Masih dalam nuansa Euro 2008, pecinta bola di seluruh dunia akan disuguhkan 
sebuah duel dramatik antara 2 tim yang sama-sama berlabel Maestro dalam urusan 
sepak menyepak si kulit bundar. Italia, sebagai Juara Dunia 2006 berambisi 
untuk menyatukan gelar Piala Eropa tahun ini. Sementara Perancis, Juara Euro 
2000 dan runner up Piala Dunia 2006 juga enggan kalah bercampur malu jika harus 
tersisih di babak penyisihan. 


Dua-duanya memang tim hebat dan tidak diragukan lagi. Namun entah kenapa mereka 
nampak tidak bergigi dalam Euro tahun ini. Coba bayangkan, Italia yang dikenal 
punya sistim pertahanan catenaccio, secara tragis di bombardir Belanda dengan 
skor telak 3-0. Ketajaman Belanda juga dirasakan oleh Perancis, yang dicukur 
4-1 oleh anak-anak muda binaan Van Basten.

Komposisi tim disinyalir menjadi masalah utama di 2 tim elit ini. Perancis 
banyak di huni oleh pemain uzur yang berusia di atas 26 tahun seperti Henry, 
Anelka dan Thuram, Makalele. Sementara pemain-pemain muda sekelas Benzema masih 
nampak demam panggung. dalam 2 kali pertandingan, Les Blues hanya mematok nilai 
1 dari hasil 1 kali seri tanpa gol melawan Rumania. Perbandingan gol yang 1 
memasukan dan 4 kemaukan mengindikasikan bahwa Perancis tidak hanya mempunyai 
masalah di pertahanan namun juga ketajaman dalam merobek gawang lawan. 
Begitupun dengan Italia yang masih didominasi muka-muka tua yang merebut 
mahkota Piala Dunia 2006. Wajar jika performa mereka tak segarang 2 tahun lalu 
karena faktor usia lebih sering berbanding lurus dengan dengan turunnya 
stamina. Nilai terakhir yang mereka raih adalah 1 poin yang didapat dari 
bermain imbang dengan Rumania 1-1 dengan perbandingan gol sama dengan Belanda, 
1 memasukkan dan 4 kemasukan

menyadari hal itu, Van Basten membuat racikan yang cukup manjur dengan 
mayoritas pemain muda seperti Scneijder, Van Persie, De jong, Engelaar dengan 
tetap di balut sentuhan pemain berpengalaman seperti Van Der Sar, Robben dan 
Nilstelroy. Hasilnya, 7 gol dari 2 kali main berhasil mereka sarangkan dnegan 
hanya 1 gol masuk ke jala Van der Sar. Kondisi ini menasbihkan mereka sebagai 
tim tersubur dalam Euro 2008.

Melihat komposisi pemain dan permasalahan yang di alami oleh Italia dan 
Perancis, mungkin saja pertandingan hidup mati kedua tim di akhir babak 
penyisihan Euro 2008, 18 Juni nanti akan berakhir seri tanpa gol. Meski mereka 
ada di group C yang disebut-sebut sebagai group neraka, namun semangat untuk 
menjadi yang terbaik akan menampilkan keindahan. Hasilnya akan cukup 
mengejutkan karena salah satu diantara maestro bola itu harus pulang kandang 
lebih awal. Namun itulah sepak bola, yang menang boleh berbangga dan yang kalah 
harus ikhlas mengakui kelemahan diri dan keunggulan lawan, tidak seperti 
Kejaksaan Agung yang hanya mundur kalau sudah tertangkap tangan menerima uang 
suap dan rekaman percakapan telephon.
inaljtn.blogspot.com


      

Reply via email to