Majapahit kerajaan Jawa labo kerajaan 'nasionalis'.
Mbarenda lenga bo lit kai pe. Teman saya yang Sunda
jelas alergi mendengar nama Gadjah Mada. Mbarenda
teman-teman Jawa moderat sada pe lo setuju proses
jawanisasi ala Suharto enda..

Persatuan oceeee tapi kesatuan? ngerti ngga sih sultan
ini arti kesatuan? heran dech euy..
Biarkan perbedaan tumbuh karena itu merupakaan
kekayaan dan jika kita ingin duduk bersama setau saya
harus menggunakan 'topi' yang sama bukan perbedaan..

Dan tolong hentikan istilah-istilah Jawa-Kuno itu,
ngga mesti kan yang dominan selalu dipaksakan?

Oya, sudah dekat yah pemilu :)

Bujur,
Gadjah Mada Sitepu



--- Alexander Firdaust <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>              Pendapat Sultan HB X
> Sumpah Palapa Sudah Tak Berlaku Lagi
> 
> Bandung,  5 April 2008 07:34
> Sultan Hamengku Buwono X menyatakan Sumpah Palapa
> yang dilontarkan Gadjah Mada sudah tidak berlaku
> lagi di masa sekarang karena sumpah tersebut bukan
> berlatar belakang kesatuan dan persatuan tetapi
> penaklukan wilayah.
>  
>  "Jika dilihat dari visi kita sekarang Sumpah Palapa
> tersebut bertolak belakang dengan aspirasi bangsa
> pluralistik, yang harus menjadi acuan kita hanyalah
> Sumpah Pemuda bukan Sumpah Palapa," katanya, saat
> berorasi dalam "Perbincangan Kebudayaan bersama Sri
> Sultan Hamengku Buwono X dan Ajip Rosidi" di
> Bandung, Jum`at (4/4).
>  
>  Sultan menjelaskan, apa yang dilakukan oleh Gadjah
> Mada di masa itu tidak mencerminkan sikap pemersatu
> tetapi hanyalah keegoisan pribadi semata. "Biarkan
> saja Sumpah Palapa hidup pada masanya tetapi tidak
> untuk masa sekarang," ujarnya.
>  
>  Kalimat sakti yang tertuang dalam Kakawin Sutasoma
> yaitu Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa
> atau biar pun kita berbeda-beda sesungguhnya kita
> itu satu, tiada kewajiban mendua, dan seharusnya
> menekankan pengakuan adanya pluralitas. "Yang harus
> dijadikan semangat bukanlah kemanunggalan (tunggal
> ika) tetapi kesediaan menghormati kemajemukan itu."
>  
>  Sultan yang hadir didampingi Kanjeng Hemas itu
> mengatakan, mitos kesatuan juga seringkali
> dimanipulasi oleh penguasa sebagai jalan untuk
> melanggengkan kekuasaannya. "Dalam politik
> manifestasi Bhineka Tunggal Ika seringkali diabaikan
> karena seharusnya esensi yang sebenarnya adalah
> inklusif dan egalitarian," ujarnya.
>  
>  Karena itu, lanjut Sultan, upaya yang dapat
> dilakukan untuk menjadikan Bhineka Tunggal Ika
> sebagai sebuah strategi integrasi dengan melakukan
> pendekatan geokultural. "Hal ini dimaksudkan agar
> setiap kelompok budaya harus saling mengenal dan
> menyapa untuk saling menerima dan memberi," katanya.
>  
>  Sultan berpesan, hendaknya Bhineka Tunggal Ika juga
> dilakukan melalui gerakan kebudayaan seperti halnya
> melalui Tri Daya Eka Karsa yaitu taraf kehidupan
> nabati, hewani dan insani. "Saya sangat mengharapkan
> dengan gerakan kebudayaan ini maka hati dan pikiran
> dapat membawa tindakan segenap anak bangsa untuk
> merajut persatuan dan kesatuan yang sejati,"
> ujarnya. [EL, Ant]            
> 
> sumber: http://gatra.com/artikel.php?id=113647
> 
> 
> Best Regarts
> 
> www.dausmedia.cjb.net
> 
>        
> ---------------------------------
> You rock. That's why Blockbuster's offering you one
> month of Blockbuster Total Access, No Cost.



      
____________________________________________________________________________________
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.  
http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com

Reply via email to