On 05/01/2011 12:32 AM, Iwan Prasetyo wrote:
pasti pak...frekuensi itu harus daftar ke negara. frekuensi merupakan
sumber daya terbatas yang diatur penggunaannya oleh pemerintah.

kalo buat sekedar demo sekelas lab dengan power 200 mW sih saya kira
masih ditoleransi. tapi kalo komersial sekelas BTS sungguhan, power 50
Watt, tentunya dalam hitungan jam akan ada mobil pemerintah [BaLMoN]
yang patroli.

dalam percobaan biasanya openBTS dihubungkan (dari PC/notebook] ke
bandwidth internet, jadi bisa connect ke, misal VoIP. dalam percobaan
murni openBTS hanya sekedar memberikan ilustrasi sekaligus prototype
untuk BTS murah meriah dibandingkan membangun BTS saat ini.

-Iwan P-


- sampai saat ini masih taraf baca-baca -
makasih infonya mas Iwan, wah ternyata susah juga yah kalau mau direalisikan kecuali dialokasikan frekuensi tersendiri oleh pemerintah (ngarep.com). Barusan saya ngunjungi ettus.com yang jualan si USRP ini. Dan ternyata tidak semurah yang saya bayangkan :-D (sekitar $1500) belum ongkir logh.. Harga yang mahal untuk skala "ngoprek". Mungkin akan dirasa murah untuk skala institusi/lab kali yah. Tapi tetep salut dengan kiprah Mang Onno dalam memperkenalkan terobosan teknologi ini.
Terima kasih

rgds,

mamad

--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke