Saya pemakai slackware10.2 di notebook c840.
Namun berhubung kayaknya slack sedang stagnan .... saya saya mencoba distro lain. Pilihan jatuh pada debian sarge, karena 14CD aplikasi yg siap install tanpa perlu download lagi dan juga karena bebas dari dependency-hell.

Pertama kali install debian semua berjalan mulus, semua ikut aturan.
Tapi kemudian alsa-driver, modem pctel dan nvidia ternyata tidak secara otomatis terinstall.

kemudian saya mulai install driver pctel. ternyata ngak segampang di slack.
kemudian install alsa .... ternyata mesti compile kernel.
kemudian install nvidia ... dan jalan.

kemudian install ini dan itu sambil menikmati kemudahan aptitude yaitu tidak terganggu dependency-library. Tapi pada suatu waktu salah satu cd (debian punya 14 cd) error. nah sejak itu aptitude saya sepertinya "linglung".

kemudian saya baca doc aptitude dan dpkg .... ternyata kita bisa memperbaiki secara primitif yaitu pakai editor :).

Setelah semua setting diatas bisa diatasi ...... saya berniat install ulang.
Tetapi setelah mendapat kerumitan diatas, saya masih bertanya : bisakah kita save semua 14cd tsb kedalam harddisk kemudian arahkan aptitude ke directory tsb ? Ini karena saya merasa putus asa untuk "memasukkan cd nomer sekian kemudian ganti lagi dst".

akhir nya saya coba :

1. saya buatkan sebuah partisi sebesar 9gb.
2. saya set menjadi /debianpackage
3. kemudian saya buat direktori kosong yaitu cd1, cd2 .... cd14.
4. kemudian saya copy mentah mentah cd-cd tsb sesuai dengan urutannya.
5. kemudian jalankan apt-setup
6. pilih "filesystem"
7. isi dengan "/debianpackages/cd1" lalu OK
8. ulangi terus sampai cd14.
9. setelah itu keluar lah.
10. kemudian jalankan aptitude anda.
11. nikmati aptitude tanpa perlu "insert cd".


Saya sudah baca dok apt & dpkg. Ada cara yg "lebih beradab" ... cuman disana tertulis jalankan "dpkg-scanpackages ....", tetapi di debian saya tidak punya app tsb. Jadi saya pakai cara diatas.

Sekarang saya sudah coba install ke-4 kali nya (karena pengin coba coba saja) .... tapi kecepatan install (mulai dari nol) terakhir kali .... jauh lebih cepet drpd saya install slack10.2.

Semua pendapat saya diatas bukan berarti menjelek-jelekan slack10.2 melainkan menceritakan pengalaman pribadi. Saya pribadi kalau untuk server .... saya masih pilih slack10.2 ..... karena saya sudah bermain dengan slack sejak versi 8.

Migrasi ke debian ini hanya saya lakukan untuk notebook saya. karena saya suka coba-coba aplikasi untuk desktop dan programming. masalah nya kalau di slack .... mau install ini (bukan dari default tgz) susahnya minta ampun. belum lagi mesti download.
kalau debian ... cukup anda beli 14cd .... everything is included.
Bayangkan saja notebook saya sekarang sudah saya isi dengan 6 user dng window-manager yg berlainan satu dengan yg lainnya. Memang useless ..... tapi senang sekali untuk mempertunjukkan pada orang lain kemampuan linux-desktop ini. karena biasanya orang cuman pakai KDE atau gnome.


that's all.


--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke