Penulis: Dede BOGOR--MIOL:
Sebanyak 50 situs prasejarah telah ditemukan di enam kecamatan di kaki
Gunung Salak Endah, Bogor, tepatnya di tanah dengan luas area sekitar
300 hektare.
Situs tersebut ditemukan oleh para sukarelawan kepurbakalaan Bogor.
Kini benda-benda bersejarah tersebut dipamerkan di Kampus Universitas
Indonesia (UI), Depok.
Hal tersebut diungkapkan budayawan dan sejarawan Sunda asal Bogor,
Eman Sulaiman, 77, di Perumnas Baranangsiang, Jalan Durian 58,
Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu.
Menurutnya, benda-benda tersebut sebenarnya sudah ditemukan di
Gunung Salak Endah sejak lima bulan lalu. Untuk itu, dia mengatakan
Gunung Salak Endah harus dirawat dan dicintai. Karena selain memiliki
panorama yang indah dan memesona para pecinta alam, di dalam gunung
tersebut juga banyak harta karun yang tidak ternilai harganya.
"Kami menemukan 50 situs tersebut lima bulan lalu. Kami merupakan
sukarelawan kepurbakalaan. Kami bekerja setelah mendapatkan informasi
dari masyarakat tentang kepurbakalaan," kata Eman.
Adapun ke-50 situs tersebut di antaranya berupa situs berundak, batu
dolmen, batu monolit dan sebaran-sebaran batu bekas tempat memuja atau
semedi.
Menurutnya, situs-situs tersebut berasal dari ribuan tahun alu,
zaman batu muda sebelum polinesia dan semua itu ternyata berada di kaki
Gunung Salak.
Dia juga mengatakan, dengan ditemukannya situs-situs tersebut
menunjukkan bahwa agama Sunda telah berjalan sejak dahulu. Meskipun
raja menganut Agama Hindu tetapi rakyatnya menganut agama Ruhun yaitu
agama keturunan nenek moyang. Karena di lokasi penelitian purbakala
tersebut, pihaknya juga menemukan tempat pemujaan seperti Ruhun Keramat
dan Ruhun Kaca.
Eman, yang juga artis sinetron, serta rekan-rekan sukarelawan
lainnya memberitahukan hasil penelitiannya kepada para peneliti
purbakala Kampus UI di Depok. Dan laporannya itupun langsung direspon
dengan melakukan pengecekan terhadap situs itu.
Menurutnya, para peneliti itu mengakui kagum atas keberhasilan
penemuan sukarelawan kepurbakalaan pimpinan Adnan Taufik yang
beranggotakan 10 sejarawan dan budayawan Bogor itu.
Merekapun, kata Eman, membawa situs purbakala itu untuk dipamerkan di Kampus UI Depok.
Soal dasar dan motif dirinya dan rekan-rekan sukarelawan lainnya
melakukan penelitian tersebut, Eman mengatakan, itu hanya sebagai
tugasnya untuk menjalankan amanah dari almarhum Saleh Danasasmita,
seorang budayawan Bogor.(DD/Ol-03) |