Wakil Ketua DPD La Ode Ida:
Aspirasi Pemekaran Daerah Dilandasi Keinginan Elite
 
  Kendari, Sinar Harapan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida menilai aspirasi pemekaran 
wilayah kabupaten/kota atau provinsi kerap kali hanya dilandasi keinginan elite 
untuk menduduki jabatan struktural. Sementara itu, rakyat sendiri didorong 
untuk mendukung aspirasi pemekaran ini hanya berdasarkan pertimbangan 
emosional. 
  
Hal ini dikatakan La Ode saat berbicara pada Konsultasi Regional tentang 
”Membangun Sistem Akuntabilitas Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terhadap 
Stakeholders” di Hotel Ataya, Kendari, Selasa (21/12) pagi.
  
Menurutnya, saat ini ada kecenderungan masyarakat di daerah memaksakan 
aspirasinya untuk segera dijawab oleh pemerintah pusat, padahal dilihat dari 
aspek rasionalitas dan proporsional, aspirasi tersebut sebetulnya tidak layak 
untuk dipertimbangkan. La Ode Ida lalu menunjuk contoh aspirasi rakyat yang 
ingin memekarkan wilayah kabupaten/kota atau provinsi. 
   
  Dalam menyampaikan aspirasi semacam ini, menurutnya, masyarakat lebih 
berorientasi pada pertimbangan emosional ketimbang rasional. Keinginan 
memekarkan kabupaten/kota atau provinsi, tidak lagi memperhatikan aspek 
kemampuan daerah melainkan emosi segelintir elite untuk mengisi jabatan-jabatan 
struktural. 
   
  ”Ini sangat berbahaya karena ketika aspirasi semacam ini dipenuhi, yang 
merasakan dampak buruknya justru rakyat sendiri. Mereka dibebani dengan 
berbagai pungutan, dengan dalih untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan 
dan pembangunan,” katanya.
La Ode menyatakan pihaknya tidak antipemekaran wilayah, tapi usulan pemekaran 
itu sebaiknya dikaji lebih dalam, terutama menyangkut kelayakan wilayah dan 
aspek pelayanan masyarakat.

   
  ”Inti dari pemekaran wilayah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, 
tapi kalau pemekaranan itu kemudian menjadi beban rakyat, untuk apa. Lebih 
baik, dana untuk membiayai struktural pemerintahan (DPRD dan Birokasi) yang 
begitu besar dipakai membangun sarana dan prasarana dasar di wilayah-wilayah 
yang masih tertinggal itu. Kan masih lebih baik ketimbang memekarkan wilayah 
itu, lalu kemudian rakyat jadi objek pemerasan,” katanya. (gus)


       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Kirim email ke