Mjj Paradigma berfikir yang menjadi trend dikalangan bangsa saat ini (entah sampai kapan) adalah merasa pembenaran keputusan itu jikalau mundur..
Saling kata cakap karo "erkai ka aku mundur adi labo aku salah" ninta Jadi nggo lengkip (datasen lengkap sitik).. Mudah2an paradigma berfikir seperti ini akan cepat tergerus (ertoto kita man simada doni), dan perlu diapresiasi apa yang dilakukan oleh anggito abimanyu yang mundur (entah dipaksa mundur) mudah2an harga diri dan integritas masih dipunya bangsa ini (walau hanay sebiji sawi)..mudah2an. Sentabi HGK 0819 3321 3262 LALUME INDONESIA Medan - Sumatera -----Original Message----- From: "gintingmu" <gintin...@yahoo.se> Sender: tanahkaro@yahoogroups.com Date: Thu, 03 Jun 2010 10:50:22 To: <tanahkaro@yahoogroups.com> Reply-To: tanahkaro@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [tanahkaro] sisa budaya orba diotak pejabat Gajah si Mada, gajah yang berkuasa besar, asal usulnya biar bagaimanapun cuma dari Karo hehehe . . . Gajah nama Karo biasa, dianggap megah dan perkasa, walaupun harimau yang jadi raja hutan. Macam-macam kemungkinan perumusan soal 'mengundurkan diri': Mengundurkan diri karena tadinya bertanggung jawab, sepertinya hukuman, dan menerima hukuman, pahlawan? Mengundurkan diri karena tadinya tak bertanggung jawab, sami mawon dan biasanya tak mau mundur, budaya Orba (bukan sisa hehehe . . . ). Tidak mau mengundurkan diri karena tadinya bertanggung jawab dan sekarang juga beartanggung jawab . . . susah bikin namanya, bisa pahlawan bisa penipu doang, tergantung kepercayaan. Banyak lagi macam-macam yang mungkin, variasi dari 'mengundurkan diri', ayo tambah lagi. Tapi "persatoean" dan "kesatoean", tinggal kenangan fasisme di dunia dan Indonesia. Bujur ras mejuah-juah MUG --- In tanahkaro@yahoogroups.com, "cpatriawgmail" <cpatr...@...> wrote: "Tinggal glanggang colong playu". Mengundurkan diri adalah tindakan tidak bertanggung jawab, dimana individu yang bersangkutan tak menjalankan tugasnya secara tuntas. Bayangkan jika Arjuna beserta Pandhava mundur dari perang Bharata Yudha...tidak mungkin toh ? --- In tanahkaro@yahoogroups.com, Moses S <moshe_...@...> wrote: > > Inilah kadang-kadang yang sangat mengherankan kita impal Carlos..Tetap aja acuannya kerajaan kuno, Mataramlah dan tentu saja Majapahit..mungkinkah Gajah Mada kalak Karo si erbalas dendam? sejarah mengenai Gajah Mada disembunyikan, yang jelas dia bukan Jawa, mengingat Gajah itu adalah Sumatera, Mada, ah bagi si pernah begi ka tempa, artinya ada kata Mada di Bahasa Karo, ah bingung.. > > Kembali ke Majapahitku, lihatlah sejarah kerajaan di Jawa, banyak sekali latar belakangnya penuh dengan tipu daya dan juga penghianatan dan bunuh membunuh sang perebut kekuasaan, ngeri sekali. Adakah yang lebih ngeri dari penghianatan? yang tak mengenal siapapun bisa melakukannya? dan lainnya ciri khas yang tak pantas untuk ditiru.. > Sejarah Indonesia modern sebenarnya merupakan kelanjutan sejarah Mataraman, yang merupakan sejarah kelanjutan Majapahit yang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Brahmanin - Kediri Kuno. > Ada hal yang menyedihkan di bangsa ini yang kecenderungannya budaya dominan dipaksakan padahal banyak sekali budaya kaum minoritas yang layak, jangankan nasional bahkan untuk tingkat regional.. kelompok "minoritas" sudah lama sekali di-marjinal-kan dengan raison d'etre "persatoean" dan "kesatoean" :-) bujur,