Wah saya setuju banget ini.

On 9/19/05, Pakcik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> On 9/19/05, Patriawan, Carlos <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Sebenarnya untuk produk roadmap,bukan orang teknis yang
> > menentukan,tapi input dari orang Produk marketing yang lebih punya
> > peran.
> > 
> 
>  iya. harus ada input dari orang marketing. trus di sesuaikan dgn schedule,
> feasible gak. Tapi kadang orang marketing ini gak tau software development,
> kadang lebih suka begini, "pokoknya schedule begini, begitu dari sisi
> bisnis, kalau resource (human resource) yg skrg kurang, kita tambah orang".
> Dia gak tau bahwa nambah orang kadang bad idea. Malah memperlambat
> development. (dibahas di buku: The Mythical Man Month (tapi belum baca
> hehe))

Ada di komik Tao/SunTzu Programming.Iya,kalau punya 10
developer,program gak selesai2,tapi terlalu dikit juga gak bisa
selesaikan projek.

Btw,tema ini pernah muncul di majalah "Software Quality Engineering",
isinya product marketing yang over-expecting,director software yang
asal iya untuk commit resourcenya dan programer yang bisa bilang beres
asal jadi.

Akhirnya apa,setelah software release,customer pakai,tapi kembali lagi
ke software group karena super buggy,akhirnya untuk maintain dan
regression software,malah butuh waktu lebih lama dibanding schedule
awal.Jadinya customer kesal,orang PM nuduh orang engineering gak beres
kerjanya,nah mulai dah fingerpointing .....dan moral developer jatuh.




  
>  Tapi ketika cuman punya 2 orang, you have to do everything.  Dari hulu
> sampai hilir (Bad practice tapi mau gimana lagi hehe).
>  
>  Untuk "mendeteksi" perusahaan yang "gak jelas" salah satunya mungkin, liat
> apa dia punya roadmap. Kalau gak punya, kemungkinan perusahaan yg gak jelas.
> Kecuali untuk perusahaan "project based" yah. 

Ini saya setuju 100%.

Perusahaan IT yang bagus tuh punya kombinasi talent yang bagus antara
Engineering,Management/Leadership, dan Marketing/Sales.Ada respek satu
sama lain dan bekerja secara team work.

Hasilnya mereka punya metodologi,roadmap dan "what-if" scenario yang
bagus,gak asal bikin software terus lempar ke market saja.


Carlos

Kirim email ke