Dari Tahun ketahun masalah ini akantetap terjadi. Sekarang tanah karo sudah mirip dgn negara diatas atau dibawah angin. Ada 4 musim (musim hujan, musim kemarau, Musim paceklik dan musim Erduit). bedanya terletak pada moment nya. (every year has seasons, every seasons have time) setiap tahun ada musimnya, setiap musim ada waktunya).Musim di karo juga ada waktunya. bedanya dengan musim di negara lain terletak pada waktunya. Di negara lain waktunya rata-rata 3 bulan, tapi di karo agak lain. semakin lama semain panjang waktu yang diambil alih oleh musim paceklik. Di sisi lain, musim erduit makin lama semakin tidak mendapat bagian. Malah semakin jarang.
Why, ................. Musim berubah di bumi ini. Berubah seiring dengan hasil tindakan manusia. seluruh dunia (manusia yang notabene pelaku dan Korban) sadar dan mulai sibuk dengan Konferensi Pemanasan Global. Pemimpin Dunia mulai sibuk untuk mengantisipasi. Musim di karo berobah karena apa? Siapa korban nya???? Apa action pemimpinnya? Melihat kenyataan dari tahun ke tahun, satu pertanyaan muncul dalam benak ku? Apa benar petani yang korban ???????? nyatanya masyarakat hanya mengeluh di bibir saja. tanpa ada aksi apa-apa ( tidak Ingin berubah dan mengubah). Pemimpin harusnya berinisiatif mengantisipasi jg anteng-anteng saja. Kalau memang para korban dan panutan korban menganggap ini bukan masalah ya sudah. Biarkan saja......What can we do??? Keputusan tentu terletak di tangan masyarakat. Mau cari selamat sendiri sendiri atau selamat bersama-sama atau bersakit-sakit dahulu langsung mati. Mari kita tanya semua masyarakat maunya bagaimana, Kita yakin suara masyarakat adalah suara yg benar (vox Dei). Bujur --- On Thu, 1/7/10, karo karositepu <sitepu2...@yahoo.com> wrote: From: karo karositepu <sitepu2...@yahoo.com> Subject: [tanahkaro] Tidak ada perta yang tidak berakhir... To: komunitask...@yahoogroups.com Cc: tanahkaro@yahoogroups.com Date: Thursday, January 7, 2010, 12:43 PM Tidak ada pesta yang tidak berakhir… (tapi mengapa secepat ini)?? Gemerlap lampu Natal dua minggu yang lalu sudah mulai pudar, kesesakan Berastagi dan object wisata lainnya karena padatnya pengunjung masih meninggalkan bekas… sampah yang bertumpuk…. Perpisahan dengan penuh haru dengan keluarga yg kembali ke tempat mereka masing masing… masih terlihat jelas khsusnya di Polonia dan Belawan…. Vaya condios… have a nice trip… see you again… next year… semua ini menjadi rutinias…dan sudah biasa dihadapi sebagian besar masyarakat Karo di Kota maupun Pedesaan… Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)