On Wed, May 03, 2006 at 01:03:06PM +0700, Nukman Luthfie wrote:
> 
> [NL:] Kalau ngomoning formula... buanyak.. tiap konsultan keuangan punya
> formula masing2... Tetapi pada dasarnya pertumbuhan yang ideal itu dibiayai
> oleh sedikit uang sendiri dan sebagian besar uang orang lain. Ingat konsep
> entrepreneur: bagaimana mendayagunakan resource yang tidak ia punyai. Ndak
> punya duit, cari duit orang lain, ndak punya mesin produksi pakai punya
> orang lain, dst..
> 

Apakah begini ideal? Saya pernah baca kebanyakan entrepreneur jawa timur
agak-agak alergi utang, bahkan berprinsip jangan sampai berurusan dengan
utang. Contohnya apa ya? Perusahaan kopi kapal api kalau nggak salah.
Mereka mengakali biaya dengan efisiensi. Anyway, memang masalah begini
kasuistis sifatnya.


> Nah soal sehat tidaknya harus dilihat secara komprehensif. Salah satunya ya
> itu tadi: cash flow. Cash flow ini ibarat aliran darah. Kalau aliran darah
> di tubuh kita lancar, jumlahnya cukup, maka kita sehat walafiat, (meski
> utangnya besar). Nah kalau aliran darah macet dan jumlahnya sedikit, maka
> tubuh kita akan lemah, kena virus sedikit bisa tewas (meski kita punya uang
> buat beli darah).
> 

Kalau di laporan keuangan dilihat di apa ya? Jurnal keuangan?

> 
> [NL:] Engineer perlu memahami dunia bisnis dengan lebih baik. Kalau pakai
> kacamata kuda engineer, mereka akan sulit berkembang di pasar. Sudah terlalu
> banyak contoh engineer yang jadi pengusaha hanya berangkat dari produk
> development dan ternyata gagal di pasar.
> 

Ya, been there :-) Dunia bisnis emang kompleks.. terutama jika Anda
bukan siapa-siapa, tidak punya modal dan tidak punya networking.. :-))

-- 
fade2blac

Kirim email ke