On 12/20/05, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> milis bisa langgeng kalau peserta memiliki misi yang sama, lebih bagus
> lagi, milis tsb. memang benar-benar punya misi (mengerjakan sesuatu,
> milis linux-kernel misalnya).
>
> karena punya misi yang sama, seyogyanya setiap peserta milis menjadi
> moderator.
>
> caranya gimana? :-)
>
> - lakukan teguran japri (jangan top posting, peringatan OOT dlsb), kalau
>   perlu
> - jangan menanggapi posting yang memiliki anomali (top posting, junk,
>   spam) kalau merasa sebel, delete saja. kalau mau berbuat baik, ya
>   rapikan dulu posting/reply.
>
> gitu sudah cukup. bisa menerapkan robustness principles. kalau milis
> sudah kehilangan misi-nya, dan tewas, mengapa tidak? he..he..
>
> kita itu pada dasarnya paling pinter sekali mengatur, jadi jangan pernah
> gunakan kepinteran yang satu itu.

Sebenarnya poin-poin "pengaturan" ini sangat menarik. Saya pernah baca
buku "How To Be Creative" (lupa judul tepatnya, pinjam dari P Budi
:D), yang salah satu poin pentingnya (IIRC) adalah, untuk bisa
kreatif, kita perlu mengurangi "aturan" sebanyak mungkin. Saya pikir,
pada suatu saat, milis id-gmail pernah menjadi milis kreatif karena
menerapkan anarki/chaos tersebut, tetapi kok tidak bisa bertahan. Bisa
jadi karena saya mulai bosan, atau member terlalu banyak dan topik
posting terlalu lebar sehingga tidak bisa saya ikuti lagi.

--
 .''`.     Andika Triwidada <[EMAIL PROTECTED]>
: :'  :    just another Debian admin
`. `'`     http://andika-lives-here.blogspot.com/
 `-  Debian - when you have better things to do than fixing a system

Reply via email to