Sahabt silat, atas undangan Mas Ery N, instruktur Jet Kun do dan juga penggemar pencak silat, saya menghadiri 'introduction class for Jet Kun DO' untuk lebih mengetahui gimana maennya ilmu warisan dari Bruce Lee ini.. berikut catatan pandangan mata yg tentu saja subyektif dan berdasarkan yang dialami dan belum tentu seperti yang dimaksud oleh JKD .. mungkin OOT soal silat, tapi ya lumayan buwat nambah yang mana daripada wawasan.. tabeek, Ian S == Posisi Dulu, Baru Aplikasi (kesan pribadi dari Jet Kun Do Introduction Class) Mungkin perkenalan pertamaku dengan apa yang disebut saat ini sebagai Jet Kun Do (JKD) adalah melalui Bruce Lee, tepatnya film-film yang pernah dibintangi oleh beliau seperti Enter the Dragon, Game of the death dan lain sebagainya. Kata Jet Kun do pertama kali kudengar semasa di Jogya dulu, akan adanya sebuah tempat, garasi rumah, yang dijadikan tempat latihan bagi jet kun do (ataukah jip kun do??) orang bilang itu ilmu silatnya Bruce Lee--dan tempat itu memasang spanduk pendaftaran di depan gerbangnya. Sesudah itu kata Jet Kun Do kutemukan di internet akhir-akhir ini setelah banyak berjalan-jalan di dunia maya dan membaca-baca artikel menarik mengenai hidup Sang Bintang, Bruce Lee, dan anak rohaninya yaitu seni beladiri : Jet Kun Do.. Dapat dikatakan persentuhan dengan JKD atau warisan ajaran Bruce Lee lebih di atas kertas atau di atas film hanya dengan membaca tulisan Bruce Lee atau tulisan orang lain tentang Bruce Lee dan JKD..Dan gawatnya aku sudah merasa tahu sedikit soal JKD ini.. Perkenalan terus berlanjut ketika, bertemu dengan Ery Nugroho di milis silatbogor dan kemudian dengan Yuri Amadin, --seorang yang secara resmi membuka pelatihan JKD di Indonesia, --dalam sebuah acara di padepokan pencak silat TMII , ketika awal-awal Forum pecinta pencak silat tradisional (FP2STI) dibentuk. Dan lagi-lagi selain berbincang dengan Ery, percengkramaan ku dengan JKD tidak lebih dengan membaca situs JKD Indonesia dan blogspot milik Ery: jalanpetarung.blogspot.com Belakangan (tahun 2007), ketika dibukanya dojo Candradimuka di Pondok Cabe, Ery Nugroho mengadakan semacam Introduction Class for JKD bagi siapapun yang tertarik dan berminat untuk mengenal maupun mempelajari JKD. Seperti pada Minggu pagi itu, 29 Juli 2007, bertempat di dojo Candradimuka, Griya Tiga Angsa, Jl Raya Pondok Cabe No.5, Ciputat Tangerang, kelas perkenalan JKD pun digelar dengan Instruktur Sdr Ery Nugroho (seorang Instruktur Jeet Kune Do dan MMA Coach dari JKD Indonesia www.jkdindonesia.com). Menguasai Jarak pertarungan Apa saja yang diberikan pada session perkenalan JKD ini. Pertama-tama mengenal jarak dalam sebuah pertarungan. Suatu hal yang kelihatan remeh dan tidak mengundang decak kagum ketimbang dengan demonstrasi pemecahan benda keras (kekuatan) atau berjalan di aas api. Tapi jarak bertarung ini sesunggunya sangat penting. Sebagai praktisi beladiri sebagaimana diulas oleh Sdr Erysangat penting bagi kita untuk mengenal dan menguasai jarak-jarak pertarungan, yang setidaknya dalam JKD, menurut Ery juga, ada sediktinya 5 jarak tarungan yaitu jarak tendang (sekitar satu hingga satu langkah setengah), jarak pukul (sekitar satu atau setengan langkah), jarak ¾ jarak yang nanggung tidak bisa mukul, jarak rapat atau clinch dengan posisi masih berdiri dan jarak gound atau bergumul di lantai. Praktisi beladiri seyogyanya mengenal dan mengetahui serta dapat survive dalam semua jarak dan kondisi ini, karena untuk sebuah beladiri kita tidak bisa memastikan jarak mana yang akan kita hadapi dan karenanya cara terbaik adalah dengan berlatih pada semua jarak dan kondisi itu; sehingga dalam suatu keadaan kita dituntut untuk bertarung tepatnya untuk tetap hidup dengan selamat-- dengan atau tanpa jarak, kita selalu siap. Karena tujuan utama beladiri adalah untuk menyelamatkan hidup, untuk survive. Penguasaam jarak dan cara bertarung yang tepat berdasarkan jarak itu sangat penting dan sayangnya banyak diremehkan oleh praktisi beladiri. Saya sendiri pun dulunya berpendapat demikian, juga banyak pendapat yang terkesan meremehkan salah satu jarak tarung itu atau aliran yang diwakili olehnya misalnya : tidak ada guna kita belajar tarungan di bawah atau ground toh kita tidak akan jatuh atau ujaran yang bernada seloroh ogah ah gulat-gulat kayak gitu, bau ketek he he.., atau pula ada sindiran halus kalau jatuh ya kalah, sudah bukan jagan lagi..dan banyak lagi. Dan dalam banyak hal, pandanganku sendiri tentang hal ini setelah mengalami secara langsung bagaimana situasi (sulitnya) bertarung dalam beragam jarak dan kondisi. Sebenarnya hal ini tidaklepas juga dari pengalaman pribadiku yang pernah berkelahi dan entah bagaimanakarena waktumenghadapi keroyokan banyak orangaku pernah terjatuh, terjerembab ke aspal dengan akibat yang lumayan fatal. Hal ini dikarenakan tidak adanya pengalaman bagaimana caranya agar tetap survive atau bertarung jika kita entah bagaimana prosesnyaterjatuh dan seluruh tubuh menyentuh tanah. Perkenalan JKD yang dibawakan oleh Sdr Ery ini seakan mengingatkan kembali akan pengalaman tersebut dan pentingnya untuk juga tahu dan bila perlu menguasai bagaimana bertarung dengan jarak rapat, atau clinch dengan posisi standing maupun bergumul di atas lantai. Untuk tidak menganggap enteng atau meremehkan bertarung atau cara untuk tetap survive walaupun sudah jatuh di tanah. Dan ternyata sungguh mengguras keringat dan tidak semudah waktu menonton MMA di TV TPI dulu. Benar-benar malu hati ini, yang dulunya begitu meremehkan pertarungan dengan cara bergumul di lantai ini atau caragulat-gulatan, guling-gulingan di tanah. Dan terbukti, ketika diadakan semacam praktek menghadapi teman yang (dari posisi mount) duduk di atas perut, saya kurang banyak berbuat apa-apa..Ini mungkin akibat terlalu percaya diri adan agak sombong serta takabur. ..Ehh, malah jadi ingat pertarungan MMA yang waktu itu petarung dari Jepang Sakuraba, yang banyak menjatuhkan lawan dari segala macam disiplin dan ilmu beladiri termasuk dari aliran yang mengutamakan berdiri atau standing. Kupikir juga itulah sebabnya, sejalan semakin derasnya arus MMA, banyak petarung atau praktisi beladiri juga belajar cara bertarung ground ala gulat atau jiu jit su. Metode Serangan tangan dan Pola Langkah Menimbang bahwa Bruce Lee belajar serius dari boxing atau tinju,maka pengaruh ini cukup terasa pada dasar-dasar pukulan dan juga cara berdiri (semacam kuda-kuda) serta pola melangkahnya. Tentu saja unsur efisiensi, dan asas manfaat (daya guna) dengan memperhatikan pola gerak anatomi tubuh manusia, menjadi pertimbangan utama. Pukulan jap, hook dan cross yang diajarkan diikuti dengan posisi kaki dan pola langkah yang khas; menjadi cara yang dipakai dalam JKD. Dalam perkenalan awal dan singkat ini, hal ini juga diajarkan oleh Instruktur Ery. Indonesia semestinya beruntung karena instruktur JKD Indonesia memang mereka yang benar-benar menguasai bidangnya, hal ini setidaknya , tercermin dari instruktur Ery yang dengan kesabaran memberikan contoh; dan dengan kewibaan mengoreksi banyak hal yang belum tepat dalam mengesekusi tekhnik tanpa menyakiti hati murdnya atau membuat suasana menjadi tegang dan menciptakan atmosfer terlalu serius. Dengan metode latihan drilling perseorangan yang dilakukan secara bersama , kemudian dilanjutkan dengan aplikasi dengan partner, memberikan kemudahan dalam menangkap dan untuk selanjutnya mempraktekkan baik gerak dasar melangkah, memukul, mengaplikasikan kuncian, menjatuhkan lawan, ataupun membebaskan diri dari himpitan lawan dalam kondisi yang sulit. Dalam banyak kasus, ternyata posisi kita terhadap lawan memegang peranan yang sangat penting. Itulah berulangkali ditekankan oleh instruktu Ery, yaitu untuk mendapatkan dulu posisi yang unggul, yang enak dan nyaman dari lawan baru kemudian melakukan tehnik selanjutnya semisal kuncian, jatuhan, bantingan ataupun yang lainnya. Waktu pun berjalan dengan tidak terasa, selain keringat yang mengucur deras dan keasyikan menikmati semua sajian tehnik JKD. Tak terasa dua jam sudah lewat dan perkenalan pun harus disudahi. == Perkenalan singkat ini membuka mataku akan kekayaan beladiri di dunia. Akan hormat bagi para pendekar dan praktisi dari bermacam aliran pada keunikan dan kekuatan metode dan tehnik mereka, akan dedikasi dan kesungguhan mereka dalam menapaki jalan ksatria ini. Dan mengikis kesombongan serta kepicikan akan aliranku sendiri, akan kehebatanku sendiri; akan langit di atas langit..Oh Betapa sedikit sebenarnya yang baru aku tahu dan pahami; dan betapa besar sombong diri ini dengan sedikit ilmu dan pengetahuan yang secuil itu.. Terima Kasih untuk Instruktur JKD , Sdr Ery Nugroho dan juga teman-teman lain yang telah mengajarkan bahwa ilmu itu semakin didalami, semakin sedikit yang kuketahui; semakin tinggi didaki, semakin banyak hal belum diketahui; akan adanya langit di atas langit dan tanpa kerendahan hati, ilmu apapun itu hanya membawa kesombongan dan kehancuran (untuk keterangan soal Dojo Candradimuka lihat http://candradimuka-martialarts.blogspot.com/ dan untuk JKD : Indonesia www.jkdindonesia.com). Jakarta, 30 Juli 2007 Ian S (yang iseng iseng ikut free class untuk perkenalan JKD;)
--------------------------------- Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. [Non-text portions of this message have been removed]