On Tue, Nov 29, 2005 at 06:20:56PM +1100, Ronny Haryanto wrote: > On Tue, Nov 29, 2005 at 02:03:38PM +0700, Johan wrote: > > > Kok kayaknya banyak banget yg pake transparent proxying yah, padahal > > > kabarnya developernya squid sendiri tidak menganjurkannya[1]. Kalo > > > saya lihat sih, dlm kasus penggunaan yg umum, memang lebih banyak > > > ruginya drpd untungnya. Dalam banyak situasi lebih baik pake WPAD > > > (web-proxy auto discovery) dibanding pake transparent proxying. > > > > > > [1]. http://www.debian-administration.org/articles/71 > Loh itu kan saya udah kasih URL buat referensi. Scroll ke bawah sampe > ke commentsnya, ada yg bilang transparent proxying considered harmful. > > Ronny
Selama ini saya maintain server proxy transparent Alhamdulillah belum sampai harmful. Malahan enak maintain proxy squid yg transparent, seperti kasus kalau tiba-tiba squidnya berat jalannya karena ada data2 object cache yg korup atau isi swap file terlalu besar dsb, saya cukup mematikan fungsi proxy transparent kemudian melakukan perbaikan cache squid sampai terlihat di lognya sudah benar2 bebas error. Setelah itu saya aktifkan lagi fungsi proxy transparent. Selama pekerjaan tsb user2 yg konek internet tidak akan terganggu sama sekali palingan juga koneksi terasa berat karena koneksinya dilepas dari proxy dan tambahan lagi memori server kemakan habis oleh squid untuk membuat lagi file swap yg baru (baca aktivitas harddisk lumayan sibuk). Kalau seperti usul Mas Ronny agar menggunakan WPAD, bagaimana jika ada kasus squidnya perlu rebuild lagi file swap apakah tidak akan mengganggu user atau saat itu koneksi user bisa dilepas dr proxy secara otomatis atau paksa maksudnya operator keliling dr meja ke meja untuk mematikan fungsi WPAD ? -- Terimakasih sebelumnya dan sesudahnya. Salam, ~yudi -- FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis