Ya, sebaiknya Pak Petrus Sitepu memaparkan "Action Plan" nya di milis ini, 
setidak-tidaknya bidang yang dia pahami. 

--- On Wed, 1/6/10, Jusup Sukatendel <jusup.sukaten...@alumni.unimelb.edu.au> 
wrote:

From: Jusup Sukatendel <jusup.sukaten...@alumni.unimelb.edu.au>
Subject: Re: [tanahkaro] Tidak ada perta yang tidak berakhir...
To: tanahkaro@yahoogroups.com
Date: Wednesday, January 6, 2010, 11:59 PM







 



  


    
      
      
      


kalau Pak Petrus yang Sarjana Peternakan, Master 
Pertanian, dan Doctor dalam bidang parasit dan praktisi pertanian dan 
peternakan 
saja bingung...
bagaimana kami ini yang tidak tahu 
apa-apa.
bagaimana pula petani-petani yang 
biasanya mengandalkan otot dan kemujuran dapat harga baik dan cuaca yang 
tepat?
 
Pak Petrus mau menyampaikan keluhan atau mau ngasi 
solusi sebenarnya?
 
salam,
Jusup Sukatendel
Penjual buku pertanian... yang isinya banyak teori 

 
 

  ----- Original Message ----- 
  From: 
  Eva 
  Kembaren 
  To: tanahk...@yahoogrou ps.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 1:59 
  PM
  Subject: Re: [tanahkaro] Tidak ada perta 
  yang tidak berakhir...
  
  
  
  
  
  mengapa tidak mencoba menjual hasil pertanian langsung ke pabrik ke 
  pengolahan (membuat kerjasama dengan pabrik yg membutuhkan hasil tersebut 
  sebagai bahan baku utama)???
   
  mengapa hanya mengandalkan pasar dan koperasi saja??? mungkin ada di 
  antara kita yang memiliki relasi yang cukup bagus untuk bisa menjadi pemasok 
  ke pabrik-pabrik tertentu??
  Nutrifood untuk jeruk dan sayur2an di mana mreka memproduksi minuman yang 
  membutuhkan bahan dari jeruk dan sayur2an  (nutrisari misalnya)
  kentang dlsb...... 
   
  Mari kita pikirkan untuk membuka jalan dan peluang, disamping menolong 
  saudara2 di kuta kemulihen juga membuka peluang untuk meningkatkan 
  penghasilan. ..
  yg saya tahu orang karo itu ulet dan "jago" untuk maju dalam hidup.
   
  syalom,
  eva kembaren

  

  
  
  From: karo karositepu 
  <sitepu2...@yahoo. com>
To: 
  komunitaskaro@ yahoogroups. com
Cc: 
  tanahk...@yahoogrou ps.com
Sent: Thu, January 7, 2010 12:43:46 
  PM
Subject: [tanahkaro] Tidak 
  ada perta yang tidak berakhir...

  
  
  
  
    
    
      
        Tidak ada 
        pesta yang tidak berakhir… (tapi mengapa secepat ini)??
        Gemerlap lampu Natal dua minggu yang lalu sudah 
        mulai pudar, kesesakan Berastagi dan object wisata lainnya karena 
        padatnya pengunjung  masih meninggalkan bekas… sampah 
        yang bertumpuk….  Perpisahan dengan penuh haru dengan 
        keluarga yg kembali ke tempat mereka masing masing… masih terlihat 
jelas 
        khsusnya di Polonia dan Belawan…. Vaya condios… have a nice trip… see 
        you again… next year… semua ini menjadi rutinias…dan sudah biasa 
        dihadapi sebagian besar masyarakat Karo  di Kota 
        maupun Pedesaan… 
        Yang berbeda….. suasana Tahun 2010 ini yang 
        dimulai ternyata sangat cepat berubah dari suasana ceria menjadi 
suasana 
        yang mencekam, khususnya bagi kami petani. Mengapa tidak, pada saat 
        harapan untuk memperoleh penghasilan yang memadai ternyata tinggal 
        harapan setidaknya sampai ahir bulan Januari ini. Pasar yang menjadi 
        tumpuan harapan para petani setelah berbulan-bulan melakukan budidaya…. 
        Ternyata tidap menunjukkan kepastian. Bayangkan saja saat ini buah 
jeruk 
        yang sudah menguning (saya lihat sendiri sewaktu melakukan perjalanan 
        dari Tiga Panah,Tigajumpa, Juma Padang , Tanjung Barus, 
        Basam  terus keberastagi )dengan kondisi yg lumayan 
        bagus, harganya hanya Rp. 2000/kg. dan itupun jarang ada pembeli. 
        Investasi… ya pasti sudah dilakukan se maksimal mungkin.
        Kondisi yang sama (saya alami sendiri), hati 
        yang berbunga-bunga bulan November lalu 2009, karena kentang yang kami 
        tanam tumbuh subur, dan ternyata produksi mencapai 1 kg / batang, pada 
        ahirnya tidak menghasilkan seperti yang diharapkan karena selama 
        seminggu ini harganya hanya Rp. 2.200 / kg (bandingkan dengan harga Rp. 
        5000/kg  tiga buylan yang lalu).
        Sepanjang Berastagi – Kabanjahe-Tiga panah… 
        kondisi juga sama saja, petani yang selama ini murah senyum, sekarang 
        sepertin ya tidak mau tersenyum….. wortel yang menjadi handalan, memang 
        tumbuh subur, hasilnya bagus tapi harga hanya Rp.800/kg.
        Jagung juga sama saja, dalam  
        1 minggu ini banyak petani yang mengontak saya agar batang 
        jagungnya saya beli untuk pakan sapi… Hujan + angin yang kencang 
        menyebabkan banyak batang jagung yang rebah sebelum waktunya.
        Kol, Tomat… semua sayuran sama saja sepertinya 
        mengikuti komoditas lainnya… berlomba menungkik.
        Inilah kondisi di Taneh Kemulihenta….kalau para 
        petani memang sudah pasrah….karena selama ini mereka juga berjuang 
        masing-masing dalam menjalani hidup ini. Cuma saya terkadang berfikir… 
        apakah memang sudah tidak ada jalan keluar??? Setidaknya adalah masukan 
        dari Dinas Koperasi dan Perdagangan…. Kan mereka di”adakan” untuk 
        itu??
        Pasti banyak “setidaknya ada” yg mengatakan “ 
        memang sistim pertanian di Karo harus diubah, kami pun mau mengubah.. 
        tapi kearah mana. Hebatnya lagi banyak para pakar mengatakan, mari kita 
        mulai dengan “Market oriented” dan milaolah “Go organic” tapi selama 
ini 
        kami belum memperoleh suatu model dari para pakar yang 
        “implemented”.  Sepertinya para pakar baru sekedar 
        teori dan wacana.
        Dalam kondisi seperti ini mungkin para milis 
        yang kreatif, dan potensial bisa share dengan kami yang tinggal di 
Tanah 
        Karo simalem ini, Dari pada kita mencurahkan 100 % energy dan pikiran 
        kita mengulas “Bank Century gate” mungkin akan bermanfaat kalau sedikit 
        “Energy” kita kita share untuk mengatasi masalah di kuta kemulihenta. 
        Saya sangat yakin semua kita punya keluarga di kampong dan mengharapkan 
        “pemikiran” dari kita.
        Ini hanya sekedar himbauan, dan memang himbauan 
        ini mungkin kurang mengena di pembuka tahun 2010 ini, tapi kita semua 
        pasti setujukan “ There is always a way”….barangkali idea ada pada 
        anda.
        Bujur ras-mejuah-juah,
        Per”Baroeng” Peceren
        Petrus 
  Sitepu



    
     

    
    


 



  






      

Kirim email ke