On 6/16/05, The_Eye_In_The_Sky <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menurut gue, Indonesia belum tentu butuh Open Source software, tapi > butuh Gratis software :D
Saya kira ini pendapat yang pas (dan jujur). Menyedihkan memang, tapi demikianlah keadaannya. Yang saya masih belum tahu, apakah perlu kita ubah kondisi demikian atau kita biarkan saja. Kondisi yang demikian belum tentu salah/buruk lho. Sedikit komentar mengenai Brazil. Kebetulan saya lagi baca buku tentang "computer ethics" dimana di dalamnya ada sedikit mengenai sejarah copyright dan Brazil. Ceritanya begini. Copyright protection untuk software di Amerika sendiri "baru" diperkenalkan sejak tahun 1980. Extending it from source code to include object code. Di negara-negara lain ada yang baru mulai tahun 1988. Jadi memang belum "lama" :) Nah, Brazil memimpin negara2 dunia ketiga (termasuk Thailand dan Korsel) mengoposisi move US (yang mengextend copyright protection ke software) melalui GATT dengan dalil bahwa that this strengthens the hands of transnational computer companies and inhibits countries like Brazil from building up their own informatics industries. Demikian... jadi memang Brazil sudah lama anti tentang hal tersebut dan mereka cukup vokal. Tapi, sama seperti Indonesia, Brazil juga banyak NATO-nya he he he. Tidak seperti Korsel ... yang menghasilkan banyak produk IT (termasuk *GAMES*!!!) -- budi