Saya senada dengan ini, tujuan migrasi juga harus jelas.
Dan ide yang menginstall wi***s di virtual saya pikir tidak perlu dan
"perbuatan yang sia-sia" hehehe
Migrasi ke wi***s ke Linux tidak semudah menggoreng tahu tempe,
kebetulan saya pernah memunculkan wacana ini dengan beberapa teman yang
kantornya juga masih menggunakan w***s dan setelah ngobrol panjang lebar
ternyata mentok di saving economy (ntah istilahnya bener apa salah).
Hal yang perlu diperhatikan adalah waktu yang diperlukan user untuk
belajar dan tentunya ini menghambat proses pekerjaan sehingga ada delay
mungkin invoice payment atau apalah lainnya.
Sehingga waktu itu hanya melakukan migrasi untuk server saja :)
-
--
Best regards,
David
http://blog.pnyet.web.id
On 08/11/2010 01:23 PM, Fajar Priyanto wrote:
2010/8/11 kurniadi<kurni...@patrakom.co.id>:
Dear all,
Mau diskus aja nih, saya sedang mencoba migrasi linux di kantor saya.
Hambatan utama nya adalah openoffice.org tidak bisa full kompatible dengan
MS Office, banyak rekan rekan yang sudah mempunyai file file word yang
berubah ketika di buka di openoffice.org. Akhir nya pada minta balik lagi ke
windows... kesimpulan sementara MS Office belum dapat di gantikan oleh
openoffice.org. Bukan berarti openoffice.org produk yang jelek tetapi
ketidak kompatibel dengan ms office yang menjadi masalah.
Tujuan utama migrasinya apa?
1. Menghemat uang?
2. Legalitas?
Kalau Legalitas, mendingan beli lisensi windows + ms office. Ga usah pusing2.
Kalau uang, bilangin ke perusahaan jangan banyak cincong. Sudah ada
solusi openoffice. Masalah kompabilitas tentu ada positif negatif.
User cerewet obatnya perlu dukungan dari manajemen. Kalau perlu pakai
tangan besi.
--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis