Memuluskan Perjalanan Sukses Dengan Fokus

 

If you want to get manything finally you get nothing! Demikian nasihat Suryadi 
Sasmita, seorang entrepreneur unggulan di negeri ini. Intinya, Suryadi ingin 
menekankan pentingnya kekuatan fokus.

Memang, dalam hidup ini kita tidak bisa menggapai semua hal sekaligus. Logika 
sederhananya, jika kita mengejar sepuluh ekor kelinci pada saat bersamaan, 
hampir bisa dipastikan kita tidak akan memperoleh satu pun. Sebaliknya kalau 
kita memfokuskan perhatikan kepada salah satu dari sepuluh ekor tadi, niscaya 
kita akan lebih mudah menangkapnya.

 

Suryadi sendiri pernah mencoba mengabaikan prinsip ini beberapa tahun lalu. 
Dengan latar belakang seorang pengusaha garmen, ia kemudian masuk ke berbagai 
bidang bisnis lainnya, seperti properti, pembalut wanita hingga bisnis retail. 
Hasilnya? "Pikirannya saya bercabang-cabang. Pecah tidak karuan sehingga bisnis 
utama saya malah terabaikan dan bisnis baru pun tidak terlalu berkembang.

Untunglah saya segera menyadari hal ini dan kembali ke bisnis utama saya, " 
katanya.

 

Pengalaman yang dialami Suryadi juga pernah saya alami. Sebagai orang yang 
selalu merasa haus ilmu, saya suka sekali membaca. Setiap minggu saya selalu 
berkunjung ke toko buku. Sebagai pembicara publik, buku sangat membantu saya 
dalam menyiapkan bahan presentasi.

Sayangnya ketika itu saya belum memutuskan bidang apa yang akan menjadi 
spesialis saya sebagai pembicara publik dan trainer.

Akibatnya saya membeli buku dari berbagai bidang. Mulai dari motivasi, 
kewirausahaan, kepemimpinan, public relations, marketing hingga buku-buku 
spiritual.

 

Seiring dengan meningkatnya kesibukan, saya tidak lagi punya terlalu banyak 
waktu untuk membaca. Istri saya terkadang menasihati saya agar membeli buku 
yang dibutuhkan saja mengingat masih begitu banyak buku yang belum tuntas saya 
baca. "Fokuskan pada bidang tertentu saja sehingga pengeluaran untuk buku bisa 
kita hemat,"nasihatnya.

Saya pun sadar kalau apa yang dikatakannya itu benar. Itulah sebabnya sejak 
beberapa waktu lalu saya lebih memfokuskan diri saya untuk mendalami ilmu 
motivasi dan kepemimpinan. Dua bidang ini begitu menarik hati saya dan saya 
merasa panggilan hidup saya memang ke arah situ. Berkat kegiatan belajar yang 
terfokus, dalam waktu dekat, saya bersama partner bisnis saya akan meluncurkan 
2 lembaga pendidikan praktis di bidang kewirausahaan dan kepemimpinan.

 

Fokus memang penting. Saya punya seorang teman yang memiliki semangat hidup dan 
cita-cita yang tinggi. Tahun lalu ia bercerita kalau ia sedang aktif di bisnis 
pemasaran jaringan. Awal tahun ini ia berganti bidang bisnis ke arah minuman. 
Baru-baru ini ia bahkan banting setir lagi ke arah makanan. Tanpa perlu 
penjelasan panjang darinya, saya pun tahu kalau bisnisnya tidak ada yang 
berkembang pesat.

 

Saya mengamati salah satu alasan mengapa orang sering tidak bisa fokus adalah 
kecenderungan untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Melihat orang 
lain sukses di bisnis pakaian, ia pun ingin ikutan. Melihat temannya berkembang 
di bidang properti, hatinya pun tergiur padahal ia sama sekali tidak tahu 
seluk-beluk bisnis itu. Barangkali dalam pikiran bawah sadarnya terbentuk 
sebuah pemahaman kalau orang lain bisa sukses di bidang itu, saya pun pasti 
bisa.

 

Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain bukan sikap yang 
bijaksana. Itu tidak adil. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan 
masing-masing. Yang paling baik adalah kita senantiasa berfokus pada 
kekuatan-kekuatan kita. Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield menulis, 
"You must invest most of your time every week doing what you do best, and let 
others do what they best." Ya, luangkanlah waktu Anda untuk melakukan hal-hal 
yang Anda kuasai dengan baik dan biarkan orang lain melakukan hal-hal yang 
mereka kuasai.

 

Kalau kita berfokus pada kelemahan kita, sudah bisa dipastikan kita tidak akan 
mencapai hasil maksimal. Bahkan, seringkali kita merasa stres dan frustrasi. 
Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita tahu apa bidang kekuatan kita? Pertama, 
kita bisa melihat bidang mana saja yang kita mahir atau terampil. Kedua, dengan 
menanyakannya kepada orang lain. Terkadang kita memang tidak menyadari kalau 
kita mempunyai sebuah kelebihan tertentu. Saya sendiri pernah mengabaikan 
kelebihan saya dalam hal menulis selama beberapa tahun sampai seorang sahabat 
menasihati saya dengan mengatakan profesi sebagai penulis tidak mengenal masa 
pensiun. Dari sinilah saya tergugah untuk menulis buku. Ditunjang dengan hobi 
membaca buku (yang sebagian besar bisa dijadikan referensi), saya pun merasa 
pekerjaan ini sebagai sebuah bentuk permainan saja dan saya menghayatinya 
sepenuh hati.

 

Kalau kita masih juga sulit menemukan bidang kekuatan kita, saya sarankan agar 
membuka komunikasi yang lebih intensif dengan Yang Mahakuasa. Biarkan Ia 
berbicara dan kita mendengarkan. Memang dalam hidup ini, kita kurang memberikan 
waktu kepada Tuhan untuk berbicara kepada kita. Kita terlalu sibuk berbicara 
tentang Tuhan (talk about) sehingga seolah-olah kita paling tahu segala sesuatu 
tentang-Nya.

Sering juga kita hanya berbicara kepada Tuhan dengan satu arah (talk to). 
Misalnya berdoa hanya untuk menyampaikan permohonan dan keluhan- keluhan kita. 
Sebaliknya, jarang sekali kita meluangkan waktu yang cukup untuk berbicara 
dengan Tuhan (talk with). Padahal saya yakin, Tuhan senantiasa mau berdialog 
dengan kita.

 

Kalau kita telah menemukan bidang kekuatan kita, akan lebih mudah bagi kita 
untuk membuat impian berdasarkan bidang kekuatan itu.

Impian yang terfokus akan memberikan energi yang mendorong kita untuk berusaha 
mencapainya. Sahabat saya, Mas Aribowo Prijosaksono punya punya impian untuk 
memberikan insiprasi dan memberdayakan banyak orang agar memiliki kehidupan 
yang luar biasa (living a great live). Ditunjang kelebihannya dalam hal 
menulis, hingga kini ia telah menghasilkan 7 buah buku yang laris di pasaran 
(best seller).

Salut! Bagaimana dengan Anda? ***

 

Sumber: Memuluskan Perjalanan Sukses Dengan Fokus oleh Paulus Winarto. Paulus 
Winarto adalah pemegang dua Rekor Indonesia dari MURI (Museum Rekor Indonesia), 
yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara dalam seminar di angkasa 
dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah 
bukunya masuk dalam kategori best seller nasional

 

Smoga dapat memberikan manfaat. Mohon maaf yg tdk berkenan

 

wassalam

Utara B. Kusumo




--
--------------------------------------------------
Berhenti (Quit):  [EMAIL PROTECTED]
Arsip milis:  http://groups.yahoo.com/group/smun65
Arsip Files:  http://groups.yahoo.com/group/smun65/files
Website: http://smun65.blogspot.com
--------------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/smun65/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke