Jembatan Kite Kambing Nyaris Roboh, Transportasi 3 Kecamatan di Karo Lumpuh
   
  T Karo (SIB)
Akibat tidak adanya perawatan dan pemeliharaan drainase di kedua ujung jembatan 
Kite Kambing sehingga jembatan kabupaten yang menghubungkan 3 kecamatan di karo 
itu nyaris roboh. Karenanya, sejak Rabu (5/12) jembatan ditutup dan mulai 
dibongkar. Sebagai jalan alternatif, arus transportasi warga kecamatan 
Kutabuluh, Payung dan Tiga Nderket dialihkan melalui Desa Perbaji-Gurukinayan.
Hal itu dijelaskan Saman Sembiring, anggota DPRD Karo kepada SIB, Minggu (9/12) 
di lokasi jembatan.
Jembatan yang melintasi sungai Lau Borus dari aliran sungai Danau Lau Kawar itu 
dibangun sekitar tahun 80-an dan merupakan jembatan terbesar di Kabupaten Karo. 
Namun tidak ada pemeliharaan dan perawatan jembatan yang berjarak sekitar 20 
kilometer dari Kabanjahe itu.
Pantauan SIB bersama Saman Sembiring bersama Samson Sembiring, Sekretaris 
Koperasi pengusaha angkutan dolomit di Karo serta beberapa warga, lantai 
jembatan sepanjang 30 meter itu mulai dibongkar. Drainase di kedua ujung 
jembatan nyaris seluruhnya tertimbun tanah dan ditumbuhi semak belukar. Di 
sepanjang atas lantai jembatan juga mengendap tanah dan pasir diperkirakan 
setebal 30 cm. Pagar pengaman di sisi kiri-kanan jembatan juga tidak ada, 
sehingga jembatan itu selama ini rawan dilintasi bagi pengendara sepeda motor 
atau pejalan kaki.
Diperkirakan lumpuh
Sejak penutupan jembatan, transportasi dari dan ke 3 kecamatan itu lumpuh. 
Jalan alternatif sekitar 5 kilometer jurusan dari Desa Perbaji-Gurukinayan yang 
melintasi ladang warga tidak dapat dilalui. Pihak Dinas PUD Karo sebelumnya 
meratakan jalan ladang untuk dijadikan jalan alternatif. Sehingga begitu hujan 
rintik, jalan alternatif tanah jadi becek dan tidak dapat dilalui.
Akibatnya, setiap pengendara mobil pribadi atau umum tidak dapat melintasinya 
sehingga terjadi kemacetan panjang dan transportasi akhirnya lumpuh. Begitu 
juga aktivitas perdagangan dari dan ke 3 kecamatan, termasuk transportasi para 
pelajar terimbas lumpuh.
“Seharusnya dana perbaikan jalan alternatif Rp100 juta yang dikeluarkan PUD 
Karo dapat membuat jalan alternatif lebih berkualitas. Jangan-jangan dana 
sebesar itu hanya digunakan hanya beberapa juta saja. Buktinya, hanya beberapa 
ratus meter saja yang digreder. Lainnya memang jalan sudah terbentuk. Malah 
akibat digreder, jalan tidak bisa dilintasi kalau hujan rintik,” keluh Saman 
bernada kecewa.
Unjukrasa
Saman Sembiring menambahkan, untuk menyikapi kondisi jalan alternatif yang 
demikian buruk dan rawan dilintasi setiap pengendara, seratusan warga dari 3 
kecamatan ini direncanakan hari ini Senin (10/12) unjukrasa ke kantor bupati 
dan kantor DPRD Karo. Pengunjukrasa mendesak agar dana Rp100 juta yang 
dikeluarkan Pemkab Karo untuk perbaikan jalan alternatif benar-benar 
dialokasikan. Sebab, bila tidak benar dilakukan perbaikan atau penanggulangan 
jalan altternatif, selama 3 bulan penutupan jembatan Kite Kambing untuk 
perbaikannya, transportasi 3 kecamatan ke kota Kabanjahe diperkirakan lumpuh.
“Perdagangan sayur-mayur dan transportasi anak sekolah ke kota Kabanjahe juga 
lumpuh. Ini sangat memprihatinkan bagi kita semua warga di 3 kecamatan ini,” 
tambah Saman.
Kadis PUD Karo Firman Amin Kaban yang dikonfirmasi SIB melalui telepon seluler, 
Sabtu (8/12) membenarkan kerusakan jembatan Kite Kambing dan mengalihkan 
transportasi warga 3 kecamatan melintasi jalan alternatif jurusan Desa 
Perbaji-Gurukinayan.
“Kita perkirakan perbaikan jembatan itu selama 3 bulan lamanya. Kalau tidak 
diperbaiki, jembatan bisa runtuh,” ujar Kaban. (M37/g)
  --

       
---------------------------------
Går det långsamt? Skaffa dig en snabbare bredbandsuppkoppling.
Sök och jämför hos Yahoo! Shopping.

Reply via email to