Sami-sami ..... kantenan bae atuh emut mah tur asa gaduh dosanya naha tipayun teh tos nganuhunkeun kitu atanapi teu acan wirehna parantos direwong ku pun anak. Tah atuh saupami teu acan mah wios ayeuna sim kuring nganuhunkeun kana bantosannana.

WAG

Endang Tatan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Haturan kang Gunawan,,, emut keneh teu ka abdi ??? tos lami nya urang nembe pependak deui !!!!!!!!!!!!!!!
 
-----Original Message-----
From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Akhmad Gunawan
Sent: Wednesday, June 14, 2006 4:13 PM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] Kronologis Pembunuhan

Massya Allah, aya ku kabina-bina padahal aya paribasa "sagalak-galak na maung tara ngahakan anakna". Tah ieu kumaha atuhnya, gejala naon ieu teh kira-kirana padahal sakitu solehna eta budak teh menta dipapagahan ngaji sagala rupa.

WAG
 

Endang Tatan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bilih aya anu teuacan maos PR dinten ayeuna..
mangga nyanggakeun
tatan

Kronologis Pembunuhan
BAGAIMANA Ny. AKS membunuh tiga anak-anaknya?. Hasil penelusuran "PR" terungkap, Kamis (8/6) sekira pukul 7.30 WIB, Ny. AKS menyuruh suaminya, H. Iman Abdullah, untuk pergi kerja. Pukul 9.00, pembantunya datang dan ia membawa Muhammad Umar Nasrullah alias Umar (7 bulan) ke kamar depan. Anak keduanya, Nazhif Aulia Rahmatullah alias Nazhif (3) nonton TV.
Pukul 10.00, AKS membekap Umar. Setelah wafat, AKS meninggalkannya. Pukul 13.00 WIB, pembantunya di rumah bersama mayat anak bungsunya. Pukul 13.30, Nazhif yang sedang menonton TV dibawa ke kamar kemudian dibekap. AKS membawa mayat Umar untuk dipindahkan ke kamar belakang, disatukan dengan Nazhif.
Pukul 17.00 WIB, Faras tiba di rumah diantar mobil jemputan sekolah TK Zakaria. Faras tampak cerita, dia minta makan. Tersangka terharu melihat Faras makan dengan lahapnya tanpa disuapi seperti hari-hari sebelumnya.
"Umi, ajarkan Faras ngaji ya, setelah makan," kata Faras kepada ibunya. Dia belajar mengaji bersama ibunya. Karena lelah, Faras tertidur di kamar depan.
Malam itu, AKS menelefon suaminya dan meminta agar Iman Abdullah tidak perlu pulang ke rumah karena sakit. "Menginap saja di asrama," tutur AKS.
Jumat (9/6) pukul 5.00 WIB, Faras tertidur. AKS membekapnya. Karena meronta, AKS menjepit kaki Faras. Faras pun meninggal. Sekira pkl. 7.00 WIB, datang mobil jemputan TK Zakaria yang biasa mengantar Faras. AKS memberitahukan Faras sakit sehingga tidak bisa sekolah.
Pukul 9.30, ada telefon dari sahabat AKS yang menanyakan Faras. Ia menjawab, Faras sakit, juga adik-adiknya. Sahabatnya itulah yang menghubungi Iman Abdullah agar pulang. Sekira pukul 11.00 WIB, Iman tiba di rumah, dan mendapatkan ketiga anaknya sudah meninggal dunia. "Inna lillaahi wa inna ilaihi ra'jiun,..Ini anak-anak diapakan, Umi," kata Iman.
Ny. AKS tak menjawab. Rekan Iman masuk ke dalam rumah dan menemui Iman yang sedang panik. Iman pun langsung membawa anak bungsunya, Umar ke RS Al Islam. Sementara AKS dan jenazah Faras serta Nazhif ditinggalkan di kamar. Tak lama kemudian, Iman tiba kembali ke rumah mengambil jenazah Faras dan Nazhif untuk dibawa ke RS Al Islam.(Achmad Setiyaji/"PR")***


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com __._,_.___

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id





SPONSORED LINKS
Corporate culture Business culture of china Organizational culture
Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture


YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Reply via email to