On 3/12/06, James A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Budaya luar yang mana? Saya baca berkali-kali tulisan saya itu
> kok tidak mengerti yang dimaksud
> dengan budaya luar, mohon pencerahan.

Mungkin contohnya, majalah Playboy.
Emangnya dulu pernah ada majalah Playboy di Indonesia?

> Apakah kemben budaya luar ?
> Apakah Hari Kartini budaya luar ?

Mungkin, kalau Hari Kartini-nya dirayakan dengan bikini? ;-)

Kita bisa mengambil contoh ekstrim kiri/kanan.
Pasti ada contoh-contohnya.
Mestinya kita pakai common sense saja.


Pemikiran saya sih gini. Sebetulnya RUU APP itu mungkin gak
terjadi kalau masyarakat/media bisa self-censorship.
Sayangnya banyak orang yang abuse dengan banyaknya media
(tabloid?) yang gak mutu. Dan ini pula di jual di pinggir jalan.
Kalau saja gak kayak gitu, pasti gak kepikiran untuk buat RUU.
Waktunya lebih tersita untuk yang lebih produktif ...
say, creating software? ;-)


-- budi

Kirim email ke