Title: Curhat bojo gara2 Piala Dunia

Kenging ti surelek tatangga... punten teu disundakeun...

Curhat Neneng untuk Kang Ujang Kobra
Oleh SENNY SUZANNA ALWASILAH

KAKANDA, suamiku sayang, aku baru menyadari kalau
ternyata pesona Piala Dunia telah mampu mengalahkan
pesona kecantikanku yang selama ini kubanggakan. Aku
mesti menerima satu kekalahan kehilangan cintamu. Kau
sudah jatuh cinta kepada Piala Dunia, seolah-olah kau
sudah tak menginginkan aku lagi kelak setelah Piala
Dunia berakhir.
Tanggal 9 Juni seolah hari yang paling dinanti. Aku
melihat dengan mata kepalaku sendiri. Kau berusaha
naik ke atap rumah dengan bantuan taraje, yang kau
pinjam dari tetangga sebelah rumah, untuk mengatur
posisi antena tv supaya nanti kau bisa nonton tanpa
gangguan "semut". Aku juga mendengar bagaimana anak
laki-laki kita berteriak-teriak dari bawah, "Teruuuss,
terruusss, sireuman keneeeehhh, heuuuup-heuuuup,
cekassss, cekaaass." Lalu, kau cepat tuturubun dari
suhunan untuk memastikan layar tv-mu memang sudah
betul-betul bebas dari "sireum".
Selepas jumaahan, kau diam-diam pergi tanpa pamit.
Saat pulang kau angkaribung dengan "kursi malas" yang
dilengkapi meja kecil. Ah, belakangan baru aku tahu,
itu semua untuk persiapanmu menghadapi Piala Dunia.
Kursi malas dan meja menjadi singgasanamu bersama
roko, cikopi, dan lalawuh teman memelototi kotak ajaib
di setiap malam-malammu.
Saat Piala Dunia dimulai, kulihat binar di matamu
seolah kau telah mendapatkan sesuatu yang selama ini
kau dambakan. Sejak itu, malam-malamku menjadi sunyi
sepi. Aku merana. Kau lebih suka menatap Ahn Jung-Hwan
walaupun mataku jauh lebih indah ketimbang matanya
yang petet. Kau terbuai oleh David Villa saat
membantai Ukraina.
Aku pernah dikagetkan oleh teriakan histeris. Aku
pikir telah terjadi sesuatu padamu. Ternyata kau
baik-baik. Cuma gawang Yoshikatsu Kawaguchi telah
dirobek-robek beruntun dalam hitungan menit oleh
Cahill dan Aloisi. Kau bilang, kau merasa terhina
karena "saudara tuamu" dipermalukan anak bawang.
Ketika Arjen Robben dengan gerak cepatnya membawa bola
dan mempermalukan Serbia-Montenegro, kau berdiri
melompat-lompat bagai anak kecil dikasih gulali. Kau
bilang kau bangga dengan Belanda dan kau wajib
mendukungnya karena tanpa Belanda mana mungkin kita
punya jalan aspal dan rel kereta api. Kau
terpingkal-pingkal melihat Dragoslav Jevric memungut
bola. Kau bilang, "Puas siah!"
Saat van Persie dan Nistelrooy merobek-merobek gawang
Pantai Gading kau tersenyum penuh kebanggaan, lebih
bangga dari pada melihat nilai rapor anak-anak yang
ranking pertama. Lalu, saat pertandingan selesai, kau
terlelap penuh kebahagiaan di kursi malasmu. Saat
kubangunkan kau untuk pindah tidur ke kamar kita, kau
bilang, "Jangan ganggu aku, biarkan aku tidur di sini,
aku ingin menghayalkan berjabat tangan dengan Marco
van Basten."
Tatkala negaranya Paman Bush menanggung malu, kau
menitikkan air mata. Kau sedih gawang Kassey Keller
dibobol striker Koller dan Rosicky, karena kau merasa
berutang budi pada Amerika. Dulu kau pernah dikasih
beasiswa fullbright untuk sekolah di sana. Namun,
kekecewaanmu terobati manakala striker Peter Crouch
dan gelandang Steven Gerrad melontarkan bola pada
detik-detik terakhir permainan ke gawang
Trinidad-Tobago. Kau terlarut dalam euforia. Kau
meloncat-loncat seperti lupa pada umurmu yang sudah
tunggang gunung. Dasar Kang Ujang! Kolot... kolot...
bragajul!
Suamiku sayang, aku tak rela kehilanganmu. Kau mulai
sering mengeluh sakit kepala dan batuk batuk. Matamu
merah dan berair. Kau sering minta dikerok karena
masuk angin. Kau mengubah pola tidurmu. Kau menyiksa
dirimu sendiri dengan membiarkan otakmu terus bekerja,
menganalisis, ikut mencari strategi membobol
pertahanan lawan dari tim yang kau jagokan. Sampai
kapan aku melihatmu begini? Piala Dunia masih lama
berakhir, tapi aku sudah tak sanggup lagi menghabiskan
malam-malamku seorang diri. Kau bukan saja menyiksa
dirimu tapi juga menyiksa diriku dengan membiarkan aku
larut dalam kesepian yang mencekam.
Suamiku, akhirnya aku tidak bisa berbuat banyak selain
meminta pada yang Mahakuasa, Ya Allah, semoga tahun
2010 Piala Dunia diselenggarakan di Indonesia. Jadi,
suamiku tidak akan kebingungan memilih tim
kesayangannya. Persib! Amin."

IMPORTANT NOTICE:

The information in this email (and any attachments) is confidential.
If you are not the intended recipient, you must not use or disseminate the information.
If you have received this email in error, please immediately notify me by "Reply" command
and permanently delete the original and any copies or printouts thereof.
Although this email and any attachments are believed to be free of any virus or
other defect that might affect any computer system into which it is received and opened,
it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free and no responsibility
is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either
jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its use.

__._,_.___

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id





SPONSORED LINKS
Corporate culture Business culture of china Organizational culture
Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture


YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke