On Mon, Dec 19, 2005 at 09:13:08AM -0800, Muhamad Carlos Patriawan wrote:
> - Orang jadi santun di milist karena sudah tahu kualitas member yang
> lain,misalnya saya sudah tahu nich resumenya Pak Andika disini,jadi gak
> berani 'ngomong' sembarangan masalah network security misalnya,karena
> pakarnya benar2 ada.

wah .. jangan :-)

dulu saya pernah membiasakan selalu mencari 'siapa' pribadi yang
melakukan posting di milis (google). kemudian, satu waktu, saya bahkan
menyembunyikan header 'From:' dari mutt saya. kadang-kadang, jadi terasa
berat juga kalau tulisan saya ditanggapi, bukan pada tulisannya tapi
lebih ke personal.

kesimpulan (saya): membaca apa yang ditulis, bukan yang menulis, justru
lebih afdol.

seringkali masalah-masalah terkait logical fallacy jauh lebih berbahaya
dibandingkan dengan hanya sekedar ngejunk. ada pepatah dalam bahasa
latin yang cukup ampuh untuk mencegah agar tidak terjebak kedalam
logical traps: ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake.

milis bisa langgeng kalau peserta memiliki misi yang sama, lebih bagus
lagi, milis tsb. memang benar-benar punya misi (mengerjakan sesuatu,
milis linux-kernel misalnya).

karena punya misi yang sama, seyogyanya setiap peserta milis menjadi
moderator.

caranya gimana? :-)

- lakukan teguran japri (jangan top posting, peringatan OOT dlsb), kalau
  perlu
- jangan menanggapi posting yang memiliki anomali (top posting, junk,
  spam) kalau merasa sebel, delete saja. kalau mau berbuat baik, ya
  rapikan dulu posting/reply.

gitu sudah cukup. bisa menerapkan robustness principles. kalau milis
sudah kehilangan misi-nya, dan tewas, mengapa tidak? he..he..

kita itu pada dasarnya paling pinter sekali mengatur, jadi jangan pernah
gunakan kepinteran yang satu itu.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)

Kirim email ke