On 11/08/10 13:40, kurniadi wrote:
On 08/11/2010 01:28 PM, Rahadi wrote:
On 08/11/2010 01:23 PM, Fajar Priyanto wrote:
2010/8/11 kurniadi<kurni...@patrakom.co.id>:
Dear all,

Mau diskus aja nih, saya sedang mencoba migrasi linux di kantor saya.
Hambatan utama nya adalah openoffice.org tidak bisa full kompatible dengan
MS Office, banyak rekan rekan yang sudah mempunyai file file word yang
berubah ketika di buka di openoffice.org. Akhir nya pada minta balik lagi ke
windows... kesimpulan sementara MS Office belum dapat di gantikan oleh
openoffice.org. Bukan berarti openoffice.org produk yang jelek tetapi
ketidak kompatibel dengan ms office yang menjadi masalah.
Tujuan utama migrasinya apa?
1. Menghemat uang?
2. Legalitas?

Kalau Legalitas, mendingan beli lisensi windows + ms office. Ga usah pusing2.
Kalau uang, bilangin ke perusahaan jangan banyak cincong. Sudah ada
solusi openoffice. Masalah kompabilitas tentu ada positif negatif.
User cerewet obatnya perlu dukungan dari manajemen. Kalau perlu pakai
tangan besi.

Kalau file MS-word berubah, biasanya masalahnya karena fontnya tidak ada, atau option use printer metric belum diaktifkan.

Solusinya: install font dan aktifkan use printer metric.

font sudah install msttcorefont kok, jadi seharus nya gak masalah sama font, aku jg kadang gak percaya sih. Pernah kejadian file di buat pake openoffice.org 3.1 di save as doc isi nya ada 30 halaman, pada waktu di buka di ms office jadi 31... selalu begitu, wah pusing deh. kalo use printer metric belob coba tuh.


Kalau mu nggak berubah mungkin save as pdf aja bisa.

Salam
Wirjawan

--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke