Ronald wrote:
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> > Intinya dia "menyerang" semua teori tentang financial market, mulai
> > dari black-scholes sampai portfolio theory. Karena kebanyakan teori2
> > tersebut mengasumsikan distribusi return yang gaussian. Masalahnya
> > adalah jika distribusinya normal, jadi tail-nya turun secara
> > eksponensial, maka peristiwa yang terjadi tiga sigma atau lebih dari
> > rata2 sangat kecil kemungkinannya terjadi.
>
> Buat gw sih, yang what works aja.
> Afaik, Warren Buffett (2nd wealthiest man in the world, after billg)
> cuman
> pake fundamental analysis. Very unlike bilgg, dia self-describe dirinya
> sbg "techno-phobic". Websitenya Berkshire Hathaway is soo 1995 :)
> http://www.berkshirehathaway.com

Yang banyak orang gak tahu, lebih banyak Mutual Fund yang
performancenya dibawah benchmark karena hanya mengikuti Fundamental
Analysis.Kebanyakan Mutual fund yang sukses punya money manager yang
sangat berpengalaman dan kadang kadang mempunyai strategi "follow the
trend", "being contrarian" , dan expert di Fundamental dan TA.

Kalau saya pribadi, saya belajar dari teori Fundamental dan TA semua
orang , dan saya backtesting semua teori yang ada.

Cuman begini, kebanyakan orang mengira untuk play equity market itu
untuk bikin anda "get quick rich", that's way too WROOONG .. yang benar
adalah HOW TO MINIMIZE YOUR RISK !... stock market is not about making
money quick, it is about managing risk :))

Semua orang sukses di market seperti Buffet, Jim Rogers (pernah ke
Indonesia nich , ada yang pernah baca bukunya ? ) dll punya pendapat
yang sama.

Nah, bagaimana kita bisa tahu stock mana yang paling low risk ?
Simple, untuk buy cari yang probabilitas falling-nya paling kecil
(berdasar news,support dan TA) dan hal yang sama untuk kebalikanya.



-mcp

Kirim email ke