adi wrote:
> On Mon, May 01, 2006 at 06:50:01AM -0700, m.c. cptrwn wrote:
> > ya di india 50% lebih murah dibanding di US, tapi 3 tahun lalu proyeksi
> > mereka adalah saving 70%, jadi cutting cost mereka sebenarnya gak
> > terlalu berhasil karena ternyata:
> >
> > a) sdm india ada juga limitnya (yang berpengalaman)
> > b) terlalu banyak persh yang mau invest r&d di sana.
>
> itu artinya target cutting cost tidak terpenuhi. tinggal tunggu saja,
> kalau cost justru membengkak, R&B akan diungsikan lagi ke negara bagian
> papringan yogyakarta.

kemungkinan besar ke kota lain di india dan russia.

untuk yang agak 'low-tech' umumnya mental ke philiphina.

>
> > google waktu pertama kali buka di india cuman 10 orang, target tahun
> > ini hanya 100 orang.
> >
> > kalau yang di irlandia sana (kalau ndak salah) ada 700 engineers.
> >
> > tenang aja, yang kepake yang talented dan minat saja koq.
> >
> > hidup teh pilihan. kalaupun gak ada gugel kan bisa ngerjain yang lain
> > seperti sourceforge gitu lho :))
>
> tidak ada yang mempersoalkan itu. tapi kalau kegagalan menyediakan 1000
> orang berbakat seperti di India/Cina itu anda anggap mengimplikasikan
> kegagalan Indonesia mengatasi keterpurukan, nah .. kalau itu silakan
> direnungkan sendiri dari hati yang paling dalam.

emang ini bukan jawaban untuk mengatasi keterpurukan. dari awal kita
juga tahu ini bukan jawaban untuk mengatasi keterpurukan.

tapi makin banyak foregin direct investment ke indonesia , itu lebih
baik. investasi tidak
saja dilakukan dalam bentuk duit tapi juga distribusi ilmu,pasar,dst.


-mcp

Reply via email to