkap tabir ketertutupan yang selama ini
sering kita dengar. 

Pertemuan kami melalui kontak milist di silatbogor.com dan beberapa
pertemuan karena tertarik latihan silat aliran Sabeni yang kami pandang
sebagai awal cikal bakal terbentuknya Forum Pecinta dan Pelestari Silat
Tradisional Indonesia yang kini mulai genap setahun. Mengingatkan pada masa
awal yang amat sulit sehingga kami sebelumnya hanya memiliki tujuan yang
sederhana yakni penekanan terhadap pendokumentasian silat tradisional.

Awal pertemuan sahabat silat di Pondok Kelapa dikediaman mas Eko Hadi
tanggal 6 Mei 2006, karena katertarikan saya dengan aliran Sabeni, dihadiri
beberapa sahabat silat yakni mas Ezra, Agus Setiawan, mas Isa (devil budy),
mas Ian Samsudin, mas Yanweka, bang Agus Suprayogi. Setelah beberapa kali
bertemu dan latihan bersama dengan bang Jul kembali kami berkenalan dengan
mas Aryanav, maka mulailah kami terasa lengkap apalagi setelah kami
merencanakan kopi darat dengan para milist dari silatbogor.com pada saat itu
kebetulan kawan lama saya (kang O’ong Maryono yang sejak tahun 1997 kami tak
bertemu) yang melatih di Thailand pada tanggal 6 Juni 2006 akan berlibur ke
Bondowoso untuk menjenguk keluarganya disana dan bersedia menemui kami guna
membahas pembentukan wadah pelestarian beberapa aliran silat betawi yang
nyaris punah dan pada tanggal 10 juni 2006 di Padepokan Pencak Silat
Indonesia dan pada saat bersamaan pula mas Eryanto Nugroho tanggal 10 Mei
2006 itu juga
memperkenalkan aliran Cingkrik Goning (dengan pewaris tunggalnya Bapak
Tubagus Bambang) kepada forum.

Dalam pertemuan tanggal 10 Juni 2006 beberapa senior di pencak silat yang
hadir antara lain mas Suhartono (SH yang juga mantan pelatih Vietnam), bang
Edward Lebe (Baringin Sakti), mas Gumbiro (SH), kak Awang (KPS Nusantara),
pak Syaukat (Silat Betawi), pak Rifa’i (silat Betawi), bang Jul dan babe Ali
Sabeni (Sabeni) dan yang paling saya terkejut adalah hadirnya seorang
seorang guru silat aliran Cikalong berserta anaknya yang sengaja datang dari
Cianjur karena ketertarikan beliau akan keprihatinan kami terhadap silat
tradisional, beliau kini kita kenal sebagai salah satu guru dan sesepuh di
forum yakni pak haji Azis Asy’arie.

Di pertemuan itu juga hadir beberapa sahabat silat lain sepert mas Eryanto
Nugroho, Ki Sawung berserta teamnya dan total yang hadir sekitar 19 orang.
Pada saat pertemuan inilah kami “meresmikan” nama Forum Pecinta dan
Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang walaupun sebenarnya penamaan
forum ini telah ada sebulan sebelumnya yakni di awal bulan Mei 2006. Dan
hasil pertemuan itu menetapkan mas Eko Hadi menjadi koordinator forum dan
mas Eryanto Nugroho sebagai seksi pendokumentasian

Setelah bertemu dengan kang O’ong, saya diajak untuk ikut mendokumentasikan
jurus-jurus Cingkrik Goning yang ternyata membuat saya tertarik karena
beberapa teknik dari bapak Tubagus Bambang unik berhasil mengalahkan saya .
Beberapa kawan dari milist ikut mendokumentasikan antara lain mas Ezra dan
mas Aryanav.

“Kekalahan” yang menjadi obrolan hangat di milist akhirnya menarik perhatian
seorang ahli Reiki dan Tai chi yaitu bapak Khusnul Hadi bergabung dalam
latihan silat. Suatu kejutan yang luar biasa bagi saya karena ternyata
diluar dugaan ternyata banyak sekali orang yang menyenangi silat mulai
bermunculan. 

Dan dalam perjalanan forum yang baru berusia satu tahun ini banyak sekali
orang yang memberi andil dalam kemajuan forum, salah satunya kontribusi
bapak Khusnul Hadi sangatlah besar. Mungkin kami tak akan pernah bisa
membayangkan akan seperti sekarang ini jika beliau ini tak mau “meminjamkan”
lantai 3 Gedung Hidro di Jalan Dewi Sartika no. 199B sebagai tempat
berkumpulnya kami, berlatih, berdiskusi dan bersilaturahmi.

Setelah berbagai kegiatan yang telah dicapai forum dengan baik setahun ini,
baik diskusi bulanan, latihan, dokumentasi dan publikasi ada beberapa orang
yang merupakan ujung tombak keberhasilan publikasi pencak silat di media.
Yakni sahabat kita bang Amal Ikhsan dari Koran Tempo yang berhasil mendorong
popularitas dimedia hingga memiliki satu halaman peliputan. Bagi saya ini
adalah suatu kerja keras yang luar biasa.yang sulit dicapai.

Beberapa kali pemunculan pencak silat di televisi (trans 7 dan Trans TV)
juga adalah buah kerja sahabat kita yang baru menjadi seorang ayah, mas
Aryanav Karim Purnama. Salut saya buatnya.

Forum yang selalu cair ini juga dapat berkenalan dengan bapak Edie Marzuki
Nalapraya yang merupakan orang nomor satu di PERSILAT atas inisiatif mas
Yanweka dan mas Ezra (yang sering saya tertawakan) yang memulai obrolan
dengan memperkenalkan forum dan silatindonesia. com kepada beliau.
Ketertarikan pak Edie juga karena dukungan kang O’ong yang juga men”support”
kami dari belakang. Saya amat kagum dengan keberanian mereka. 

Untuk mas Yanweka dan mas Luri Darmawan, ada saya beberapa kekaguman yang
amat sangat saya suka dari kedua punggawa silatindonesia. com ini, mereka
adalah orang dibelakang layar yang nyaris tak pernah tampil dipublik tapi
tak mengurangi semangatnya dalam ikut serta melestarikan silat tradisional.
Ibarat pepatah anda ini adalah orang yang memberi hingga tangan kiripun tak
mengetahuinya. Salut !!! Tanpa website dan milist silatbogor.com anda berdua
dulu mungkin kami tak pernah bertemu…

Mas Ezra walaupun kadang tulisannya mandek dan bersikap melankolis tapi
dedikasi anda adalah suatu hal yang patut dipertimbangkan.

Kehadiran uda Alda F.Amtha menambah kencangnya akselerasi pergerakan forum,
urang awak yang selalu energik kalo bicara silat ini kadang sering membuat
kita berpikir apakah kegilaan silat yang tertular padanya membuatnya menjadi
tipis batasan gila betulan dengan gila silat. Kerja keras dan keikhlasnya
juga kontribusi ke forum sangat besar, apalagi sebagai Koordinator aliran
Cikalong di forum pantaslah kiranya mendapat predikat murid teladan bapak
Haji Ceng dan calon pewaris Cikalong plus Tai chi.!!

Kang Kiki sahabat kita yang baik hati tak pernah sombong ini juga adalah
salah satu dari sekian sahabat silat yang banyak memiliki ide bagus.
Aktivitas dan Blognya menambah khasanah kekayaan informasi tentang silat.
Pantas bila menyandang nama Nagapasa…Top! !

Ki Sawung yang juga aktif di Sahabat Silat, dengan segala keahliannya
membuka mata kita tentang sesuatu yang dimilikinya menambah banyak
pengetahuan yang tak pernah diungkap. Wajar bila mendapat bintang !!

Mas Ian Samsudin, menjadi inspirator tentang keragaman. Ternyata bekerja
sama dengan segala keanekaragaman adalah keasyikan tersendiri.

Bapak Haji Azis dan bapak Haji Ceng, adalah sosok orangtua ulet yang
dedikasinya sangat besar terhadap forum terutama saat Wisata Silat ke
Cianjur. Tanpa kebesaran nama Cikalong, kedekatan beliau berdua dengan pihak
pemda, suatu hal yang mustahil Wisata Silat lalu sukses, begitu juga
kegigihannya melatih kami yang adalah orang hanya memiliki sisa waktu untuk
belajar silat. 

Guru saya, BapakTubagus Bambang adalah “kawan” demo yang “menakutkan” yang
juga adalah orang yang totalitasnya untuk silat.

Saudara seperguruan saya, Yudhy Haryantho. Walau cuma sepekan sekali (itupun
kadang tidak) blog Puragabayanya menambah khasanah kekayaan informasi.

Eryanto Nugroho, saudara seperguruan saya yang banyak melemparkan banyak ide
cemerlang ke forum, juga aset forum yang sangat berharga. Dedikasinya tak
diragukan lagi dalam pelestarian.

Mas Isa, menyadarkan saya bahwa apa yang saya latih itulah yang akan saya
dapat.

Mas Jamal, salut dengan ketekunan anda!

Kang Udin Rudi dari terumbu Banten dedikasi anda sangat hebat!

Mr. Habibi Ryu….meski baru ketemu sekali, anda adalah orang berharga untuk
informasi silat di tempat anda.!
Facal Gabriel…salut buat anda!

Suhu Acay (ko Martin) juga menjadi inspirasi bagi saya untuk belajar silat
lebih baik….malu dong kalau asal-asalan!

Bang Nizam, meski kadang garing anda adalah saudara seperguruan yang harus
ada … untuk bahan ejekan!

Witarsa, walaupun tak banyak cakap kadang obrolan di belakang diskusi banyak
ide yang cemerlang….sayang tak pernah kesampaian ….

Oh ya yang terakhir buat mas Eko, forum itu telah ada dari bulan Mei tanggal
10 Juni itu adalah ketemuan dengan kang O’ong dkk dipadepokan…. tolong
dicek…pembahasan tentang anda tak usah ada, karena udah top.

Buat semua sahabat silat yang tak saya sebut, saya senang di sini walaupun
saya mungkin tak bisa banyak berbuat seperti sahabat silat lain.

Tak banyak yang diperbuat
Tak banyak yang didapat

Berbuat sedikit lebih berarti daripada tidak sama sekali

Salam,

Wans

nb: silahkan koreksi!

   
   
   

       
---------------------------------
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke