Kalo di Amerika Budweiser Baruklinting
http://www.margaluyu-pusat.net http://apps.margaluyu-pusat.net http://margaluyu-pusat.blogspot.com http://baruklinting.blogspot.com ----- Original Message ----- From: O'ong Maryono To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 08, 2008 08:46 Subject: Re: [silatindonesia] Nymbung kang Amal sahabat silat Kalau bir pletok sebetulnya produksi betawi udik (Kemang) yang betawi kota Heiniken. Ciao --- Sarkam <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Si Tomeperes itu dateng ke Sunda > Kelapa pertama-tama cari arak (ciu) Sunda Kelapa > sangat enak dan menyehatkan dapat menyehatkan badan, > > > > Jangan jangan bir pletok lagi nih !!! > > > > --- On Fri, 4/4/08, O'ong Maryono <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > From: O'ong Maryono <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [silatindonesia] Nymbung kang Amal > To: silatindonesia@yahoogroups.com > Date: Friday, April 4, 2008, 11:14 AM > > > > > > > Kangmas Baruklinting > > Belive or not ..... Si Tomeperes itu dateng ke Sunda > Kelapa pertama-tama cari arak (ciu) Sunda Kelapa > sangat enak dan menyehatkan dapat menyehatkan badan, > dalam pelayaran pulang ke Lisabon, kedua yang dia > cari > karena mahalnya dipasaran Europa adalah bumbu sayur > asem laku banget djual di Pasar Admiral de > Rotterweg, > ketiga bumbu asinan dan sambel petis juga banyak > pembelinya di pasar Abertcuyp Amsterdam. karena itu > Jan Petter Coen bertekat datang ke Sunda Kelapa > dengan > armada De Mautius dan Van Amsterdamnya > Itu lah awal mula penjajahan di Jayakarta. > > Wasalam > > --- Baruklinting <baru.klinting@ yahoo.co. id> > wrote: > > > menurut aki widi dan ngkong pedia > > > > Pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, para > > penjelajah Eropa mulai berlayar mengunjungi > > sudut-sudut dunia. Bangsa Portugis berlayar ke > Asia > > dan pada tahun 1511, mereka bahkan bisa merebut > kota > > pelabuhan Malaka, di Semenanjung Malaka. Malaka > > dijadikan basis untuk penjelajahan lebih lanjut di > > Asia Tenggara dan Asia Timur. > > > > Timoperes salah seorang penjelajah Portugis, > > mengunjungi pelabuhan-pelabuhan di pantai utara > > Pulau Jawa antara tahun 1512 dan 1515. Ia > > menggambarkan bahwa pelabuhan Sunda Kelapa ramai > > disinggahi pedagang-pedagang dan pelaut dari luar > > seperti dari Sumatra, Malaka, Sulawesi Selatan, > Jawa > > dan Madura. Menurut laporan tersebut, di Sunda > > Kelapa banyak diperdagangkan lada, beras, asam, > > hewan potong, emas, sayuran serta buah-buahan. > > > > Laporan Portugis menjelaskan bahwa Sunda Kelapa > > terbujur sepanjang satu atau dua kilometer di atas > > potongan-potongan tanah sempit yang dibersihkan di > > kedua tepi sungai Ciliwung. Tempat ini ada di > dekat > > muaranya yang terletak di teluk yang terlindung > oleh > > beberapa buah pulau. Sungainya memungkinkan untuk > > dimasuki 10 kapal dagang yang masing-masing > memiliki > > kapasitas sekitar 100 ton. Kapal-kapal tersebut > > umumnya dimiliki oleh orang-orang Melayu, Jepang > dan > > Tionghoa. Di samping itu ada pula kapal-kapal dari > > daerah yang sekarang disebut Indonesia Timur. > > Sementara itu kapal-kapal Portugis dari tipe kecil > > yang memiliki kapasitas muat antara 500 - 1.000 > ton > > harus berlabuh di depan pantai. Tome Pires juga > > menyatakan bahwa barang-barang komoditas dagang > > Sunda diangkut dengan lanchara, yaitu semacam > kapal > > yang muatannya sampai kurang lebih 150 ton. > > > > Lalu pada tahun 1522 Gubernur Alfonso > d'Albuquerque > > yang berkedudukan di Malaka mengutus Henrique Leme > > untuk menghadiri undangan raja Sunda untuk > membangun > > benteng keamanan di Sunda Kalapa untuk melawan > > orang-orang Cirebon yang bersifat ekspansif. > > Sementara itu kerajaan Demak sudah menjadi pusat > > kekuatan politik Islam. Orang-orang Muslim ini > pada > > awalnya adalah pendatang dari Jawa dan merupakan > > orang-orang Jawa keturunan Arab. > > > > Maka pada tanggal 21 Agustus 1522 dibuatlah suatu > > perjanjian yang menyebutkan bahwa orang Portugis > > akan membuat loji (perkantoran dan perumahan yang > > dilengkapi benteng) di Sunda Kelapa, sedangkan > Sunda > > Kelapa akan menerima barang-barang yang > diperlukan. > > Raja Sunda akan memberikan kepada orang-orang > > Portugis 1.000 keranjang lada sebagai tanda > > persahabatan. Sebuah batu peringatan atau padraƵ > > dibuat untuk memperingati peristiwa itu. Padrao > > dimaksud disebut sebagai layang salaka domas dalam > > cerita rakya Sunda Mundinglaya Dikusumah. PadraƵ > itu > > ditemukan kembali pada tahun 1918 di sudut > > Prinsenstraat (Jalan Cengkeh) dan Groenestraat > > (Jalan Nelayan Timur) di Jakarta. > > > > Kerajaan Demak menganggap perjanjian persahabatan > > Sunda-Portugal tersebut sebagai sebuah provokasi > dan > > suatu ancaman baginya. Lantas Demak menugaskan > > Fatahillah untuk mengusir Portugis sekaligus > merebut > > kota ini. Maka pada tanggal 22 Juni 1527, pasukan > > gabungan Demak-Cirebon di bawah pimpinan > Fatahillah > > (Faletehan) merebut Sunda Kelapa. Tragedi tanggal > 22 > > Juni inilah yang hingga kini selalu dirayakan > > sebagai hari jadi kota Jakarta. Sejak saat itu > nama > > Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta. Nama ini > > biasanya diterjemahkan sebagai kota kemenangan > atau > > kota kejayaan, namun sejatinya artinya ialah > > "kemenangan" > > > > Sedangkan Fatahillah adalah seorang Panglima > Pasai, > > bernama Fadhlulah Khan (F Kh), orang Portugis > > melafalkannya sebagai Falthehan. Ketika Pasai dan > > Malaka direbut Portugis,beliau hijrah ke tanah > Jawa > > untuk memperkuat armada kesultanan-kesultan an > Islam > > di Jawa (Demak, Cirebon dan Banten) setelah > gugurnya > > Raden Abdul Qadir bin Yunus (Pati Unus, menantu > > Raden Patah Sultan DemakI, yg bergelar pangeran > > sabrang lor > > > > Kegagalan ekspedisi Malaka (1521) membuat > > Kesultanan2 Islam di tanah Jawa mengambil sikap > > defensif dan memancing Portugis untuk datang. > > Sehingga Bulan Juni 1527, Portugis yang telah > merasa > > diatas angin mencoba menerobos Sunda Kelapa, > > langsung diluluh lantakkan oleh armada Islam > dibawah > > pimpinan Fadlulah Khan, kemenangan besar ini > > kemudian dirayakan sebagai hari lahir Jayakarta > dan > > kemudian disebut Jakarta. Fadlulah Khan atau > Tubagus > > Pasai diberi gelar baru yaitu Fatahillah (yang > > berarti Kemenangan Allah SWT). > > > > Setelah kemenangan ini Fadlulah Khan diangkat > Sunan > > Gunung Jati sebagai Penasehat Kesultanan Cirebon, > > sedangkan kota Jayakarta diserahkan ke menantu > > Fadlulah Khan, yaitu Tubagus Angke. Setelah > wafatnya > > Tubagus Angke diserahkan kepada putra beliau yaitu > > Pangeran Jayakarta yang kemudian pada 1619 karena > > kalah dalam konflik dengan VOC, meninggalkan > > Jayakarta yang dibumi hanguskan. > > > > Baruklinting > > > > http://www.margaluy u-pusat.net > > http://apps. margaluyu- pusat.net > > http://margaluyu- pusat.blogspot. com > > http://baruklinting .blogspot. com > > > > > > [Non-text portions of this message have been > > removed] > > > > > > O'ong Maryono > La Cascade Condominium, Apt 10C > 1/15 Ekamai Soi 10 > Bangkok 10110 > === message truncated === O'ong Maryono La Cascade Condominium, Apt 10C 1/15 Ekamai Soi 10 Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com [Non-text portions of this message have been removed]